08. KITA YANG BELUM SELESAI

24 3 0
                                    

Episode 8.

>>>

Kebetulan itu hanya terjadi satu kali, kalau berkali-kali berarti jodoh.

Kebetulan itu hanya terjadi satu kali, kalau berkali-kali berarti jodoh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

∗⁎.ʚɞ.⁎∗

Osis SMA Phoenix beramai-ramai melakukan razia di depan gerbang, osis Smanix itu licik, sengaja bukan memilih razia di kelas, karena warga Phoenix banyak tipu daya.

Mereka pasti akan menyembunyikan aset berharganya itu di suatu tempat, entah itu kolom meja, di atas lemari atau tempat rahasia lainnya.

"Eleh, eleh, eleh..ini apaan? lo ngapain bawa beginian?" tanya Puja si sekretaris osis Smanix,  ia mendapatkan 100 fotocard dengan same face.

"Mau dijual lah kak, kakak mau?"

Puja yang malah ditawari itu menampilkan wajah herannya, "Jual? lebih kreatif dikit dong kalau jualan, minimal foto mukanya beda-beda."

"Itu mukanya udah pada beda kak, matanya kakak aja yang ga bisa bedain," ujar siswi itu pemilik fotocard member NCT.

Emang boleh seNCT itu?

Mark Lee? Jaemin? Jaehyun? Haechan? Jisung? Chenle? Siapa lagi?

Benarkah? Puja melihat kembali, kali ini lebih intens, alhasil sama aja. "Ah bodoamat, lagian ini sekolah buat belajar, bukan buat jualan fotocard."

"Aduh kak osis, jangan disita, itu barang berharga gue."

Puja mengalihkan pandangannya ke Greta, "Woi Gret, barang beginian disita juga?"

Greta yang posisinya sedang menyidak juga menoleh, oh iya, walaupun bergelar cewek es batu, gini-gini Greta waketos Smanix loh.

"Katanya mau dijual, Gret." lanjut Puja.

"Sita," jawab Greta singkat.

Orang yang diperiksa Greta si cowok lawak kita, Arthur Aeliano, "Serem banget, kan itu bukan benda tajem Gret," komentar Arthur.

"Sekolah bukan tempat jual beli fotocard."

Shila dengan santai berjalan dengan senandung merdu di headphone putihnya, Senin Shila kesiangan, antrian panjang di depan sekolah membuatnya penasaran, ada demo?

"Sorry, ini rame-rame ada apaan ya?" tanya Shila pada salah satu warga Smanix.

"Oh, sidak dadakan."

Shila membulatkan matanya, "Mampus, gue lupa bawa kartu pelajar." batinnya

Seninnya saja kesiangan, lantas kartu pun ikut terlupakan, bagaimana ini, ia pikir cukup kenangan pahit saja yang harus dilupakan kalau kartu pelajar jangan ikut-ikutan.

Shila berlari ke belakang Sekolah, Shila pikir gerbang belakang waktu itu bisa membantunya hari ini, gerbang yang dikunci oleh Elsa atas suruhan pak satpam waktu itu.

SEGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang