19. EPILOG PANJANG UNTUK MEREKA YANG AKAN BERAKHIR

8 2 0
                                    

Episode 19.
______

"Proses melupakan bukan hal yang harus gue batalin." —Segara bumi kalingga

" —Segara bumi kalingga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⁎.ʚɞ.⁎

GEDUBRAK!!

"ANJING SIAPA?"

Segara dengan berlangkah cepat menuju ruang tengah markas, mengingat anak-anak Dragte melakukan aktivitasnya disitu.

Bastian yang melihat kedatangan temannya itu bercucuran keringat, "Gar gue rasa ada yang gak beres," ujarnya memberitahu.

Mereka semua menegang, panik serta rasa cemas, takut ada apa-apa. "Cek aja udah, SEMUANYA PAKE ALAT SUARA, KITA CEK SEMUA PENJURU MARKAS," perintah Arthur cepat, penasaran.

BRAK!!!

Lagi, suara keras yang entah dari mana asalnya membuat mereka bergerak cepat, cek dulu baru tau. "Thur lo cek bagian belakang bawa sebagian bodyguad guru, Bas lo bagian atas ajak yang lainnya, 2 anak Dragte ikut gue cek di depan," simpul Segara cepat. "Dan, sisa bodyguard guru tetep diam di setiap penjuru, jaga-jaga."

Cara main mereka, penuh strategi, semuanya langsung mengerti dan langsung berlari ke tempat tujuannya masing-masing.

"Segara bawa sisa bodyguard guru, bahaya cuma ber3 doang," ucap Arthur lagi.

Segara menggeleng, "2 orang cukup, kita gak tau gimana strategi mereka, kalau sampai masuk, di dalam masih ada penjagaan."

Taktik musuh bisa aja lebih licik, maka strategi Segara tidak boleh mengecewakan.

Sampai di depan, halaman depan, mata musim semi itu berubah menjadi mata elang yang membara, cowok itu mengecek setiap pelosok penjuru tanpa ia lewatkan secelah pun, nihil tidak ada orang.

Earphone penghubung tersumbat di telinganya bersuara, "Gar, posisi belakang, nihil," lapor Arthur.

Segara mendongakkan kepalanya ke arah balkon, Bastian pun bersuara, "Nihil."

"Cuma kucing doang mungkin, Gar." suara anak Dragte bersamanya.

Mungkin saja? tapi mengapa begitu keras?

Mereka tetap berkomunikasi meskipun jaraknya jauh, earphone penghubung adalah semacam alat komunikasi jarak jauh ketika menjalankan misi, saat menjalankan tugas mereka tidak bisa terus bersama-sama, jadi dengan adanya earphone penghubung ini sangat berguna untuk membantu komunikasi mereka.

"Ughh." ringis Bastian yang terkejut juga kesakitan secara bersamaan, seseorang mencekiknya dari belakang.

Spontan Segara mendongak sekali lagi, "Bangsat dari atas," umpatnya.

"Halo, kalian kenapa?"

Sial, Segara fokus kearahnya sampai tidak sadar segrumbulan orang berpakaian serba hitam dan topeng hello kitty. "G-gar, di-bela-kang lo," suara Bastian terbata-bata karena sikut manusia di belakangnya itu benar-benar mengeraskan cekikannya.

SEGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang