22. BLACKRO AND RANGKAIAN BERKALI-KALI

8 2 0
                                    

Episode 22

•••

"Ingat, baik dan tidak baik akan selalu berjalan beriringan, jadi tentang manusia pun begitu." —from dragte to you.

" —from dragte to you

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⁎.ʚɞ.⁎

"Bang Reno, ada apa nih kita dikumpulin gini?" tanya Segara penasaran.

Markas Dragte malam ini dipenuhi seluruh anggota organisasi, tanpa terkecuali anggota inti lengkap termasuk Segara, Bastian , Arthur, Reno, Misel dan Alvan.

Segara memandangi sekelilingnya, jika sudah dikumpulkan secara bersamaan seperti ini, tentu saja bukan membahas hal biasa.

Reno mengangkat kedua bahunya, "Gue juga ga tau."

"Makan-makan kali," ucap Arthur menebak.

"Otak lo kayaknya makanan mulu ga si bang?" sewot Alvan, tapi kalau beneran siapa juga yang akan menolak keberuntungan yang hakiki itu.

"Salah, isi otak dia tuh bukan makanan, tapi money," tambah Bastian menyauti.

Realistis saja, laki-laki tamvan bersertifikat ceria itu cinta uang, "Yoi, no cewek no problem but no cuan gak bisa hidup, butuh duit ber M M agar bahagia,"

"M for meninggal, gak?" celutuk Alvan cengengesan tak berdosa.

Arthur terkekeh, "Anjir, sekate-kate bocil satu ini, salah bukan gitu, M for menyaksikan cinta barunya," katanya sok galau padahal memang iya. "Itu baru betul," final Arthur.

"M for manifesting jadi perempuan gila high value biar jadi trauma terbesar yang dia tinggalkan," tambah Misel ikut-ikutan.

"M for mengira bakal jadian eh malah asing," saut Reno, mau gimana lagi asing ya asinglah.

Bastian membuka suaranya, "M for mahagalau saudaranya mahalini,"

Kini hanya tersisa satu orang yang tidak ikutan tentang kalimat M for itu, Segara pun merasakan dirinya dilihat oleh orang-orang ini, "Kenapa?" tanya Segara santai.

"M for versi lo apa bang?" tanya Alvan menunggu jawaban.

Segara diam sebentar lalu menjawab, "M for menerima kekurangan diri sendiri, karena gak ada yang mau jadi lo,"

"Cihuy, acc abangku," sorak heboh Reno.

Benar, sekiranya hidup dalam tidak menerima diri itu susah, sejatinya hal yang paling sulit bukan untuk menerima orang lain, tapi menerima diri atas segala kurang lebihnya.

"SEMUANYA,GURU DAN PETINGGI AKAN MEMASUKI RUANGAN!"

SEGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang