Kepulan asap rokok menyeruak dalam ruangan yang berisi tiga pria di salah satu meja yang disediakan. Mereka terlihat duduk bersama ditemani rokok dan minuman alkohol. Botol yang berserakan menandakan mereka telah sedari tadi berada di tempat kotor yang lebih dikenal dengan sebutan bar.
"Lo ada masalah? Tumben gak main?"
"Biasa"
"Bokap lo lagi?" Yang ditanya tak menjawab dan memilih menghisap dalam-dalam lalu menghembuskan asap rokok tersebut.
"Lo sendiri gimana?"
"Lo kayak gak tau keluarga gue aja. Kadang gue iri sama Parshav, diantara kita cuma dia yang gak memiliki masalah keluarga"
Mereka berdua pun melirik sosok tersebut. Terlihat sosok bernama Parshav itu sudah tak sadarkan diri akibat meminum alkohol yang berlebihan.
Ditengah perbincangan kedua pria tersebut, seorang pelayan menghampiri mereka berdua.
"Kamarnya sudah siap tuan" sahutnya dan segera diangguki oleh salah satu dari mereka.
"Gue pikir lo gak main, sia-sia gue ngekhawatirin lo" sahut salah satu diantara mereka.
"Gue Parshav Xavier Jayandra suka sama Lo Keify Gyora Zahra" oceh salah satu dari mereka yang bernama Parshav. Tampaknya kini dia terbangun dan tengah dilanda mabuk hingga tak bisa mengontrol lagi ucapan yang akan dikeluarkan oleh mulutnya.
"Raka, Dicky muka lo berdua itu lumayan tapi hobinya main jalang. Apalagi lo--" tunjuknya pada Dicky. "Lo udah punya pacar tapi masih main sama jalang, padahal gue yang masih ngejar Ify gak berani main, hehehe" ocehnya lagi yang diselingi kekehan kecil.
Bruk!!!
Dahi Parshav pun dengan mulus menghantam meja di depannya. Kini dia kembali tak sadarkan diri karena pengaruh alkohol.
"Rak, titip Parshav" yang ditanya hanya menghisap lalu menyemburkan asap pekat dari rokoknya.
"Gue cabut main" ucap Dicky meninggalkan kedua rekannya, Raka dan Parshav.
Setibanya di depan ruangan yang ia pesan, segera saja dia membuka pintu kamar itu dan tepat saat itu juga maniknya menangkap seorang wanita tengah berbaring menunggunya. Tanpa basa-basi dia mendekat kearah wanita tersebut, dan tentu saja wanita itu menyambutnya dengan berbagai godaan.
Tidak menyia-nyiakan waktu, Dicky langsung saja mengangkat tubuh wanita tersebut ke pangkuannya dan melumat habis bibir seksi tersebut. Di tengah aktivitas bibirnya, tangannya pun terus menelisik tubuh Gadis tersebut, meraba semua bagian tubuh itu tanpa terkecuali.
Kini tangannya tengah menelusup masuk kedalam pakaian wanita tersebut. Dengan apik tali bra wanita itu pun terlepas hanya dengan satu kali gerakan oleh Dicky. Setelahnya barulah dia melepaskan pakaian yang dikenakan oleh wanita tersebut. Dan terpampanglah kedua gundukan yang tengah menyambutnya untuk dimanjakan.
Tangan kekar itu pun tak mau rugi dan segera memainkan kedua benda kenyal tersebut. Ciuman ganas yang dipersembahkan Dicky ke bibir wanita itu pun kini turun ke leher wanitanya. Kelihaian sosok Dicky dalam bercumbu menghasilkan bercak merah di beberapa tempat terlebih di bagian perpotongan leher wanita tersebut. Puas dengan karyanya, bibirnya pun turun dan semakin turun hingga kebagian dada dan langsung saja menghisapnya secara ganas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Biarkan Waktu Bermain
Romance"Aku mencintaimu" Kalimat yang aku ucapkan dengan harapan membuahkan hasil yang aku mau. Namun, semua ternyata hanya tipuan, nyatanya kau tak mencintai diriku. Hingga semuanya berubah. Seakan waktu merestui, memutar balikkan keadaan. Kini kau mendam...