Chapter 20

96 20 65
                                    


"Aneh" Gumam Dicky.

"Apa yang aneh?" Tanya Parshav.

Kini mereka berdua tengah berada di kontrakannya karena tidak memiliki kelas sementara Raka dia sudah sedari pagi berangkat ke kampus dan tidak lama lagi akan kembali.

"Violan" jawab Dicky.

"Kenapa dengan dia?" Parshav yang tidak mengerti kemana arah pembicaraan Dicky pun kembali bertanya.

"Gak tau"

"Lah goblok!" Hujat Parshav kepada rekannya yang sangat aneh menurutnya.

"Perasaan gue gak enak, mana posisi dia ambigu"

"Ambigu apaan?" Sambar Sisca yang tiba-tiba datang dari arah luar. Sangat jelas jika gadis itu baru saja dari kampus. Dia tidak sendirian, sosok gadis lain tengah mengekor di belakangnya. "Yang ada otak lo yang isinya ambigu semua" sambungnya.

"Lihat deh" sahutnya kemudian menyodorkan telepon genggamnya kearah rekannya.

"Ngapain dia disana?" tanya Sisca.

"Aneh kan? Firasat gue juga gak enak" keluh Dicky.

"Gue tadi pagi ketemu Violan dikampus" kata Ify.

"Terus dia gimana? Baik-baik aja kan?" tanya Dicky yang mendapat anggukan dari Ify. "Tapi gue beneran khawatir" ujar Dicky lagi.

"Alahh! Gak usah khawatir sama Violan, dia bukan gadis lemah. Yang harus dikhawatirkan itu lo, gak habis pikir lo sampai ngelacak Violan. Ngeri abis boss" sambar Parshav.

"Ini cuma buat jaga-jaga aja bego" Sengit Dicky dengan menatap nyalang ke arah Parshav.

"Dahlah, kemarin Raka, sekarang Parshav. Kalian bertiga tuh doyan banget berantem, capek gue" Sisca dibuat muak oleh tingkah mereka bertiga.

"Btw, lo habis dari mana? Kok bareng Ify?" Tanya Parshav.

"Kampus"

Mendengarnya kini Dicky yang siap melontarkan pertanyaan. Namun, sebelum membuka mulut, Dicky sudah mendengar jawabannya dari mulut Sisca. "Ada bimbingan"

"Terus ngapain lo kesini?" sambar Parshav.

"Emang gak boleh?"

"Yah boleh aja sih. hehehe" ucapnya sembari menunjukkan cengiran kolotnya.

Kini mereka bercanda sembari sedikit membully Parshav. Entah mengapa jika mereka sudah berkumpul, secara alami Parshav akan menjadi target bulan-bulanan yang lain. Jika bukan Parshav ya Dicky atau Raka.

Mereka terus bersenda gurau namun Parshav sedari tadi terus mengecek jam dan mengotak-atik telepon genggamnya. Hal ini dia lakukan setelah Parshav menyadari selain Violan salah satu rekannya tidak menunjukkan absensinya. 

"Raka belum balik juga?" tanya Parshav.

"Gak tau, sibuk kali dia. Udah mau sidang, mungkin bimbingan" sahut Sisca.

"Ya Iya sih, ambis banget tuh anak"

"Tapi kok lo tumben nanyain Raka?" tanya Ify.

Biarkan Waktu BermainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang