Chapter 14

100 18 6
                                    


Tampak tiga mahasiswa tengah bersantai menikmati waktu senggangnya di kantin Fikom, tempat mereka sering berkumpul. Kini kantin itu terlihat ramai akan mahasiswa yang tengah mengisi perutnya. Diantara mahasiswa-mahasiswi di kantin itu, terdapat mahasiswa yang bernama Raka, Ify, dan Parshav.

Ketiganya terlihat menghabiskan makanan mereka masing-masing dengan berbagai obrolan. Mengesampingkan semua beban pikiran dan memilih larut akan kabar burung yang tengah melanda sekitar mereka. Kabar yang membuat mereka tercengang sekaligus bahagia bagi beberapa pihak.

"Anjir, kok bisa sih?" Tanya Raka.

"Lo kan tau sendiri gimana kelakuan Dicky kalau udah ketemu Violan" jawab Parshav. Kemudian dia meneguk es tehnya.

"Yah gue juga tau, tapi bukannya Vega udah sering liat mereka berdua ngelakuin hal diluar batas?"

"Kan kata lo sendiri perempuan juga punya batas kesabaran. Mungkin Vega udah capek sama tingkah Dicky" imbuh Ify.

"Anjir parah banget! Jadi Vega yang putusin Dicky? Salut gue, pengen gue mampusin si Dicky" seru Raka yang terlihat sangat antusias.

"Gue yang minta putus"

"Anjir!!! Ngagetin lo nyet! Ngapain sih tiba-tiba muncul? Bikin acara gosip gue tertunda aja lo Dick" umpatan pun lolos dari mulut Raka yang dikagetkan atas kemunculan tiba-tiba dari objek yang sedang mereka bicarakan.

"Minggir dikit" Raka akhirnya menggeser posisi duduknya karena ucapan sinis yang dilontarkan oleh gadis yang datang bersama dengan Dicky.

Langsung saja gadis itu duduk disebelah Raka, diikuti Dicky juga ikut duduk di sebelahnya. Perempuan itu menghela nafas berat ketika merasakan kedua pundaknya terasa berat. Sungguh, dia ingin memarahi pelakunya namun dia juga tidak tega melakukannya. Alhasil dia membiarkan Dicky dan Raka menyandarkan kepala dibahu kecilnya.

"Sis, lo udah kayak playgirl" celetuk Parshav dengan kekehannya melihat tingkah kedua rekannya yang seakan menjadi koleksi pacar Sisca.

"Gak tau nih dua bocah! Mana berat banget lagi palanya"

"Yang sabar ya Sis, mereka kaum jomblo makanya perlu belaian heheh" sahut Ify dengan senyuman hangatnya.

"Emang Lo gak jomblo?" Balasnya sarkas. 

"Hehehe jomblo juga"

"Makanya sih sipit segera lo terima" secara otomatis Ify pun menekuk wajahnya karena ucapan Sisca. Bukannya dia tidak ingin bersama Parshav, namun dia masih ingin menikmati waktunya untuk bersenang-senang tanpa perlu memikirkan pasangannya.

"Gue emang lebih baik diam aja" lirih Ify dengan tangan yang bergerak mengaduk makanannya tanpa selera sama sekali.

Hening.

"Anjir lo sis, buat anak orang ngambek" celetuk Raka yang terlihat menyampirkan tas ke bahunya.

"Kemana lo?" Tanya Sisca melihat Raka telah berdiri dan bersiap untuk pergi.

"Ada bimbingan" jawabnya kemudian melangkah pergi.

"Woy gue ikut!" Kaki Parshav pun melangkah mengikuti Raka.

Biarkan Waktu BermainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang