Chapter 13

99 19 7
                                    


Hidup mahasiswa memanglah penuh dengan drama. Mulai dari drama pertugasan, pertemanan, percintaan hingga hal lainnya. Bagi beberapa mahasiswa, ada yang membuat dramanya sendiri dan menerapkan prinsip 'Nikmatin Aja Dulu'. Dan prinsip ini sepertinya sedang diterapkan oleh Violan dan Sisca. Dimana Violan bersama Sisca dengan santainya  melabrak salah satu teman seangkatannya. Namun, bukan tanpa sebab Violan dan Sisca mengganggu teman seangkatannya itu, tetapi karena Sisca dan Violan mendengar desas-desus bahwa gadis itu mengganggu rekannya bahkan berani memberi luka di tubuh Ify.

"Yah! Lo pikir lo siapa sampai berani ngeganggu teman gue?!" Bentak Violan.

"Lo siapanya sih? Ini bukan urusan lo!" Balas gadis yang sedang dilabrak itu

"Yang ada lo yang gak punya urusan sama Ify! Tapi kenapa lo gangguin dia? Haa?! Mau mati Lo?! Yang berhak ganggu teman gue ya cuma gue!" Teriak Violan tidak mau kalah.

"Cewek sok cantik yang hanya bisa ngandelin nama keluarga kayak Lo tau apa?! Lo gak tau aja kalau teman yang Lo bela itu ngerebut jatah magang gue hanya karena dia kenal sama pemilik agensinya!!" teriak gadis itu ikut membentak.

Plak!!!

Gadis itu menoleh ke samping karena satu hantaman keras mengenai wajahnya. Tangannya bergerak menyentuh pipinya dan mengusap pipi yang telah terlihat kemerahan itu karena satu tamparan berhasil didaratkan di wajahnya..

"Jaga mulut Lo atau gue bunuh Lo sekarang?!" Ancam Sisca. "Dan satu lagi, lo jangan sekali-kali membentak di hadapan gue maupun teman gue atau hidup Lo bakal gue hancurin" tunjuk Sisca tepat didepan mata gadis itu. Nada suaranya terdengar begitu mengintimidasi. Tatapan mata Sisca yang tajam menambah aura mengintimidasi semakin menguar dari gadis itu.

Plakkk!!!

Satu tamparan lagi berhasil mendarat di pipi gadis itu, namun kali ini tamparan itu berasal dari Violan yang memasang wajah mengejek yang membuat siapa saja yang melihatnya merasa jengkel. Violan menangkup kedua pipi gadis itu dengan jari-jari salah satu tangannya dan menekan kuat hingga mulut gadis itu mengerucut. Barulah Violan mendekatkan wajahnya ke telinga gadis itu dan membisikkan sesuatu.

"Seperti yang Lo bilang, gue punya keluarga yang berpengaruh. Jadi, pasti Lo tau akibat dari mengusik hidup gue dan teman-teman gue!" Bisik Violan namun bisikan itu berhasil membuat sang gadis merinding dengan aura Violan yang menakutkan saat mengatakannya. Benar-benar mengintimidasi, melebihi aura Sisca. Namun setelahnya, aura Violan kembali menjengkelkan dengan menunjukkan wajah angkuhnya.

Merasa cukup, Sisca mengajak Violan untuk menjauh, namun sekali lagi Violan membuat kericuhan itu kembali memanas. Dengan sengaja Violan menumpahkan jusnya di tubuh gadis itu yang berhasil membuat gadis itu semakin murka.

Merasa kesal, dengan cepat gadis itu menarik rambut belakang Violan karena posisi Violan yang membelakanginya. Gadis itu menjambak rambut Violan dengan kuat sementara satu tangan Violan memegangi rambutnya yang ditarik dan satu tangannya lagi berusaha menjangkau rambut gadis itu untuk dia Jambak. Bagaimana dengan Sisca? Gadis itu acuh dan bahkan terlihat ikut menonton aksi jambak-menjambak itu.

"Wahh, ada ribut-ribut apa nih?" Bisik sosok pemuda tepat di telinga kanan Sisca kemudian menghadiahinya satu tiupan langsung mengarah ke telinga Sisca yang membuat sang empunya merinding.

"Anjir Lo ya?! Bikin merinding aja sialan!" marah Sisca.

"Yah heran aja, tumben lo mau nontonin kelakuan orang gak jelas"

Biarkan Waktu BermainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang