"dewa taeyong, sebenarnya peringkatku di ujian peri kali ini bisa kucapai karena ada orang yang membantuku." jaemin menghela napas lelah. ia sudah berlatih berulang-ulang di pekarangan istana kota dewa untuk mengarang alasan yang baik, namun masih belum menemukannya, "tidak bisa, tidak bisa. aku tidak boleh mengadukan nono. aha! bagaimana kalau aku bilang saja peringkat ujian periku kali ini adalah karena kebetulan?"
peri itu melangkah untuk masuk ke dalam istana, namun berbalik kembali ketika kawanan peri donghyuck muncul dari arah yang berlawanan.
"berhenti." peri-peri itu mendekat pada jaemin dengan wajah dingin, "mengapa kau di sini? bukankah mendapat peringkat pertama sangat membanggakan? mengapa kau tidak merayakannya?"
"bukan begitu, peri donghyuck." cicit jaemin, "aku ingin mencari dewa taeyong untuk membatalkan peringkat ujian periku itu."
"apa?!"
"jangan marah. aku tahu aku tidak pantas."
"kau tidak pantas?" donghyuck nampak sedikit terkejut, "kau sudah menolongku dan kau menganggap dirimu tidak pantas mendapat peringkat pertama di ujian peri? jika kau mengatakan ingin membatalkan peringkatmu lagi, aku akan mengubahmu menjadi tanaman kembali."
mulut jaemin terbuka lebar mendengarnya.
"melati, terima kasih."
"benar. kemarin jika bukan karena dirimu, kami mungkin sudah mati."
teman-teman peri donghyuck ikut bersuara, membuat jaemin tersenyum.
"itu hanya karena beruntung saja."
donghyuck memutar bola mata ketika doyoung dan kawan-kawannya muncul dengan gaya arogan mereka.
"sudahlah. pada dasarnya kau memiliki sedikit kemampuan. kau jauh lebih baik dibanding tuan muda yang tidak bisa menulis dan manja ini." doyoung menatap jaemin, kemudian menatap ke arah donghyuck.
"kau..." putra dewa agung youngho itu hampir saja meledak karena direndahkan oleh peri doyoung.
"aku apa? kelak aku akan menjadi bagian dari istana yongchan? tentunya."
mendengar itu, tangan donghyuck sudah mulai mengeluarkan sihirnya.
"peri donghyuck, kau memiliki posisi yang tinggi. jika kau menyentuhku, bagaimana kesan dewa minhyung padamu?" peri doyoung nampak mengejek. donghyuck langsung menurunkan kembali tangannya, membuat doyoung tersenyum puas dan berlalu melewati mereka bersama kawan-kawannya.
"dasar. hobinya menghina semua orang."
🔮
"terima kasih, peri donghyuck." jaemin tersenyum cerah. kini hanya mereka berdua di balkon pekarangan istana.
"mengapa berterima kasih? aku sangat membedakan dendam dan budi. karena kau sudah menolongku, kelak aku tidak akan mencari masalah denganmu lagi." peri donghyuck berjalan meninggalkan jaemin, kemudian berbalik kembali, "namun, kau harus ingat. aku tetap membencimu."
"kenapa?"
"tidak ada alasan." kini, peri itu benar-benar pergi dan tepat saat itu, dewa minhyung datang.
"hormat kepada dewa minhyung." jaemin langsung menunduk.
"kau meraih peringkat pertama. mengapa tidak merayakannya dan malah berada di sini?"
jaemin mendadak murung, "sebenarnya aku ke sini untuk bertemu dengan dewa taeyong. aku ingin membatalkan peringkatku di ujian peri."
KAMU SEDANG MEMBACA
fairy and devil | nomin, markmin
Viễn tưởng"aku hanya suka pada dewa minhyung!" -na jaemin, little fairy "kau takut aku membunuh minhyungmu itu?" -lee jeno, arrogant devil a remake of the iqiyi & wetv series "love between fairy and devil" ⚠️lowercase ©jaeminuman, 2023