33 | demesne

646 84 2
                                    

jaemin menghampiri jeno perlahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jaemin menghampiri jeno perlahan. pria itu sedang melamun di sisi terluar hutan ansong yang menghadap ke tebing.

"tadi mengapa kau tidak menjelaskannya pada mereka bahwa kau sebenarnya tidak bermaksud untuk meninggalkan mereka? selain itu, kau juga selalu berusaha keras demi seluruh klan bulan dan kau tidak pernah lalai."

"tidak ada alasan."

peri itu semakin mendekat dan melembutkan nada suaranya, "apa tidak bisa memberitahuku?"

"mengapa harus memberitahumu?" jeno bersidekap, "bukankah kau yang mengatakannya? manusia harus memiliki rahasia."

pupil jaemin sedikit melebar, "yang kukatakan padamu tadi dan sekarang memiliki konteks yang berbeda."

jeno tak menjawab. pandangan mereka kini mengarah pada pemandangan yang mengelilingi mereka.

 pandangan mereka kini mengarah pada pemandangan yang mengelilingi mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"sebenarnya, aku cukup iri padamu."

jeno menoleh dan mendapati jaemin yang tersenyum kecil.

"nenek tadi bilang, saat kau kecil, ayahmu akan membawamu pergi berburu dan tinggal di perkemahan. aku hanya sebuah tanaman, tidak memiliki orangtua. aku tidak pernah merasakan rasanya memiliki orangtua."

🪙

"perang akan segera datang. kita masih belum menemukan cara untuk memecahkan formasi panah dan memusnahkan jiwa milik klan khayangan." suara berat lee donghae menggema di aula. raja yoo utara dan selatan yang saat itu masih begitu muda membungkuk di hadapannya.

"baik. kebetulan hari ini saya dan yang lainnya ingin mendiskusikan bagaimana cara mengatasinya dengan yang mulia." ucap bangchan.

"yang mulia, saya memiliki rencana." kini giliran changbin yang bersuara. raja yoo selatan itu belum sempat melanjutkan kata-katanya karena sang raja bulan terdahulu menoleh ke belakang ketika sebuah bola kayu menggelinding dan mengenai kakinya. salah satu pelayan pria langsung bersujud dengan panik dengan seorang lelaki kecil di sisinya.

fairy and devil | nomin, markminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang