injoon menatap sahabatnya yang tersenyum sendiri di teras kuil sasung laut changyoon. ia tersenyum miring dan mengagetkan peri itu, "waaa!"
jaemin sedikit terkesiap dan langsung kembali ke dunia nyata setelah beberapa saat berada di dunia imajinasinya.
"apa yang sedang kau pikirkan? mengapa kau terlihat begitu senang?" pedagang itu mendudukkan dirinya di hadapan jaemin yang memainkan jemari sembari terus tersenyum.
"injoon, apakah kau menyadarinya? kadang-kadang tuan raja bulan cukup imut juga."
"imut?" injoon tertawa puas sembari mengunyah kue yang disediakan di meja, "kepalamu tidak apa-apa, 'kan? bagaimana bisa raja bulan kau sebut imut?"
"kau tidak melihat saat ia belajar bagaimana cara tersenyum pada orang lain. ia konyol dan juga imut. ia akan melakukan apa pun yang diperintahkan dengan sangat serius."
"hhhhh, jaemin, jaemin, kau benar-benar hebat." ucap injoon setelah tawanya berhenti.
"ya?" mata jaemin mengerjap.
"kukira kemampuanku dalam membuat trik dan menipu adalah yang paling cerdik. tapi, tak disangka, kau yang biasanya tidak pernah menunjukkan kemahiran, begitu bersandiwara terlihat sangat sempurna dan nyata." injoon menyesap teh di atas meja dan meletakkan cangkirnya kembali setelah teh itu tersisa setengah, "pertama, kau berani pergi ke dasar sungai leetae untuk mencari inti jiwa raja bulan terdahulu. kedua, kau setiap hari membuatkan obat dan kue untuk raja bulan. ketiga, begitu membahas tentangnya, kau mulai tersenyum dan matamu berbinar. jika aku tak tahu kau sedang bersandiwara sejak awal, aku pasti akan sama seperti raja bulan yang mengira kau sudah mengkhianati langit sooyoon demi dirinya."
mendengar itu, jaemin nampak panik. bahkan barang yang sedang ia pegang sampai terjatuh karena tangannya bergetar. injoon yang melihatnya mengangkat sebelah alis.
"jangan-jangan kau sudah tidak bersandiwara lagi. semua perlakuanmu padanya sekarang asli, 'kan?"
"bagaimana mungkin?" jawab jaemin cepat sembari menunduk dan mengetuk-ngetukkan tangannya ke meja berkali-kali, "tentu saja aku sedang bersandiwara. sandiwaraku bagus, 'kan?"
🍦
jeno kini tengah bersidekap di depan cermin ruangannya. perlahan salah satu tangannya mulai naik.
KAMU SEDANG MEMBACA
fairy and devil | nomin, markmin
Fantasia"aku hanya suka pada dewa minhyung!" -na jaemin, little fairy "kau takut aku membunuh minhyungmu itu?" -lee jeno, arrogant devil a remake of the iqiyi & wetv series "love between fairy and devil" ⚠️lowercase ©jaeminuman, 2023