"ayo pergi. apa lagi yang kau lihat?" injoon menarik telinga kuanlin karena ia terus menerus menoleh ke belakang untuk memastikan keadaan tuannya dan melati selama ia sedang kabur dari mereka bersama injoon, "dasar lai bodoh. kau sudah melayani yang mulia selama lebih dari 30 ribu tahun. mengapa masih tidak peka?"
"apa maksudmu?" kuanlin mengusap telinganya yang baru saja ditarik oleh injoon.
"festival lentera adalah hari menyenangkan dan indah untuk para pasangan. kau tidak berencana untuk membiarkan yang mulia dan jaemin berduaan saja?"
"tapi..." kuanlin kembali menoleh. injoon langsung melompat untuk merangkul bahu tingginya dan membuat kuanlin menunduk.
"lebih baik kita juga berduaan saja."
kuanlin langsung melepaskan diri dari rangkulan injoon dengan pipi yang sedikit memerah, "siapa yang ingin berduaan denganmu? bukankah kita kemari untuk menjelajahi jalan?"
injoon terkekeh melihat kuanlin yang nampak salah tingkah dan kini berjalan mendahuluinya, "tunggu aku! mengapa kau pergi? jangan kabur!"
🧑🏻🤝🧑🏻
"tuan, belilah bunga ini. ada bunga lily, bunga peony, dan bunga peony campuran yang baru saja dipetik. setiap tangkainya sangat cantik. akan lebih cantik jika dipakaikan di kepala kakak manis." seorang anak perempuan yang membawa keranjang bunga menghentikan langkah jeno dan jaemin. peri melati tersenyum lembut melihatnya, namun begitu mengingat ia sedang berduaan bersama jeno dan perkataan anak tersebut membuat mereka cukup canggung, peri melati jadi tersenyum tak enak.
"tidak perlu, adik."
"tuan, belilah setangkai." anak tersebut memohon pada jeno karena jaemin sudah menolaknya, "semoga kalian berdua bisa bersama selama ratusan tahun."
"ratusan tahun saja?" tanya jeno.
"jika ratusan tahun tidak cukup, maka puluhan ribu tahun, ratusan ribu tahun, bahkan jutaan tahun."
"baiklah. aku beli satu." raja bulan tersenyum tipis dan mengambil bunga berwarna putih dari sana, lalu melemparkan pelan uang senilai tiga ribu won ke keranjang anak tersebut.
"terima kasih, tuan."
setelah anak itu pergi, jeno dan jaemin hanya memandang ke arah depan dengan canggung. sang raja pada akhirnya memilih untuk memecahkan keheningan itu.
"kemari."
jaemin menggeser posisinya sedikit lebih dekat ke arah jeno. raja bulan menyelipkan bunga putih itu di bandananya hingga kini jaemin memiliki bunga di samping kepalanya.
"sudah."
peri melati memegang-megang bunga di kepalanya.
"aku..." jeno berkata dengan gugup, "aku hanya melihat pria di dunia fana memakaikan bunga untuk pasangannya. karena sekarang kita sedang berdua dan anak itu menawarkan dagangannya, ini adalah kesempatan untuk lebih menjiwai peran kita sebagai manusia."
jaemin tidak menjawab. jeno juga sudah mengarahkan pandangannya kembali ke depan.
"jinoh." panggil jaemin setelah beberapa detik. jeno langsung menoleh lagi ke arahnya. "apakah kedatanganmu ke kota dolo benar-benar hanya untuk bersantai? atau ada urusan lain?"
"memangnya ada urusan apa lagi?"
"apakah kau membohongiku?" jaemin mengerutkan dahinya.
"aku tidak membohongimu. aku hanya datang untuk bersantai." mereka kembali saling berdiaman. jeno pada dasarnya agak malas berbasa-basi, namun mau tak mau ialah yang kembali membuka suara, "untuk apa kau menanyakan hal ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
fairy and devil | nomin, markmin
Fantasi"aku hanya suka pada dewa minhyung!" -na jaemin, little fairy "kau takut aku membunuh minhyungmu itu?" -lee jeno, arrogant devil a remake of the iqiyi & wetv series "love between fairy and devil" ⚠️lowercase ©jaeminuman, 2023