77 | the contrarian of fate

409 54 3
                                    

"kristal fantasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kristal fantasi." ucap nana sembari menatap pada kristal biru muda si tangan dewa minhyung. dewa perang itu menoleh ke arah calon pasangan hidupnya.

"dewa kecil benar-benar berwawasan luas."

senyuman tipis muncul di bibir nana, "aku pernah berpikir alangkah bagusnya jika bisa memetik satu bintang dan membawa serta menjadikannya sebagai lentera di malam hari. saat itu ada seorang kenalan lama yang memberitahuku. kristal spiritual semacam ini di baekmin sama seperti bintang."

"kalau begitu, sebenarnya kau adalah dewa kecil silim atau melati?" minhyung mendadak penasaran begitu mendengar perkataan yang familiar itu.

"aku adalah dewa kecil silim dan juga melati. aku ingat dengan semua hal di dua kehidupan itu."

"kalau begitu, jika kau mengingat semuanya, kenapa... jangan-jangan kau sudah tidak mencintainya lagi atau kau terhadapku..." mata minhyung melebar karena bersemangat sedangkan mata nana juga sedikit melebar karena terkejut oleh serangan tersebut. ia tidak menjawab perkataan minhyung sama sekali.

"kau masih mencintainya." simpul minhyung dengan sedikit rasa kecewa, "kalau begitu, mengapa kau ingin menikah denganku?"

"raja langit sang pencipta pernah membuat janji dengan klan silim. hanya dengan pernikahan kerja sama baru bisa menghidupkan kekuatan ilahi. dengan begitu, kedua klan bisa melindungi tiga dunia secara turun-temurun. perjanjian pernikahan kita juga ada karena hal itu. ini adalah takdir yang tidak boleh kita langgar." nana berjalan mendekat ke arah minhyung, "sekarang taesoo melarikan diri dari segel. tiga dunia dalam bahaya. aku harus mendapatkan kekuatan ilahi yang terbesar untuk melenyapkannya sepenuhnya. tidak peduli kau suka atau tidak, ini adalah satu-satunya cara."

"kalau begitu, bagaimana selanjutnya?"

"selanjutnya apa?"

"dewa kecil jaejoong dulu hendak melenyapkan taesoo dan ia harus mati setelah menghabiskan inti jiwa. jika kau ingin melenyapkan taesoo sepenuhnya, konsekuensi apa yang akan didapatkan?" tanya minhyung khawatir, "kau berpura-pura tidak tahu dan tidak ingin saling mengenal dengan lee jeno karena kau tahu kau akan mati. benar, 'kan?"

"benar." jawab nana singkat. sesak terasa di dada minhyung.

"kau memiliki perasaan untuk lee jeno, lebih baik tidak mengenal daripada membuatnya merasakan penderitaan sedikit pun. lalu, bagaimana denganku? bagaimana kau bisa..." mata minhyung mulai memerah karena air mata, "bagaimana kau bisa membiarkanku menikahimu, bahkan membiarkanku membunuhmu dengan tanganku sendiri? apa kau pernah memikirkanku?"

"minhyung, maaf." ekspresi nana yang selalu nampak tenang kini nampak sedikit sendu.

"aku tidak ingin kau meminta maaf. jelas-jelas kau tahu yang kuinginkan bukanlah maaf. memangnya kau juga akan berkata bahwa kau tidak punya pilihan?"

fairy and devil | nomin, markminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang