DUA PULUH ~ Calling

463 40 2
                                    

5 hari sudah aku mengerjakan tugasku yang menumpuk. Tak perlu waktu 2 minggu aku sudah menyelesaikan tugas dari Mr. Colin yang diberikan beberapa hari yang lalu. Ya, setiap hari setelah selesai dari kampus aku menyempatkan menyelesaikan separuh tugasku ini di perpustakaan begitu juga saat di rumah aku menyelesaikannya kembali.

Sekarang sudah pukul 9am. Aku sudah menyelesaikan semua tugas kuliah yang tertinggal saat aku pergi berlibur. Setelah menyelesaikan semua ini perutku ternyata sudah ingin diisi. Karena terlalu serius mengerjakan tugas terakhir hingga malam hari sampai lupa kalau sejak tadi pagi belum makan apapun. Walaupun tadi sebelum pergi ke perpustakaan aku membeli kentang goreng dan sandwich tapi tetap saja perutku masih terasa lapar.

Aku keluar dari kamarku dan turun ke tangga untuk pergi ke dapur. Mungkin cemilan cukup untukku dan susu coklat hangat. Setelah mengambilnya aku melangkah ke meja makan.

"Sayang? Eleanor!" suara mom terdengar olehku saat dia sudah masuk ke dalam rumah. Dia menghampiriku ke meja makan.

"Kau belum tidur Ele?" ucap mom lalu mengecup keningku dan mengambil air dingin di kulkas.

"Belum mom. Aku baru saja menyelesaikan tugas kuliahku yang menumpuk" kataku yang masih mengunyah cemilan.

"Bagaimana dengan kuliahmu hari ini Ele?" tanya mom yang sudah duduk disampingku.

"Tidak buruk. Seperti biasa" balasku.

"Baiklah. Mom ingin istirahat dulu Ele. Mom pergi dulu ke kamar ya" mom kembali mengecup keningku lalu berjalan menaiki tangga.

Aku hanya berdehem untuk menjawabnya.

*****

• Louis Pov •

2 hari lagi konser akan dimulai di London. Semua persiapan sudah beres. Semoga saja nanti rencanaku dengan Harry berhasil saat di stage. Karena memikirkan rencana ini aku jadi ingin menghubungi Eleanor. Dia sedang apa ya malam ini?

Kutelepon dia. Sambungan pertama belum dijawab hingga ketiga dia sudah mengangkatnya.

"Ada apa Lou?" terdengar suara yang aku rindukan.

"Hey Ele! Kau sedang sibuk?"

"Tidak. Aku sedang makan. Memang kenapa?"

"Ehm-- tidak Ele. Ak--aku hanya ingin mengobrol denganmu saja"

Astaga karena terlalu membayangkan rencana itu, aku jadi gugup berbicara dengannya. Tenangkan dirimu Lou! Tenang!

"Kau tidak apa, Lou?"

"Tidak apa. Bagaimana dengan tugas kuliahmu?"

"Sudah kuselesaikan semuanya" jawabnya singkat.

"Eleanor!" terdengar suara lain dari ujung teleponnya disana.

"Aku disini Dad!" ternyata ayahnya yang memanggil. "Maaf Lou" katanya.

"Kau disini. Sedang berbicara dengan siapa Ele?" tanya ayah Ele diujung telepon sana.

"Teman dad" jawabnya.

"Baiklah. Dad tau kau tidak ingin diganggu karena berbicara dengan pacarmu" Astaga Mr. Calder! Kupastikan Eleanor menjadi merah sekarang pipinya karena Mr. Calder menggodanya.

"Daddy! Sudah sana!" usir Eleanor. "Maaf Lou. Daddy selalu begitu"

"Tak apa Ele. Sepertinya daddymu orang yang asyik. Bolehkan aku kapan-kapan mengunjungi rumahmu?"

"Ehmm..." kurasa dia sedang mempertimbangkan. "Boleh, tentu saja. Kenapa tidak" lanjutnya.

"Okay. Senang bisa diperbolehkan olehmu untuk bermain ke rumahmu Ele" Entah kenapa aku jadi tidap sabar untuk berkunjung kesana, ke rumah ca-oh maksudku ke rumah Eleanor. "Kau sedang makan apa Ele?" kataku berganti topik pembicaraan.

"Hanya biskuit, roti dan susu coklat hangat" jawabnya.

"Kusaranka jangan terlalu banyak makan seperti itu Ele. Makanlah banyak dengan nasi" nasehatku seraya aku mengubah posisiku duduk di ranjang.

"Memang kenapa? Aku juga makan nasi. Hanya karena malam ini aku sedang tidak mau makan apapun. Hanya ingin mengemil saja" suara ketusnya.

"Baiklah baik. Jangan marah seperti itu Ele. Aku hanya memberi nasehat saja"

"Aku tidak marah Lou. Ehm apa kau masih di Australia?" Eleanor bertanya. Ya, Australia tempat waktu aku, Eleanor dan semuanya berlibur beberapa hari yang lalu.

"Iya. Memang ada apa? Kau mau mengunjungiku?" kucoba untuk menggodanya. Ha!

"Tidak. Aku hanya bertanya saja Lou"

"Hahha aku bercanda Ele" aku tertawa mendengar suara kesalnya itu.

"Sepertinya aku lupa ini sudah pukul 11am. Cepat sekali jam berputar. Padahal aku masih ingin mengobrol denganmu Ele. Jadi sepertinya harus kusudahi dulu. Kau tidurlah Ele" sambungku.

"Baiklah" singkatnya.

"Goodnight Ele. Have nice dream. Love" ucapku.

"Ehm... goodnight Lou" jawabnya lalu memutuskan sambungan telepon kami.

Semoga aku ada dalam mimpimu Ele. Aku mencintaimu dan menyayangimu. Sangat!

~~ ~~ •• •• ~~ ~~

Aku harap kalian suka ya readers :) Please, jgn jadi silent readers ya guys ;)

Author *W* ☺

LOVE STORY ~ E.C ♥♡ L.TWhere stories live. Discover now