05. AAK | Kesederhanaannya Arshaka

539 31 0
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

اَللّهُمّصَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ
(Allahumma shalli a'la sayyidina Muhammad
wa a'la Ali sayyidina Muhammad)

"Happy Reading"
🌹🌹🌹

Ketika gadis asing didepannya telah berlalu pergi,dan sebelum pergi gadis itu sudah mengucapkan salam. kini Gus Shaka mendongak kan wajahnya kembali, ia menatap punggung kepergian gadis yang tidak sengaja berkontak mata dengannya tadi. walaupun Gus Shaka berkontak mata, atau bertemu dari keempat mata itu, namun Gus shaka tidak tahu betul wajah perempuan itu,dan tidak jelas karena sungguh pada saat dirinya berkontak mata dengan gadis asing itu ia hanya tahu netra bola mata gadis asing tersebut, dan yang dirinya tahu gadis itu memiliki bulu mata yang lentik,dan pelopak mata yang cantik sangat cantik membuat hati Gus Shaka berdetak lebih kencang dari sebelumnya.

Sedangkan Adnan mengernyit menatap sahabatnya yang masih melamun menatap punggung gadis asing itu. "Jadi bagaimana?apa-"belum saja Adnan menamatkan ucapannya itu, Gus Shaka sudah mendahului nya.

"Saya akan tetap menikahinya, karena saya telah lancang menatap perempuan itu oleh kedua mata saya sendiri yang bukan mahram baginya" ucap Gus Shaka yang masi memandang punggung gadis yang tidak sengaja menabrak nya.





🌹🌹🌹





Sepanjang perjalanan tatapan mata Gus Shaka hanya tertuju dengan sebuah carik kertas yang tertera alamat gadis, yang sama sekali ia tidak mengenalnya. air matanya menetes begitu saja dari pelopak mata indahnya itu. seorang pria seperti Gus Shaka menangis? bahkan Adnan yang melihat itu tidak percaya, melihat itu semua. baru pertama kali Adnan melihat sosok seperti Shaka sahabatnya menangis!

"Sebegitu nya kamu shak?"tanya Adnan secara tiba-tiba.

Gus Shaka menoleh ke arah Adnan dengan sekilas, kemudian ia kembali menunduk menutupi wajah tampannya dengan kedua tangannya. "Saya takut nan, saya takut dengan siksaan nanti di akhirat nan..Wallahi saya tidak akan bisa memaafkan diri saya."lirihnya.

Adnan yang melihat itu hatinya tersayat seketika. di dalam benak pikirannya masih adakah lelaki seperti Shaka saat ini? yang hanya takut kepada Allah,dan hanya memikirkan akhirat nya.. Adnan kagum dengan ketaatan sahabatnya itu, membuktikan bahwa sahabat nya itu adalah sosok pria yang tangguh,yang hanya takut kepada Allah akan siksaannya.

Adnan menghembuskan nafasnya pelan. "Shak, itu kan tidak sengaja dan mengapa kamu sebegitu nya ingin menjadi pria yang pandai dalam menjaga pandangannya? padahal bagi aku menjaga pandangan itu sangat susah shak, apalagi di zaman seperti sekarang ini..."tanyanya yang melirih.

Gus Shaka membuang nafasnya pelan. Kini tatapan matanya ia fokuskan ke arah sahabatnya itu. "Karena bagi saya kelemahan seorang lelaki itu ada dari mata, dan obatnya menundukkan pandangannya atau menjaga pandangannya. sedangkan perempuan kelemahan nya pendengaran maka obatnya adalah cuek"

"Maka dari itu saya ingin menjadi lelaki yang sangat pandai menjaga pandangan nya, karena nafsu tergantung kita yang mengendalikan nya. jika mata saya ini , tidak bisa menjaga pandangannya mungkin nafsu godaan kemaksiatan saya akan terus menghantui saya"sambung nya.

ARSHAKA AL-KAFFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang