07. AAK | Mengkhitbah

534 24 0
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

اَللّهُمّصَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ
(Allahumma shalli a'la sayyidina Muhammad
wa a'la Ali sayyidina Muhammad)

"Happy Reading"
🌹🌹🌹

"S-shaka akan mengkhitbah seseorang perempuan"

Tercekat sudah Gus Shaka mengatakan itu kepada umminya melalui sebuah telepon. hatinya sangat berdesir hebat, dengan bibir yang terus saja bergetar ketika dirinya sudah mengatakan hal itu.

Setelah dirinya mengatakan kejadian yang dialaminya ketika hendak mencari sebuah tempat tinggal untuk dirinya,dimana di kejadian itu ia berontak mata dan menatap mata perempuan yang bukan mahram baginya. Yah Gus Shaka menceritakan itu semua kepada umminya melalui sebuah telepon, bahkan bukan hanya itu saja, Gus Shaka juga mengatakan tentang luka di mata kirinya karena ulahnya sendiri yang sudah tidak bisa ia tahan, dan ingin merasakan terlebih dahulu pedih dan sakitnya tusukan jarum panas yang tidak ada apa-apa nya itu.

Namun ketika itu pun. ummi Aminah terkejut dibuat nya, dengan ungkapan dari putra satu-satunya itu. Sedih? Sudah pasti, dan bagaimana mungkin tidak sedih jika putra satu satunya itu terluka! bahkan ummi Aminah menyuruh putranya itu untuk segera di obati ke rumah sakit, namun apa? Gus Shaka tetap mengelak permintaan umminya itu, pasalnya ia sudah tidak ada apa-apa,dan hanya luka ringan dan biasa saja.

Bukan hanya ummi Aminah yang tahu tentang kejadian yang dialami putranya itu, bahkan Abi Zaid Muhammad Ar Rahman yang bernotabene nya sebagai Ayah atau kerap dirinya selalu memanggil sebutan Abi .

Sempat Abi Zaid menasehati putranya itu seperti ini. "Abi tidak akan menyalahkan kamu disini, karena Abi tahu betul kamu itu seperti apa. namun bukan hanya ummi yang ikut terluka, melainkan Abi pun ikut sakit mendengar itu. Abi baru melihat seorang lelaki yang rela pelipis kulit matanya di tusuk seperti itu? Sungguh Abi sangat kagum akan ketaatan kamu kepada Allah"

"Namun apa kamu lupa? Jika Allah mempunyai sifat Al Ghoffur, dan Ar Rahman ? Dialah maha pengampun,dan penyayang bagi setiap umat-nya. In syaa Allah, Allah mengampuni kamu" itu katanya.

Setelah perbincangan antara dirinya dan juga kedua orangtuanya melalui sebuah telepon, Gus Shaka hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan lega karena ia sudah menceritakan kejadian yang dialaminya. dan soal dirinya akan mengkhitbah seseorang gadis yang sama sekali ia tidak tahu namanya, namun jangan lupakan jika dirinya mempunyai alamat rumah gadis itu.

Seperti yang dikatakannya jika ia akan mengkhitbah perempuan itu, ia tidak peduli mau diterima ataupun tidak karena niatnya disini ia hanya ingin bertanggung jawab atas kecerobohan, dan kekeliruan nya karena telah lancang menatap mata perempuan yang belum halal baginya. Karena perasaan bersalah kepada gadis itu terus aja menghantui dirinya.

Helang beberapa menit kemudian Gus Shaka membuyarkan lamunannya itu, Gus Shaka mulai kembali memainkan handphone nya itu mencari kontak yang akan ditujunya. setelah kontak itu ia dapati ,ia mulai menekan tombol logo telepon berwarna hijau sehingga sambungan via telepon itu akhirnya sama sama tersambung.

"Assalamualaikum nan.., apa kamu sibuk hari ini?"

Yah kontak itu adalah milik Adnan.

ARSHAKA AL-KAFFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang