بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
اَللّهُمّصَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ
(Allahumma shalli a'la sayyidina Muhammad
wa a'la Ali sayyidina Muhammad"Happy Reading"
🌹🌹🌹
•
•
"Sungguh ketika kejadian itu terjadi, Kakak merasa bahwa kakak adalah manusia terhina dimuka bumi ini. "
"Bertahun-tahun kakak menjaga pandangan Kakak, supaya tidak jatuh kepada perempuan yang bukan mahrom bagi Kakak selain ummi, namun apa? baru saja pulang ke Indonesia, kakak sudah gagal dalam menjaga pandangan itu. "lirihnya kembali yang sembari menunduk.
Mata Aisha saat ini tengah berbinar, entahlah ia juga merasakan sakit yang dialami oleh suaminya itu.
"Lalu l-luka itu, bagaimana ceritanya?"tanyan Aisha kembali.
Gus Shaka yang mendengar itupun ia masih setia dengan menunduk nya yang sedari menahan Isak tangisnya, supaya tidak keluar di depan istri kecilnya itu.
"Setelah kejadian itu, sesampainya kakak di tempat sebuah pedesaan yang dimaksud oleh Kahfi, kakak memilih sebuah gubuk sederhana disitu. dan ketika malam tiba, tepat di dalam sepertiga malam,kakak terbangun dari tidur. Kakak beranjak lah untuk menunaikan shalat tahajjud, karena kebiasaan kakak memang seperti itu. namun di dalam benak pikiran kakak, selalu tertuju kepada kamu. Iyah, kakak merasa dihantui oleh rasa kebersalahan, karena kakak telah lancang menatap mata kamu. sungguh kakak minta maaf,ya zaujati"lirihnya.
"Entahlah ketika disitu,kakak mencari sebuah benda yang bisa melampiaskan rasa kebersalahan kakak dengan sebuah jarum, dan sebuah korek Api. dengan perlahan nya kakak menyalakan korek api itu, kemudian kakak menyatukan api kecil itu,ke sebuah jarum dengan cukup lama. "
"Setelah beberapa menit kakak menyatukan api ke arah jarum itu, tangan yang memegang jarum panas itu, kakak arahkan jarum itu ke arah mata kiri kakak. dengan perlahan juga kakak membakar pelipis kulit mata kakak ini. Sungguh rasa sakit itu tidak ada apa-apa nya dibandingkan nanti di akhirat. jarum panas itu, tidak ada apa-apa nya dibandingkan nanti di akhirat kelak"lirihnya.
Degg..
Detak jantung Aisha seketika seperti ditusuk oleh pedang berkali-kali mendengar itu. sekujur tubuhnya saat ini, melemas seketika. apa dirinya tidak salah mendengar? masih adakah pria seperti suaminya itu? Sungguh ia sangat kagum dengan ketaatan suaminya kepada Allah.
Namun dibalik itu semua,ia juga sedih luka bakar itu terjadi kepada suaminya,namun mengapa sakit nya mengalami dirinya pula. ia merasa bersalah, karena dirinya mungkin suaminya itu melampiaskan rasa kebersalahan nya dengan membakar pelipis kulit matanya.
Tetesan air mata di pelopak mata lentik Aisha jatuh begitu saja. dengan sekuat tenaga ia menahan isakkan tangisnya,namun kali ini isakkan tangis itu keluar, sehingga terdengar di pendengaran Gus Shaka.
"Hey, mengapa menangis hmm?"tanyanya lembut.
"Maafkan Aisha kak. gara-gara Aisha kakak terluka seperti itu. iya itu semua salah Aisha, andai saja waktu itu keempat mata ini, tidak berpapasan mungkin mata kakak tidak akan luka seperti ini."lirihnya, yang sembari mengusap air mata di pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSHAKA AL-KAFF
Spiritual[Follow sebelum baca‼️] Don't copy my story! Karena kenapa? Karena secara mutlak HARAM! Ini tentang kisah pemuda lulusan Tarim-yamen, yang sangat pandai dalam menjaga pandangannya, yang rela pula pelipis kulit matanya di tusuk oleh sebuah jarum pana...