15. AAK | Kerinduan yang mendalam

543 19 2
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞
(Allahumma shalli a'la sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad)

"Happy Reading"
🌹🌹🌹


Setelah perdebatan antara kedua pasutri itu,dan akhirnya Aisha mulai memadamkan rasa cemburunya itu. Sungguh ia malu,kepada dirinya sendiri mengapa bisa ia cemburu seperti itu? Entah itu ia juga mulai menaruh hati,kepada suaminya sendiri? Tapi,apa ia tidak boleh cemburu kepada suaminya sendiri? Sungguh ia dibuat malu oleh dirinya sendiri.

Dan Di pagi harinya tepat di hari Selasa,gadis bernama Aisha itu ia baru bisa kembali bersekolah. Setelah dirinya menikah di hari Sabtu,dan baru empat hari dirinya telah berstatus sebagai seorang istri. Sungguh dirinya pun juga tidak percaya,dengan status nya saat ini. Bagaimana mungkin tidak? Umur nya saja masih dibilang sangatlah muda, karena Masi beranjak delapan belas tahun. Apalagi ia juga belum lulus dari sekolah nya,dan Aisha memutuskan untuk merahasiakan pernikahan nya itu ketika disekolah nya,dan tentu saja Gus Shaka pun menyetujui akan hal itu. Namun hanya satu orang saja yang tahu akan status nya saat ini. Tidak jauh,siapa lagi jika bukan Vizah!.

Dengan seragam putih, abu-abunya Aisha sudah siap dengan sekolah nya. Begitu pun dengan Gus Shaka ,yang sudah pula untuk mengantarkan sang istri kesekolah nya. Tentu saja Gus Shaka mengantarkan istrinya itu, karena ia tidak mau jika istrinya keluar bepergian sendiri. Itu juga termasuk salah satu maruah dari seorang perempuan.

Sebelum nya Aisha sudah menolak untuk diantar oleh suaminya,namun diantara perdebatan itu tentu saja Gus Shaka memenangkannya. Apalagi Gus Shaka sempat meluluhkan hati istri nya dengan membawa,kata tugas seorang istri itu menuruti,dan mentaati perintah dari suaminya. Begitu katanya,tentu saja itu membuat Aisha melemas, karena setelah mengucapkan seperti itu Aisha tidak kembali menyela,atau berdebat kembali dengan suami.

"Mau berangkat sekarang?"tanya Gus Shaka sedari menaikkan salah satu alisnya. Aisha pun hanya merespon itu dengan sebuah anggukan.

Kini dari keduanya pun mulai melangkah menuju ke arah bagasi mobil. Tak lain juga dengan Aisha yang membututi suaminya dari belakang. Dan mobil milik dari Gus Shaka itu melaju dengan kecepatan sedang.

Hening seketika. Tidak ada pembicaraan yang memulai dari keduanya. Karena posisinya saat ini, Aisha sedang dibuat canggung,tentang pasal semalam. Sungguh ia malu,malu kepada dirinya sendiri,malu juga kepada suaminya. Gus Shaka yang sekilas melihat sudutan pantulan cermin kecil mobilnya yang tepat berada di depannya ia tersenyum tipis. Dan akhirnya salah satu dari mereka pun mencairkan suasana hening tersebut.

"Masi marah,atau Masi cemburu?"

Aisha yang sedang melihat ke arah jalanan,dibalik kaca mobil itu sontak pertanyaan yang keluar dari bibir suaminya, itu membuat dirinya tertegun. Tidak berani menjawab pertanyaan itu, karena pipinya yang kembali memerah rona. Di saat-saat seperti ini, pipinya masih bisa memerah seperti itu. Sungguh tidak mengerti lagi ia kepada dirinya sendiri.

Namun,di saat seperti itu Aisha mulai memberanikan diri untuk mengalihkan pembicaraan antara dirinya,dan suaminya. Detak jantung yang tidak berhenti nya sedari tadi,dan jangan dilupakannya keringat panas dingin nya.

"Kak, apa kakak ada niatan untuk pulang ke pesantren?"

satu pertanyaan dilontarkan oleh Aisha. Sungguh sebetulnya ia sangat ragu,dan gugup untuk bertanya seperti itu. Karena yang ia tahu dari ummi mertuanya,putra sulungnya itu tidak sama sekali menginjakkan kakinya itu ke pesantren. Pasalnya,banyak sekali santriwati-santriwati yang menunggu kepulangan nya ke pesantren,dan suaminya itu tidak mau jika banyak perempuan-perempuan yang tidak menjaga pandangannya. Itulah alasan shaka.

ARSHAKA AL-KAFFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang