37. AAK | Kemerah-merahan

274 18 0
                                    

•⊰✿❁ *﷽* ❁✿⊱•

❝ kеruɡіɑn уɑnɡ рɑᥣіnɡ bеsɑr ɑdɑᥣɑh еnɡkɑu tіdɑk bеrshaᥣɑwɑt kерɑdɑ Nɑbі mu sеdɑnɡkɑn еnɡkɑu mеnɡеtɑhuі dіɑᥣɑh уɑnɡ mеmbеrі mu sуɑ𝖿ɑ'ɑt dі hɑrі kіɑmɑt ❞

[اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞]

Halloooooo,, sudah lama ya kita tidak bertemu. Maafkan ummamu ini😞 yang selalu membuat kalian harus menunggu🙃!!! Umma harap kalian sangat excited membacanya :3

"Happy Reading"
🌹🌹🌹

"Kak Shaka?"gumam–nya.

"Assalamualaikum..."ucap salam dari seorang pria yang tetiba datang menghampiri Aisha,ummi Khadijah dan juga Abi Basya disana.

Sontak Aisha yang tengah hanya fokus menatap ke arah kedua orang tuanya, intensi matanya ia lemparkan kepada seseorang yang baru saja mengucapkan salam karena rasanya suara itu tidak asing.

Dan dilihat ternyata yang mengucapkan salam itu adalah suaminya. Sudah terdapat wajah teduh Gus Shaka yang tengah tersenyum manis dan munuemakai pakaian yang sama seperti tadi, dengan kedua tangan yang disembunyikan dibelakang tubuhnya.

Sedangkan Aisha ia masih bingung dengan semua ini, ada apa ini? Sungguh ia dibuat teka-teki saat ini. "Kakak?"

Gus Shaka mendekat ke arah Aisha begitupun ummi Khadijah,dan juga Abi Basya disana. Abi Basya pun mengusap pundak tegap menantunya dengan antusias.

Aisha masi tercengang dengan semua ini ada apa ini, mengapa bisa bersamaan seperti ini? "Untuk kamu. Mabruk, selamat habibati atas kelulusan–nya dengan nominasi siswi paling ber–prestasi di tahun ini."

Sontak Aisha pun tertegun, bagaimana bisa suaminya itu mengetahuinya? Sedangkan saja ia tidak berkunjung untuk melihatnya. "Sayang, Shaka ini memberikan sebuah hadiah dan kejutan spesial untuk kamu dengan cara seperti ini." Ucap Abi Basya saat ini.

"Maksud Abi?"

Abi Basya tersenyum sebelum menjawab itu. "Iya, jadi seperti ini. Bunga-bunga yang berserakan dan juga sebuah surat yang diberikan oleh anak kecil tadi itu idenya Shaka nak. Shaka memberikan kejutan untuk kamu yaitu ummi dan Abi supaya berkunjung kesini. Dan jika saja Shaka tidak menelepon Abi, mungkin Abi tidak ada disini karena Abi lupa dengan jadwal kelulusan kamu. Maafkan,Abi ya?"

Aisha kembali melemparkan sesekali pandangannya kepada suaminya yang masih setia menatapnya dengan sangat tulus dan sebuah senyuman yang terukir di wajah tampan–nya. Gus Shaka merentangkan kedua tangannya, dengan tangan kanan yang tengah meng genggam sebuah bucket bunga mawar merah. Sungguh sangat indah nan cantik.

Aisha pun menghamburkan tubuhnya ke dalam pelukan suaminya. Air mata bahagia dan terharu menetes di pipi–nya. "Kakak tidak marah? Bukan–kah kakak marah kepada Aisha? Tidak papa kak jika kakak marah kepada Aisha, Aisha akui Aisha salah. Maafkan Aisha, kak. Tolong jangan diamkan Aisha."

ARSHAKA AL-KAFFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang