12. AAK | Bermalam disebuah Gubuk

662 28 0
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

۞اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞
(Allahumma shalli a'la sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad)

"Happy Reading"
🌹🌹🌹


Di pagi yang cerah nan terik ini, tepat di hari 'ahad'/Minggu, Dimana Aisha masih libur dengan sekolahnya. Dan ia memutuskan untuk pergi mengunjungi sebuah pedesaan yang sempat diceritakan oleh suaminya itu.

Entahlah ia hanya ingin tahu dengan sebuah pedesaan yang tak berpenghuni itu. Dan ia juga baru tahu jika di kota jakarta ini,ada sebuah desa yang tak berpenghuni? Ia pikir kota jakarta ini sangat ramai,dan mustahil jika ada sebuah tempat tidak berpenghuni atau sedikit yang meninggallinya.

Kini kedua sepasang pasutri itu,tengah makan bersama bersama Abi dari Aisha,dan umminya. Tidak ada pembicaraan yang keluar dari bibir mereka. Suasana begitu hening ketika sedang memakan sarapannya masing-masing. Hanya ada Suara dentingan, permainan antara garpu,dan sendok saja yang terdengar.

Hanya membutuhkan beberapa menit saja mereka pun selesai dengan sarapan paginya.

"Jadi bagaimana? Sudah ada jawaban"tanya Abi Basya yang menatap ke arah putrinya.

"Sudah. Aisha terserah kak Shaka aja Abi. Aisha sebagai seorang istri hanya menurut. Tapi sebelum itu Aisha,sama kak Shaka mau berkunjung ke sebuah tempat dan mungkin ini hari terakhir kita disini Abi, ummi. "

"Maksud kamu?"

Saat Aisha ingin menjawab,Gus Shaka mencegahnya dengan memegang tangan istrinya itu.

"Biar kakak saja"

Aisha pun mengangguk pelan sebagai Jawaban. "Jadi gini Abi,ummi. Aisha memang sudah menyepakati keputusan Shaka, namun Aisha ingin berkunjung ke sebuah tempat yang sebelumnya Shaka tinggali di jakarta ini. Setelah itu,Aisha ingin langsung ke rumah yang Shaka maksud Abi,ummi."jelasnya dengan perlahan.

Abi Basya,dan ummi Khadijah pun mengangguk paham.

"Yasudah kalau begitu,Abi dan ummi menerima keputusan kalian."

"Ummi juga, tapi apa ini tidak kecepatan sayang?"tanya ummi Khadijah kepada Putri satu-satunya itu dengan memasangkan raut wajah khawatir nya.

Aisha yang mendengar itu ia pun meraih tangan umminya yang tidak jauh darinya. Ia pun mengusap tangan wanita paruh baya itu dengan lembut.

"In syaa Allah enggak ummi.."

Abi Basya pun membuang nafasnya pelan.
"Sudahlah sayang, kita sebagai orang tua hanya memberikan restu kepada anak kita. Lagi pula, sekarang putri kita satu-satunya itu sudah memiliki suami. Abi yakin,dan sangat mempercayai putri kita kepada Shaka sepenuhnya"

Dengan berat hati ummi Khadijah pun mengangguk perlahan sedari tersenyum tipis.

"Ummi,ummi tenang aja. Aisha in syaa Allah akan baik-baik aja. Dan Aisha janji, Aisha akan sering-sering hubungi ummi,dan temui ummi, juga Abi."

"Kan rumah yang dimaksud kak Shaka juga nggak jauh. Masih sekitar kawasan Jakarta juga kan?, Jadi ummi nggak usah khawatir yah?"tanyanya.

Ummi Khadijah pun mengangguk, manggut-manggut sedari tersenyum.

ARSHAKA AL-KAFFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang