11. Haruto [kita ketemu lagi]

117 8 0
                                    

Seperti malam malam biasa yang dilakukan oleh haruto. Malam ini juga ia akan bertanding dengan geng lain yang taruhannya lebih menarik dari biasanya. Taruhan malam ini adalah uang tunai senilai 2 miliar. Ya walau haruto punya lebih dari itu, apa salahnya bila menambah lagi uang lagi?

Haruto sudah siap dengan motor sport hitam merah dan lawannya -Jeno- dengan motor sport hitam biru.

"Semua siap? Ready, set, go!!" Ucap salah satu wanita membuka balapan ini. Jeno dan haruto lalu melaju di jalan raya dengan kecepatan di atas rata rata.

Awalnya semua baik baik saja sampai jeno berbuat curang. Ia menendang motor haruto dan membuat dirinya hilang kendalo lalu terjatuh ke pinggir jalan raya. Sedangkan jeno masih lanjut menuju garis finish.

"Si-sialan lo jeno!" Ucap haruto sambil berbaring lemah. Ia berusaha bangkit dari tidurnya lalu terduduk sambil mengusap darah di wajahnya.

Tak lama kemudian, seorang wanita yang terlihat masih cukup muda mendatangi haruto.

"Permisi? Kamu gapapa?" Ucapnya sambil sedikit menunduk untuk melihat keadaan haruto. Suasana di sana cukup sepi karena lumayan malam dan juga lampu remang remang yang menemani mereka.

"Ck, lo gausah ganggu! Gue mau balik!" Ucap haruto sambil berusaha berdiri. Namun, karena kakinya juga terluka ia tak mampu menahan badannya untung wanita itu sigap membantunya.

"Maaf kak, kayaknya kalo kakak pulang sekarang bakal susah. Juga motornya kakak udah agak remuk begitu"

"Ck, lepasin gue! Gue bisa berdiri sendiri" wanita itu lalu melepas tangannya dari haruto.

Haruto lalu mengotak-atik hpnya. Namun tak lama kemudian, hp itu mati padahal tadinya masih banyak baterainya.

"Aish... sial! Gimana mau ngehubungin?!"

"Daripada kakak ngomel ngomel sendiri tengah malem, sementara kakak ikut saya dulu aja deh. Rumah saya cuma di seberang sana. Apa mau ke rumah sakit?"

"Gue gasuka rumah sakit. Lo gabawa hp?"

"Saya tinggal hpnya kak. Soalnya saya tadi cuma mau ke minimarket sebentar"

"Yaudah ayo ke rumah lo!"

Mereka lalu berjalan berdampingan dan wanita itu mendorong motor haruto menuju bagasi rumahnya.

○●○●○●○●○●○●●○

"

Aargh! Sakit! Pelan pelan" haruto kesakitan.

Wanita itu, atau kita sebut saja y/n sedang mengobati luka haruto di dalam rumahnya. Rencananya esok hari y/n akan membwanya ke rumah sakit saja, cuman takutnya haruto infeksi jadi dia obatin aja sebisanya dulu.

"Ya makannya kakak jangan banyak gerak! Diem dulu kek!"

"Berani lo bentak gue?!"

"Kayak bocil! Diem deh biar cepet selesai!"

Padahal cuma dibilang gitu aja, tapi haruto rasanya ciuutt gitu. Akhirnya dia lebih milih diem sampe pengobatan dr y/n selesai.

"Nah, udah nih.. mau makan gak?"

"Ga laper gue"

"Serius??"

"Serius la-" omongannya terpotong karena suara dari naga perut haruto berbunyi lumayan keras.

Lo bunyinya jangan sekarang perut... gue maluu... -haruto

"Hahaha, tadi bilangnya ga laper, tapi naganya dah ngamuk tuh"

Kuumpulan y/n X trejo memb [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang