31. Asahi (uwu.9)

95 6 0
                                    

Yn berjalan jalan di sekitar pekarangan rumahnya. Ini sudah lewat dari jam 21.00, jam Asahi pulang biasanya. Tapi sampai sekarang pun Asahi masih tak terlihat. Sudah berkali kali ia memghubungi nomor Asahi bahkan bertanya pada teman temannya juga, tapi jawaban mereka sama 'gatau'.

"Sa, dimana sih?!" Ucapnya frustasi.

Tak berselang lama, sebuah mobil datang dan masuk ke garasi. Yn tahu, itu Asahi. Dengan cepat yn langsung berlari menuju garasi.

"Sa, kamu kemana aja? Aku khawatir" tapi Asahi tak menggubrisnya. Asahi langsung masuk ke dalam rumahnya dan membiarkan yn yang masih mematung disana.

"Huft... masi ga bisa nerima aku?" Ucapnya pada bayangannya sendiri.

Yn menyusul masuk ke dalam lalu mendudukkan dirinya di sofa ruang tengah. Yn melamun sambil menatap plafon rumah yang putih polos.

Yang ia pikirkan saat ini adalah bagaimana cara agar Asahi luluh padanya? Asahi sangat sulit untuk dibuat jatuh cinta. Bahkan orang tuanya juga bingung. Kalau begini terus maka yn akan cinta sepihak selamanya, dong?! Yn gamau.

Yn kembali menatap plafon dengan tenang. Merasa lelah, ia mengambil handphonenya lalu men-scroll sosmednya. Tak ada yang menarik, kecuali satu. 'Jika kamu bisa membuatnya terssnyum atau tertawa maka ia akan tertarik padamu'. Ide bagus!

Yn langsung ke dapur untuk membuatkan makan malam. Alasan dia masak makan malam karena mau ketemu Asahi. Ini adalah salah satu cara untuk bertemu Asahi, suaminya sendiri.

"Sa! Makan yuk!" Ucapnya agak berteriak. Tanpa menunggu lama, Asahi menuju ke dapur dengan piyamanya. Mukanya tetap saja, datar dan tidak ber-ekspresi.

"Sa, besok libur ga?" Ucap yn memulai obrolan. Asahi hanya mengangguk tanpa menatap yn.

"Bagus! Besok kita jalan jalan yuk?? Masa kita gapernah jalan jalan berduaan??" Asahi nampak berfikir lalu mengangguk lagi. Yn meloncat dari tempatnya sambil bersorak 'hore'.

●○●

Pagi ini, yn sudah siap dengan pakaiannya. Begitupun Asahi. Keduanya akan berjalan jalan sesuai perjanjian mereka kemarin. Yn nampak tersenyum terus, senyumnya bahkan belum juga luntur sampai di dalam mobil. Asahi tetap sama, datar dan tak ber-ekspresi.

Mobil mereka mulai melaju menuju sebuah villa pribadi milik Asahi dan yn. Villa itu berada di tengah tengah alam.

Sesampainya disana, yn menghirup udara segar tanpa polusi udara. Banyak burung berkicau dan terbang kesana kemari. Sementara itu, Asahi membawa barang barang dan menaruhnya ke villa.

"Sa, kita ke sungai situ yok!" Seperti biasa, Asahi hanya mengangguk tanpa ekspresi.

Mereka jalan beriringan menuju sungai yang ada di bawah sana. Menuruni tangga satu persatu sambil bergandengan tangan, yn maksa.

Mereka sampai di sungai itu. Airnya jernih dan banyak ikan berbagai jenis. Ada juga bebek yang sedang mandi.

"Sa, liat deh!" Ucapnya sambil menunjuk salah satu bebek disana. Asahi nampak bingung, apa yang salah dengan bebek itu?

"Di belakang bebeknya kayak ada 'blubuk blubuk'nya. Bebeknya kentut??" Tanya yn, jujur yn ceplas ceplos doang ngomong begitu.

Pfft..

Yn reflek menengok ke arah sumber suara itu, Asahi. Tetiba seluruh mukanya memerah dan serasa dunianya ini hanya ada di depannya sekarang. Semua berubah seketika saat matanya pertama kali melihat Asahi yang tersenyum sampai lesung pipinya tercetak jelas. Asahi tertawa lebar.

Kuumpulan y/n X trejo memb [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang