13. Haruto [menyesal di akhir]

110 4 0
                                    

Pernikahan haruto dan y/n telah masuk bulan ke 7. Namun nampaknya haruto masih belum bisa menerima istri sah nya ini.

Dia memiliki seorang kekasih lain yang ia jadikan pacarnya dan rencananya mereka berdua akan segera menikah dalam waktu dekat.

Sebagai istri yang tak pernah dianggap, ia hanya bisa diam tak berkutik ataupun ikut campur dalam masalah haruto. Ia tak masalah jika ia tak diterima di hidupnya tapi setidaknya ia sudah berusaha seperti sekarang.

"Haru.. aku bawa kopi nih. Minum dulu ya biar nanti semangat lemburnya" ucap y/n dengan nada lembut.

Ia masuk ke ruang kerja haruto dan berjalan menuju mejanya.

"Ck, tarok aja disana" ucap haruto tanpa melihat ke arah y/n.

Y/n meletakkan kopi di meja lalu mendrkat ke suaminya itu saat haruto memberi gestur agar y/n mendekat.

"Kenapa haru? Ada yang susah?"

"Tanda tangan"

Haruto memberi sebuah kertas. Tapi itu bukan sembarang kertas, kertas itu adalah surat pernyataan cerai yang membuat hati y/n terasa 5.000 kali lebih sakit dari biasanya.

"Haru? Kenapa?"

"Lo masih tanya kenapa? Gue dah pernah bilang sebelumnya gue gak cinta sama lo! Dan gue ga pernah nerima perjodohan ini! Lo gabakal bisa buat nyingkirin yunjin sebagai orang nomor 1 di hati gue! Tanda tangan disitu dan antar ke pengadilan! Besok gue nginep di rumah yunjin dan ga pulang. Lagian besok kita dah gaada hubungan, jangan cari gue lagi!" Ucap haruto lebih panjang dati biasanya. Ini pertama juga terakhir. Namun ia bersyukur, ini terakhir kali nya ia disakiti.

"Okey. Besok aku yang antar ini ke pengadilan. Tapi asal kamu tau haruto, aku udah berusaha selama ini buat jadi sitri yang baik buat kamu walau gapernah kamu anggap sekalipun. Aku masih ada rasa sayang sama kamu haru. Tapi aku bisa apa? Kalo kamu ada apa apa, cerita ke aku. Mulai sekarang, mungkin hubungan kita adalah teman atau mungkin kita gabakal ada hubungan apa apa" setelah mengucapkan itu, y/n kembali ke kamarnya.

Sedangkan haruto tersenyum senang. Kalian tau kan penyesalan selalu ada di akhir?







○●○●○●○●○●○●○●○●○●

Pagi ini y/n sudah siap untuk pergi dari tempat tinggal haruto. Tempat dimana tidak ada rasa untuknya. Ia akan kembali menuju rumahnya yang biasanya ia pakai jika ia sedang lelah dan butuh waktu sendiri seperti sekarang.

"Hello my homee~ long time no see~" ia merebahkan diri di kasur setelah meletakkan barang barangnya di lemari.

Di pikirannya hanya ada 'haruto'. Bodoh memang, sudah disakiti tapi masih menyimpan rasa di hati. Namun mau bagaimana lagi? Rasa cintanya sudah terlanjur sangat dalam sekali dan ia susah untuk keluar dari lubang ini.

Aishh... apa yang ia pikirkan? Sebaiknya ia segera menghantarkan surat pernyataan cerai itu ke pengadilan.







Y/n sedang dalam perjalanannya ke pengadilan, namun setelah sampai di depan pengadilan ia malah melupakan surat itu dan membuat ia harus kembali ke rumahnya.

Ngasi suratnya besok aja gapapa kan ya? Lagian aku laper mau makan aja dulu. -y/n.

Ia tak jadi balik ke rumah namun berbelok ke arah sebuah restoran yang menjual steak. Di samping meja yang ia duduki, ia melihat sepasang kekasih sedang saling menyuapkan makanan. Mereka sangatlah romantis membuat iri saja.

Kuumpulan y/n X trejo memb [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang