Doyoung mengajak y/n jalan jalan menuju pasar malam yang berada di sekitaran rumahnya. Malam ini lumayan dingin sehingga keduanya sama sama memakai jaket yang kebetulan warnanya samaan. Warna jaket yang mereka pakai adalah abu gelap.
Banyak yang mengira mereka adalah pasangan yang menggunakan jaket couple padahal ma ga sengaja samaan doang.
"Lo ganti jaket kek doy, malu gue diliatin orang orang" ucap y/n sedikit berbisik.
"Ya lo aja yang ganti. Gue kan cuma bawa satu"
"Ish, sama sih..."
"Yaudah gausah ganti gapapa, lo kan calon istri gue"
"Ngawur!" Ucap y/n seraya menggeplak lengan doyoung.Setelah beberapa menit mereka hanya berjalan jalan sambil melihat lihat apa yang ada, akhirnya mereka berhenti pada sebuah stand yang menjual gulali.
"Doy.. mau itu..." ucap y/n sambil menunjuk gulali berwarna biru.
"Lo gabawa duit emangnya?"
"Lupa hehe" y/n nyengir.
"Yeu.. gimana sih? Yaudah gye beliin buat mbak pacar deh"
"Hehehe makasih doyoung"Akhirnya mereka memakan gulali tadi di sebuah kursi yang disediakan. Doyoung masih belum memakan gulalinya, ia terus saja menatap y/n yang makan dengan lahap.
Tanpa ia sadari, ujung bibirnya naik dan terukirlah senyum doyoung yang terlihat tampan juga sangat tulus. Y/n melirik ke arah doyoung.
"Kok ga dimakan doy?" Tanya y/n.
"Lo lucu"
"Ish, a-apasih!" Ucap y/n lalu membuang muka untuk menyembunyikan rona merah di pipinya.Eh, gue bilang apa tadi? -doyoung
Kok gue salting sih?! Padahal dah sering diginiin lho?! -y/n
Keduanya sama sama terdiam. Saat suasana menjadi lebih dingin...
"Lo kedinginan?! Kok lo pucet? Kenapa?! Sakit?!" Nada doyoung terdengar sangat khawatir begitu mengetahui muka y/n sangat pucat.
"Emang pucet ya? Ngh.. agak pusing dikit"
"Ayo pulang aja"
"Tapi kan kita belum naik satu wahana pun..."
"Gapapa, besok masih bisa atau lain kali. Yang penting lo jangan ampe sakit, ayo" doyoung mengulurkan tangannya untuk dipegang y/n dan y/n pun nurut.Mereka jalan bergandengan menuju parkiran lalu pulang dan y/n tertidur di dalam mobil.
*skip sampe rumah y/n
"Y/n dah samp-" doyoung menghentikan ucapannya saat tau y/n tertidur pulas.
Entah kenapa disaat tidur wajahnya terlihat sangat damai juga indah. Tangan doyoung reflek mengelus pipi mulus y/n. Ia lalu tersadar lalu menarik kembali tangannya. Ia membuka pintu mobil lalu menggendong y/n sampai ke dalam kamarnya.
Suasana kamar y/n sangat rapi juga indah. Semuanya tersusun rapi membuatnya enak untuk dipandang. Tidak hanya kamar, tapi keseluruhan rumah juga sang pemilik rumah sangat enak untuk dipandang.
"Kok panas? Sebelum berangkat perasaan oke oke aja" doyoung berlari menuju minimarket lalu kembali membawa obat juga beberapa makanan yang masih aman untuk orang sakit.
Doyoung juga sempat mengambil baskom dan kain untuk mengompres dahi y/n. Setelah itu ia mengelap tangannya dan ingin mengembalikan baskom juga kainnya.
Tiba tiba y/n mengigau "Ma? Pa?"
Doyoung kembali duduk di samping kasur y/n. Ia memperhatikan baik baik gerak gerik y/n takutnya jatuh dari kasur kan siapa tau. Air mata y/n terjun bebas dan sangat deras membuat bantal yang digunakannya menjadi basah di sekelilingnya.
"Ma? Ayo balik.." y/n terus mengigau 'mama, papa' sambil menangis. Ia lalu terbangun sambil membuka matanya perlahan. Ia melihat hanya doyoung di sampingnya. Ia memeluk doyoung erat seolah tak mau kehilangan.
"Doy...hiks... mama, papa"
"Kenapa? Mimpi buruk, hm?" Ucap doyoung sambil mengelus punggung y/n agar ia tenang.Setelah dirasa tenang y/n mulai menceritakan mimpi buruknya pada doyoung.
"Doy... tadi aku mimpi..."
'Aku'? Ini efek bangun tidur apa gimana? LUCU BANGET! -doyoung
"Mimpina buruk... aku mimpi mama sama papa ketabrak mobil, persis kayak lejadian sebelum mama sama papa meninggal. Mimpi itu sama.... kayak kejadiannya doy, aku jadi kayak ngeliat mama papa meninggal kayak dulu lagii... hiks" y/n bercerita dengan hidung merah juga mata yang berkaca kaca.
Doyoung tak tau ia harus tertawa gemas atau ikut sedih karena cerita y/n, pasalnya y/n jadi sangat lucu juga ia menggunakan kata 'aku'.
"Sshhh.. sini peluk"
Y/n menubrukkan badannya ke badan doyoung. Ia kembali menangis seraya memeluk erat. Entah mengapa bagi y/n pelukan doyoung sangat menenangkan juga nyaman, ia jadi betah.
"K-kamu ga bakal ninggalin aku kan?"
'Kamu'? Aku-kamu? Boleh gigit ga ya? -doyoung
"Hahaha, kamu lucu banget sihh. Mana mungkin aku tinggalin kamu.. kamu gamau kehilangan aku ya, y/n?" Ucap doyoung sambil menatap mata y/n dalam.
Y/n lalu sadar dengan apa yang ia ucapkan kemudian kembali duduk dan mengambil jarak dengan doyoung. Rona merah kembali muncul di pipi y/n.
"A-apasih! L-lo ngapain tanya gitu?!"
"Hahaha, siapa tadi yang bilang gamau kehilangan aku?"
"Bukan gue!"
"Ih, pake ngelak lagi. Sesuai yang aku bilang tadi ya, aku gabakal ninggalin kamu. Aku disini buat kamu dan akan selalu ada buat kamu. Jangan ragu buat ceritain semuanya ke aku ya, cantik"Hati y/n rasanya hangat. Ia merasa nyaman dan aman bersama doyoung. Apa ia akan mulai membuka hati untuk doyoung? Tapi apa doyoung juga memiliki rasa yang sama dengan y/n?
"Kok bengong? Jangan bengong"
"Lo suka sama gue?" Pertanyaan ini reflek diucapkan langsung oleh oknum y/n.
"Eh, kok tiba tiba?"
"Ishh, gue cuma tanya. Jawab aja kenapa sih?!"
"Hahaha, iya iya. Aku gasuka kamu, tapi cinta. Cinta besaarrr banget. Aku gapernah kayaknya sampe jatuh sedalam ini ke dalam cinta lho. Tapi apa kamu punya perasaan yang sama, y/n?""Hmm... aku selalu ngerasa nyaman selama bareng kamu. Aku dah mutusin aku pilih kamu dan bukan yang lain, jadi..."
"Mau jadi pacarku?"Secepat ini? Iyalah ngapain lama lama keburu bosen
"M-mauu"
Mereka lalu berpelukan lagi. Doyoung juga menginap di rumah y/n sambil cuddle sekalian.
Nah, selsai
Masih ada yang belum sih.. tolong tunggu and dukung aku ya
Makasih banyak buat semuanya aku seneng, bahagia, sayang ama kalianJanlup STREAMING BONA BONA
VOTE JUGA JANGAN LUPA ZAYANG
LOP YU GESSS BYE BYEE970kata
KAMU SEDANG MEMBACA
Kuumpulan y/n X trejo memb [END]
عشوائيKumpulan oneshoot, twoshoot, dst... Omong omong, saya gasuka sama sad ending, jadi jangan berharap disini ada sad end ya.... Bikin sesuai dengan mood serta ide yang tiba tiba datang pada otak mungil saya. Terimakasihh