18. Yoshi (beda dimensi)

94 11 0
                                    

Jeon yn, wanita dengan kemampuan istimewa. Ia bisa melihat dan berbicara dengan orang yang tak hidup atau tak bernyawa. Dengan kemampuan ini, ia banyak berteman dengan yang tak bernyawa namun mereka sangat asik dan tak mungkin menyakiti hatinya.

Salah satu kawan-maksudnya bukan kawan lagi, tapi pacar yn yang tak bernyawa adalah kanemoto yoshinori. Ia meninggal saat usianya 18 tahun karena kecelakaan hebat.

Kereta api hilang arah dan pindah ke jalur yang salah lalu menerobos ke arah jurang dengan kecepatan tinggi. Ledakan hebat terjadi, tak ada satupun yang tersisa.

Mari kita kembali pada yn.

Ia sudah bangun sekitar 30 menit lalu dan sudah lengkap dengan pakaiannya untuk ngampus. Terkesan sederhana tapi tetap cantik untuknya.

"Yoshi kok belum dateng?" Yn celingukan mencari keberadaan kekasihnya, yoshi.

"Sayangku~ mau berangkat ya?" Yoshi datang dengan senyum manisnya.

"Iya dong. Kamu darimana aja? Biasanya dah dateng"

"Tadi aku jalan jalan bentar baru kesini, hehe"

Yoshi tetaplah manis. Beberapa orang mungkin menganggapnya sebagai orang gila. Tapi dia tak peduli, mereka juga tak tau ia punya kemampuan ini kan?

"Say-"

"Eh?! Aku hampir telat! Aku pergi dulu ya sayang, bye! Siang nanti aku dah di rumah lagi" yn berlari keluar dan menutup pintu.

"Yah... padahal aku mau ngomong penting. Semoga ga terlambat" yoshi kembali menghilang.













Yn sudah selesai kelas sekarang ia harus kembali. Seingatnya, tadi pagi pacarnya seperti ingin mengatakn sesuatu. Jadi ia berjalan sedikit cepat agar segera sampai ke rumah.

"Sayangku~ aku pulang~" yoshi muncul tiba tiba di samping yn. Tapi yn dah biasa, so dia ga kaget.

"Aku mau ngomong sesuatu"

"Kamu lagi ngomong kan?"

Yoshi memasang wajah serius. Kali ini jangan main main lagi "aku serius"

"Okey, sorry. Why?"

"Ga lama lagi aku harus balik kesana" ucap yoshi dengan wajah menunduk.

"A-apa? Se-sebentar, kita duduk dulu. A-aku nge-lag" mereka jalan menuju sofa ruang tamu dan duduk disitu.

"Jadi, kamu bilang apa tadi?" Yn sedikit bergemetar. Wajahnya penuh harap bahwa ia salah mendengar.

"Aku bakal segera balik dan gak akan kembali"

Mata yn berkaca kaca. Tubuhnya bergetar menahan tangis.

"G-gimana? A-aku s-salah denger kan?" Yn berusaha tersenyum agar tak menangis.

"Kamu ga salah denger. Maafin aku, waktu ku emang udah habis. Maaf..." yn memeluk yoshi erat.

Pelukan itu sangat erat seolah tak membiarkan dia pergi. Walau ia roh, tapi yn masih bisa memegang dan menyentuhnya, termasuk memeluknya.

"K-kenapa harus pergi?!"

"Waktu aku habis, yn. Aku emang ga seharusnya ada di dunia lagi. Aku dah seharusnya balik ke akhirat. Kamu tau aku ini roh, aku ga bernyawa dan aku ga hidup. Tolong ikhlasin aku dan maafin kesalahanku selama aku sama kamu. Kalo kmu masih belum ikhlas, aku juga gabisa tenang disana. Maaf dan tolong"

Mereka bertatapan. Tatapan sangat dalam. Setelah ini mereka tak akan bertemu lagi, saatnya mengatakan bye..

"Okey, aku usahain buat ikhlasin kamu. Tapi, aku juga minta maaf kalo aku belum ikhlas. Tenang disana ya? Doaku bakalan nemenin kamu disana nanti. Jangan lupain aku, siapa tau kita bakal ketemu sebagai sesama roh"

"Aku gabakal lupain kamu, kamu juga harus bahagia disini. Jangan sakit, jaga makan, dan jangan begadang. Kamu selalu aja begadang. Jaga kesehatan, dan lupain aku"

"Kenapa aku harus lupain kamu?"

"Kalo kamu ga lupa sama aku, kamu juga gabakal tenang. Hidupmu selalu dipenuhi sama tangisan rindu. Sekarang aku beneran pergi, bahagia selalu" yoshi perlahan menghilang.

"Tunggu doaku dan aku! Tenang disana! Jangan pergi!!" Terlambat.

Yoshi menghilang sepenuhnya. Hanya tersisa sekuntum bunga mawar hitam. (Mawar hitam menandakan perpisahan).

























Sudah setahun sejak kepergian yoshi. Ia masih belum punya pengganti. Jujur sekarang mungkin ia sudah ikhlas, hanya terkadang ia hanya sesekali menangis karena rindu dengan kekasih.

Sekarang ia memiliki sebuah cafe 3 cabang dengan 21 pegawai. Ia sudah sukses namun masih belum cukup, yang ia inginkan adalah yoshi kembali. Namun ia berusaha bersyukur dengan apa yang ada dan tetap tersenyum.

Hari ini ia akan mampir ke salah satu cafenya di dekat rumahnya. Hanya untuk menge-cek dan membantu para pegawainya.

Tring..tring...

"Pagi yn~" sapa salah satu pegawai.

Yn memanh menyuruh mereka memanggil senyaman mereka saja. Mbak, bu, atau nama. Pokoknya suka suka mereka deh.

"Pagi juga. Mana yang lain?"

"Lagi di belakang, agak sibuk nih" kondisi cafe memang lumayan rame jadi sibuk. Apalagi jam anak anak berangkat kampus maupun sekolah.

Yn menuju ke belakang dan ia lihat beberapa pegawai yang sibuk membuat makanan dan minuman dan 2 lainnya mengobrol di pojok dapur.

"Kalian ngobrolin apa sih? Kok ga kerja?" Tanya yn pada 2 pegawainya.

"E-eh! M-maafin kak... tadi katanya bakal dipanggil pas butuh" ucap salah satu pegawai tampak ketakutan begitupun dengan yang satunya.

"Hahaha, gapapa. Cafe lagi agak rame nih, bantu ke depan gih. Aku mau bantu di bagian dapur"

"Okey, kak!" Ucap mereka bersamaan. Mereka lalu menuju ke bagian depan.

Yn menuju ke 4 pegawai yang sibuk membuat berbagai minuman dan makanan manis berniat untuk membantu.

"Pesenannya apa aja?" Tanya yn pada salah satu pegawai yang sedang membuat minuman.

"Oh, mbak yn. Ada disebelah meja sana, mbak" ia menunjuk meja yang ada disampingnya.

Yn dan para pegawai membuat makanan dan minuman. Dengan bantuan yn, kerjaan jadi cepat dan teratur.

Yn juga mengantarkan beberapa pesanan ke pelanggan dan ia akan mengantarkan pesanan pada pelanggan terakhir, setelah ini ia akan pulang soalnya.

"Silahkan pesanannya. Jika ada pesanan lain silahkan pang-" yn membeku.










Apa yang membuatnya membeku? Kita akan bahas di part selanjutnya okey??













































~Vommentnya ya kaka~

Kuumpulan y/n X trejo memb [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang