Jangan lupa vote komen💚
Happy reading~***
Bagas menghentikan motornya di depan sebuah kedai kopi yang berada di pinggiran kota. Terlihat seperti kedai kopi biasa, tapi di depannya banyak berjejer mobil mewah. Coffee Ring, batin Bagas saat membaca papan nama di depan kedai.
Bagas menatap sekeliling sebentar lalu melangkahkan kakinya untuk masuk. Matanya menelisik ke setiap sudut ruangan untuk mencari seseorang yang tadi menghubunginya.
"BAGAS!" panggil seseorang yang membuat Bagas menoleh lalu berjalan mendekati dua laki-laki yang melambaikan tangan padanya.
"Lama banget gue nggak liat lo, Gas," ucap salah satu laki-laki sambil bersalaman dengan Bagas.
"Sini duduk, mau minum apa? Amer?"
Bagas terkekeh. "Masih siang, anjir!"
"Oh iya, butuh berapa? Bilang aja sama gue."
Bagas melirik laki-laki di sampingnya. "Chan, kayanya si Bryan udah jadi miliarder," ucapnya yang membuat kedua temannya tertawa.
Chandra dan Bryan adalah teman SMA Bagas. Mereka berteman baik sejak kelas 1 SMA, apalagi ketiganya juga merupakan mantan atlet taekwondo.
"Oh iya, Gas. Gue turut berduka cita atas meninggalnya tante Sani, ya? Sorry, nggak bisa deteng. Gue waktu itu lagi di Thailand," ucap Chandra, laki-laki tampan bertubuh bongsor.
"Gue juga ya, Gas. Maaf banget waktu itu ada urusan yang emang bener-bener nggak bisa gue tinggal," sambung Bryan, laki-laki tampan berwajah chuby yang memiliki kharisma tersendiri.
Bagas mengangguk. "Nggak apa-apa. Santai aja."
Tak lama kemudian seorang pelayan meletakan minuman di depan Bagas. "Terima kasih," ujar Bagas.
"Sama-sama," jawab pelayan laki-laki yang hanya menggunakan celana jeans dan kaos hitam itu. "Oh iya, Bry. Lo ditantang Juned," lanjutnya yang membuat tiga laki-laki yang sedang duduk menatapnya.
"Sok jagoan banget dia. Beraninya nantang gue yang udah kalah tiga kali dari dia. Bilang sama dia suruh cari lawan yang sepadan," sahut Bryan terdengar ketus, dan itu menarik perhatian Bagas yang tidak tahu maksud ditantang.
"Oke," pungkas pelayan lalu pergi.
"Lawan apa, Bry?" tanya Bagas yang penasaran.
Bryan dan Chandra saling melempar tatapan, dan itu semakin membuat Bagas penasaran. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan ditantang? Apa yang tidak dia ketahui dari kedua temannya ini? Atau jangan-jangan? Pikiran Bagas mulai tidak terkontrol.
"Kalian jual narkoba? Atau judi?" bisik Bagas.
Bryan mendorong kepala Bagas. "Ndasmu. Dosa kalau itu, yuk ikut biar lo nggak salah paham," ujarnya kemudian berdiri dan berjalan lebih dulu.
Bagas berdiri kemudian berjalan mengikuti Bryan bersama dengan Chandra. Dia mengerutkan keningnya saat mulai menuruni tangga. Bahkan penerangan mulai minim dan terdengar riuh.
Bagas menatap sekeliling, banyak sekali sarung tinju yang terpajang ditembok-tembok. Dan banyak juga poster tentang boxing.
Sebenarnya apa yang dilakukan oleh kedua temannya ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Subtitute Groom
Fanfiction[Collaboration To Celebrate NCT Dream's Anniversary] Menikah di usia muda adalah sesuatu hal yang tidak pernah terpikirkan oleh seorang Bagas Navarro yang masih suka main ke sana kemari. Bahkan dia tidak pernah memikirkan bagaimana wanita yang akan...