11. Coffee Ring

2.5K 393 39
                                    

Jangan lupa vote komen 💚
Happy reading~

Jangan lupa vote komen 💚Happy reading~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Setelah melakukan penyelidikan ulang, Bagas tidak pulang ke rumah. Melainkan pergi ke kedai kopi yang beberapa hari lalu dia kunjungi. Setelah turun dari motornya, Bagas segera masuk ke bangunan berlabel Coffee Ring.

Bagas menghentikan langkahnya, dia terlihat menoleh ke sana kemari seperti mencari seseorang.

"Cari siapa mas?"

Bagas menoleh. "Chandra," jawabnya.

"Oh, oke sebentar." Laki-laki itu kemudian mengambil ponsel disakunya dan terlihat menghubungi seseorang.

Sedangkan Bagas terlihat menatap ke setiap sudut kedai yang baru dua kali ini dia kunjungi. Tak lama kemudian seseorang yang dicari Bagas keluar dari pintu belakang.

"Ayo, Gas."

Bagas menoleh kemudian berjalan mendekati Chandra. Bahunya dirangkul Chandra lalu keduanya berjalan bersama. Setelah menuruni tangga kini keduanya sudah sampai di ruang bawah tanah. Banyak orang sedang menonton tinju bebas yang sedang berlangsung dengan sangat ramai.

Chandra kemudian mengajak Bagas untuk duduk.

"Nih." Chandra mengulurkan rokok.

Bagas mengambil sebatang lalu meletakannya di bibirnya. Matanya menatap ke depan, dia terlihat sangat fokus menyaksikan pertandingan. Sepertinya dia sangat tertarik dengan tempat itu sejak pertama kali kedua temannya mengajaknya.

"Wih, Bagas!" Bagas menoleh lalu melakukan tos dengan Bryan yang baru datang.

Bryan merangkul Bagas. "Gas, kalau lo bisa ngalahin si Gio. Lo bisa jadi nomor dua di Coffee Ring," beonya.

Bagas menoleh Chandra sebentar lalu kembali menatap ke depan menyaksikan pertandingan yang sedang berlangsung. Menarik, pikir Bagas.

Coffee Ring adalah nama tempat itu. Sebuah ring yang berada di bawah kedai kopi, begitulah kata orang-orang mengenai Coffee Ring.

"Nggak, gue nggak ijinin Bagas buat ikut hal beginian. Ini ilegal, istri dia pengacara," sergah Chandra yang melarang Bagas untuk mengikuti jejaknya dan juga Chandra. Bahkan Chandra dan Bryan saja sudah jarang bertanding. Uang yang dihasilkan memang menggiurkan, bahkan kepopulerannya tidak diragukan, tapi ini ilegal.

Bagas terkekeh. "Bentar lagi juga cerai. Gue juga lagi butuh duit banyak," tuturnya dengan enteng tanpa menatap kedua temannya. Sepertinya Bagas benar-benar tertarik dengan pertandingan yang sedang dia saksikan itu meski dia sudah mendengar penjelasan soal tempat yang kini dia kunjungi.

Bryan dan Chandra bilang, tempat ini belum lama berdiri. Tempat ini baru berdiri sejak tiga tahun yang lalu. Saat itu banyak orang yang kehilangan pekerjaan karena pandemi, kemudian seseorang datang ke tempat itu dan membangun arena. Tidak di jelaskan siapa yang membangun karena Chandra dan Bryan pun tidak tahu.

The Subtitute GroomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang