14. Sang Bintang Baru

2.3K 380 33
                                    

Jangan lupa vote komen 💚
Happy reading~

***

Teng! Teng! Teng!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Teng! Teng! Teng!

Pertandingan antara Bagas dengan seorang penantang sedang terjadi. Bagas dengan begitu mudahnya menumbangkan musuhnya dan dia sendiri tidak mudah tumbang meski kini wajahnya sudah penuh dengan luka lebam.

Merasa tidak puas karena beberapa hari yang lalu tidak bisa menghabisi Diki di kantor polisi, kini Bagas melampiaskan kekesalannya kepada petinju ilegal yang menantangnya.

Bagas memasang posisi kuda-kuda sambil meloncat-loncat kecil. Matanya menajam menatap lawannya. Petinju baru itu merenggangkan otot-otot lehernya lalu segera merunduk saat mendapat penyerangan. Tidak perlu mengulur waktu, laki-laki berdada bidang itu segera balik menyerang,. Kepalan tangannya melakukan pukulan berkali-kali sembari melangkahkan kakinya hingga musuh kini berada di pinggiran ring.

Satu pukulan, dua pukulan, tiga pukulan dari tinjuan sang mantan atlet taekwondo membuat lawannya berteriak menggeram.

"ARGH!"

Musuh kembali menyerang balik dengan mengangkat lalu membanting tubuh bongsor Bagas.

"Argh!" Bagas berteriak. Dia merasa seluruh tulangnya lepas, tapi itu tidak membuatnya menyerah begitu saja. Laki-laki itu kembali bangkit dan merunduk saat kembali di serang.

Laki-laki berkaki panjang itu mengatur nafasnya lalu menghajar musuhnya hingga keduanya tumbang karena sama-sama melayangkan tinjuan. Bagas membuka matanya sedikit, dia melihat lawannya tidak bergerak lalu segera bangkit untuk mengambil kesempatan. Petinju baru itu segera mengunci leher musuh dengan kakinya lalu menarik tangannya.

"ARGHHH!" Lawan Bagas berteriak menggeram bercampur dengan sorakan-sorakan para penonton.

Wasit mendekati keduanya lalu berjongkok. "Ayo Alfian!" serunya sambil menepuk lantai berkali-kali.

Hingga akhirnya wasit bangkit lalu meniup peluit panjang tanda kalau pertandingan sudah selesai. Wasit berdiri di antara dua petinju kemudian mengangkat tangan Bagas pertanda sang pemenang telah terpilih dan semua penonton bersorak untuk Bagas.

Bagas menatap sekeliling lalu menunduk tanda mengucapkan terima kasih untuk orang yang sudah meneriaki namanya. Tiba-tiba tubuhnya diangkat Bryan dan Chandra, tentu keduanya bangga dengan pencapaian Bagas yang pertama kalinya.

Setelah pertandingan selesai, mereka memasuki ruang ganti VIP dan di situ yang paling bersemangat soal ruangan adalah Bryan. "Akhirnya gue merasakan ademnya ruang ganti VIP," ucapnya lalu segera merebahkan tubuhnya di sofa.

Chandra melempar handuk basah ke wajah Bryan. "Minggir lo, Bagas mau istirahat," ucapnya yang membuat Bryan langsung berdiri.

"Santai aja, nggak usah berlebihan. Kalian temen gue," ucap Bagas lalu memeriksa ponselnya, ada empat panggilan tak terjawab.

The Subtitute GroomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang