Jangan lupa vote komen 💚
Happy reading~***
Setelah mengikuti pertandingan tinju ilegal semalam. Pagi harinya Bagas membuka matanya lalu segera duduk. Nafasnya memburu, keringat membanjiri kening, dan tubuhnya. Bagas mengedarkan matanya menatap setiap sudut ruangan lalu mengusak wajahnya dengan kasar. Ternyata dia ada di apartemen Chandra.
Pemuda berusia 22 tahun itu bangkit dari tempat tidur lalu berjalan dan membuka tirai jendela. Pemandangan yang muncul di depannya adalah pemandangan kota Jakarta yang penuh dengan polusi akhir-akhir ini. Dering ponsel, membuatnya kembali duduk lalu memeriksa siapa yang menelefon, kemudian segera menjawab lalu meletakan di telinga.
"Kalau udah bangun, jangan lupa sarapan. Di dapur ada susu sama dada ayam, sekarang lo petinju, kuatin otot lo."
"Iya Chan, lo sekarang di mana?"
"Gue lagi di rumah sakit, nganter mama periksa."
"Okey, salam buat mama lo." Bagas memutuskan panggilan lalu segera merebahkan dirinya lagi.
Jam sudah menunjukkan pukul 10.24 pagi. Pagi tadi Bagas sudah terbangun, karena alarmnya terus berbunyi. Namun, Bagas memutuskan untuk kembali tidur dan tidak akan bekerja hari ini. Apa kata orang-orang jika wajahnya penuh dengan lebam akibat pertarungan semalam? Apa lagi di kantor sudah pasti ada Gavin, bagaimana jika Gavin tahu? Bisa-bisa dia akan dimarahi oleh teman-temannya.
***
Tiara terdiam menatap tumpukan kertas di depannya, tatapannya kosong tapi otaknya ramai. Dia sedang memikirkan perubahan sikap papanya akhir-akhir ini. Apa lagi sejak kepergiannya ke Singapura. Apa yang terjadi pada papanya? Tiara terus bertanya-tanya pada hatinya.
"Na? Siapa Na? Namaku Tiara," gumam Tiara, yang beberapa waktu yang lalu ditelefon papanya setelah sekian lama. Saat berbincang, papanya pun terdengar tidak fokus. Bahkan berkali-kali dia menyebut Na bukan Ra.
Tiara menggelengkan kepalanya, dia mencoba memikirkan yang baik-baik saja. Pengacara perempuan itu segera mengalihkan pikirannya untuk memikirkan pekerjaannya saja. Dia harus pergi ke luar kota untuk menyusul Ana, tapi sebelum itu dia harus memastikan kalau mobilnya sudah selesai diservis.
Pintu ruangan tiba-tiba terbuka yang membuat si pemilik ruangan menoleh.
"Ayo," ajak Marvin tiba-tiba.
Pengacara itu mengeritkan keningnya. "Ayo ke mana? Gue mau menyusul Ana," jawabnya dengan enteng. Karena dia pikir Marvin akan mengajaknya makan atau hanya ngopi di luar.
"Iya, ayo makanya, bareng sama gue."
Tiara sempat terdiam sesaat. Bareng? Maksudnya? Sedetik kemudian Tiara baru sadar kalau pekerjaannya sama dengan Marvin dan itu tidak menutup kemungkinan kalau Marvin akan beralasan untuk membantu Ana juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Subtitute Groom
Fanfiction[Collaboration To Celebrate NCT Dream's Anniversary] Menikah di usia muda adalah sesuatu hal yang tidak pernah terpikirkan oleh seorang Bagas Navarro yang masih suka main ke sana kemari. Bahkan dia tidak pernah memikirkan bagaimana wanita yang akan...