26. Seperti Saturnus

2.3K 423 60
                                    

Jangan lupa vote komen ❤️
Happy reading~

***

Setelah pergi dari pantai, sepasang suami istri itu kini sudah berada di lobi salah satu hotel berbintang. Tempat di mana Tiara akan mengadakan pertemuan dengan teman-temannya.

"Aku pulang dulu, ya." Bagas mengelus rambut istrinya dengan sangat lembut.

"Iya, hati-hati. Emmm—" Ucapan Tiara terhenti. "Hubungi aku terus, ya," lanjutnya terdengar ragu tapi tulus. Tiara terlihat masih sedikit gengsi saat meminta perhatian dari Bagas.

Bagas tersenyum lalu mengangguk. "Pasti," sahutnya sembari mengelus pipi bulat istrinya. "Ya sudah, kalau begitu aku pergi dulu. Taksi onlinenya udah dateng," lanjutnya lalu diangguki Tiara.

Bagas kemudian berbalik meninggalkan istrinya di lobi sendirian, sebelum masuk mobil Bagas sempat melambaikan tangannya sebentar yang dibalas oleh istrinya juga. Setelah itu taksi yang dipesan Bagas segera melaju menuju bandara.

Sedangkan Tiara segera masuk ke restoran untuk menemui teman-temanya yang sudah menunggu.

***

Pukul 20.30, setelah menemui teman-temannya, Tiara segera kembali ke Resort. Setelah menempuh perjalanan kira-kira dua jam, kini dia sudah sampai di Resort. Sebelum masuk, Tiara sembat memeriksa ponselnya untuk memastikan apakah ada pesan dari suaminya atau tidak. Namun nihil, karena terakhir Bagas menghubunginya bilang, kalau ponselnya lowbatt.

"Tiara," panggil seseorang yang membuat Tiara menoleh.

"Dewi." Tiara terdiam saat teman kantornya berjalan mendekatinya. Untuk apa teman yang seprofesi dengannya ini berada di tempat yang sama dengannya? Setelah dipikir-pikir temannya ini juga asli orang Bogor. Dari pada penasaran lebih baik Tiara bertanya saja.

"Lo kok di sini?"

"Lo sendiri ngapain di sini?" Bukan menjawab, justru Dewi juga bertanya.

"Gue liburanlah," sahut Tiara.

"Gue juga sama, tapi nggak sendirian kaya lo. Bukan liburan si, lebih tepatnya perjalanan bisnis." Dewi terkekeh, dia belum tahu saja kalau Tiara pergi liburan bersama suaminya.

"Gabung sama kita, yuk. Mereka ada di unit gue."

"Siapa aj—" Belum selesai berbicara, tangan Tiara sudah ditarik Dewi dan Tiara hanya menurutinya.

Kedua wanita yang berprofesi di dunia hukum itu memasuki unit Resort, mereka disambut dengan suara musik yang cukup keras, karena kebetulan temboknya bisa meredam suara jadi tadi tidak terdengar dari luar.

Tiara sendiri sempat menutup telinganya lalu berdiri terdiam melihat orang-orang yang sedang berkaraoke. Ada 6 orang dan hanya ada 2 orang yang dia kenal yaitu Dewi dan Satria, 3 perempuan termasuk Dewi dan 3 laki-laki termasuk Satria.

"Sini, Ra. Ini ada soda kok, atau mau ketemu Marvin? Itu ada di belakang." Dewi menunjuk pintu yang mengarah kolam renang.

Tiara menoleh mengikuti ke mana arah tunjuk Dewi, dia bisa melihat dengan jelas Marvin sedang berbincang dengan dua wanita. Tiara terkejut dan heran, kenapa ada Marvin juga di sini? Bukan masalah pekerjaan Marvin, tapi kenapa waktunya seperti sudah di atur?

"Vin!" Satria memanggil Marvin dengan mikrofon yang membuat Marvin menoleh.

Terlihat sekali wajah terkejut Marvin saat melihat Tiara, dia segera bangkit lalu masuk diikuti dua wanita di belakangnya.

"Tiara, lo kok di sini?" tanya Marvin sambil berjalan mendekat.

"Stop, nggak usah mendekat. Lo bau rokok," titah pengacara perempuan itu sambil melipatkan tangannya ke depan. Tiara benci sekali dengan bau rokok.

The Subtitute GroomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang