Jangan lupa vote komen 💚
Happy reading~***
Hari demi hari berganti, tidak ada seorang putri yang tidak hancur saat mengetahui kalau orang yang di sebut sebagai cinta pertamanya membunuh orang tua laki-laki yang saat ini di cintainya.
Wanita itu seperti kehilangan dirinya. Tubuhnya mengecil, matanya sembab, rambutnya kusut seperti tidak terurus. Selama hampir dua minggu dia tidak keluar rumah. Beruntung dia memiliki teman sebaik Ana dan juga Bi Iren yang selalu menjaganya. Meski seperti itu, dia selalu berada di kamarnya, seperti saat ini.
Pintu kamar terbuka, tapi tidak membuat wanita itu menoleh.
"Ra," panggil Ana lalu Tiara menoleh, ternyata Ana tidak sendirian. Ana datang bersama Tian.
Tiara tersenyum saat Ana duduk di sebelahnya sembari merapikan rambutnya yang berantakan.
"Gimana kabar lo, Ra?" tanya Tian.
Tiara menatap Tian lalu tersenyum. "Baik mas," lirihnya.
"Gue udah denger semuanya dari Ana," ucap Tian.
Sebelum masuk ke kamar, Tian dan Ana sempat berbincang tentang Tiara yang tidak bisa menghubungi papanya. Semua kontak yang bisa di hubungi terblokir, jadi Tiara tidak bisa apa-apa. Ana juga menceritakan soal perceraian yang akan diajukan oleh Bagas melalui dirinya, tapi Ana sengaja membuatnya lama. Bahkan Bagas juga menghubungi Ana lewat temannya, yaitu Chandra.
"Nih, Ra. Kamu harus liat ini." Tian memberikan kartu memori yang dia temukan di dalam liontin kalung milik ibunya Bagas.
Tian mendapat itu dari temannya yang bekerja di kejaksaan. Itu karena kebetulan juga kejaksaan bekerja sama dengan kepolisian.
Tiara menatapnya lalu menerimanya. "Ini apa?"
"Buka aja, kamu akan tahu semuanya. Ini mungkin bisa buat kamu sakit, tapi ini bisa menyelamatkan hubungan kamu sama Bagas," jelas Tian yang membuat Tiara dan Ana penasaran.
Ana mengambil TAB yang ada di atas nakas lalu memberikan pada Tiara. Tiara memasukkan kartu memori ke TAB-nya dan segera membuka dokumen yang ada di dalamnya.
Ana dan Tiara menutup mulutnya, bahkan air mata Tiara turun membasahi pipinya setelah melihat identitas asli orang yang sudah merawatnya selama ini. Tangannya bergetar melihat kenyataan yang baru dia ketahui selama hidup bertahun-tahun.
"Mas." Tiara menatap Tian.
"Itu yang buat Adi Bramana bunuh kedua orang tua Bagas. Bahkan—" Tian tidak bisa melanjutkan ucapannya. "Mungkin kedua orang tua kamu, Ra," lanjutnya.
Ini mustahil di telinga Tiara, tapi nyatanya dia tidak tahu apa-apa. Dia hanya diberi tahu kalau dulu mamanya pergi meninggalkannya sejak dirinya berusia satu tahun. Sebenarnya kenyataan apa yang Tiara tidak ketahui sejak dirinya dulu masih sangat kecil?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Subtitute Groom
Fanfiction[Collaboration To Celebrate NCT Dream's Anniversary] Menikah di usia muda adalah sesuatu hal yang tidak pernah terpikirkan oleh seorang Bagas Navarro yang masih suka main ke sana kemari. Bahkan dia tidak pernah memikirkan bagaimana wanita yang akan...