23. Bintang Kejora

2.3K 403 59
                                    

Jangan lupa vote komen 💚
Happy reading~

***

Tangisan Tiara mereda, kemudian dia menegakkan tubuhnya, melepas rengkuhan suaminya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tangisan Tiara mereda, kemudian dia menegakkan tubuhnya, melepas rengkuhan suaminya. Tangan kekar suaminya mengelus pipinya yang basah.

"Udah puas nangisnya?" Pertanyaan suaminya membuat Tiara menoleh, tapi tidak ada jawaban yang keluar dari mulutnya.

Senyuman Suaminya membuat hatinya sakit, bagaimana jika semua kenyataan yang dia ketahui itu benar? Apa dia masih akan mendapat senyuman itu? Tiara memalingkan wajahnya, bagaimana bisa dia berpikir seperti itu? Tiara lo gila, kenapa lo takut nggak dapat senyuman Bagas lagi? batinnya. Tampaknya pengacara wanita belum mengakui isi hatinya atau memang tidak mengerti dengan perasaannya sendiri.

"Kalau ada apa-apa, cerita aja. Jangan merasa sendiri, jangan takut, aku masih di sini," tutur Bagas yang membuat Tiara kembali menoleh.

 Jangan merasa sendiri, jangan takut, aku masih di sini," tutur Bagas yang membuat Tiara kembali menoleh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenapa kamu peduli sama aku?"

"Karena aku masih jadi suami kamu dan kamu masih jadi tanggung jawabku," jawab Bagas terdengar dewasa. Memang kenyataannya seperti itu bukan?

Tiara lagi-lagi tidak bisa menatap wajah suaminya, dia memilih menatap ke luar jendela lalu menghela nafas pelan.

"Kenapa lagi?" Bagas mengelus kepala Tiara. Bagas memang belum mengerti perasaannya, tapi dia lebih tidak mengerti dengan istrinya itu. Perlakuan dan tingkah Tiara membuatnya semakin bingung.

Tiara menoleh lalu menggeleng.

Bagas tersenyum. "Makan aja, yuk. Kamu tadi nggak jadi makan," ucapnya lalu menoleh saat ponselnya berdering untuk memastikan siapa yang menelefonnya, kemudian kembali menatap istrinya.

"Aku angkat telefon dulu, ya. Kamu mandi, terus turun ke bawah. Aku tunggu," pungkas Bagas kemudian mengusak pucuk kepala Tiara dan keluar dari kamar.

Setelah kepergian Bagas dan Pintu tertutup, Tiara menghela nafasnya pelan lalu segera bangkit dari tempat tidurnya. Dia berdiri di depan cermin meja riasnya. Dia menatap dirinya di depan cermin lalu tersenyum tipis.

The Subtitute GroomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang