07 √

7.3K 523 20
                                    

Selamat Membaca





Setelah ciuman dan lumayan dari si Felix kini Arsya di tatap dingin oleh Felix.

"Kamu milikku sya, selamanya akan selalu jadi milikku, jadi jangan harap kamu akan lepas dan menikah dengan orang lain" Kata Felix dingin.

"Kamu kan gak cinta aku lix, terus kamu juga baru 3 kali ini menciumku, lalu apa kabar kamu selama setahun ini yang cuma memelukku saat kamu butuh aja" Kata Arsya menatap wajah tegas Felix yang kini terdiam.

"Aku tak suka pemberontak Asya, jadi tetap lah di posisimu" Kata Felix berdiri dan meninggalkan Arsya dengan pikiran yang rumit.

"Hah,, kenapa kehidupan mu begini sih sya, aku mana bisa cinta dengan nya, sedangkan hati ini sudah ada yang memiliki" Gumam Arsya dan sayang nya itu bisa di dengar oleh Felix.

Felixleo mengepalkan tangannya dan mengeluarkan aura yang dingin.

"Kau akan selalu di sampingmu sya, tak akan ku biarkan kau jauh dari ku, walaupun maut memisahkan aku akan tetap mengejarmu karena hanya kamu, hanya kamu milikku sekarang ataupun nantinya" Batin Felix dan pergi ke meja kerjanya dan menyelesaikan pekerjaannya secara cepat dan membawa kekasih mungilnya ini pergi.

Mungkin Felix terlihat egois namun itulah dia. Dia kalau sudah memilih maka orang itu akan selalu terjerat dalam lingkaran yang di buat oleh Felix tanpa ada celah untuk keluar.

Felix juga memikirkan siapa yang di maksud oleh Arsya, entah kenapa saat Arsya bilang ingin menikah dengan orang lain ia merasa tak terima.

Memang Felix dulu hanya ingin memanfaatkan Arsya saja namun sejak semalam Arsya tidur lebih dulu dari biasanya pun, ia abaikan namun saat pagi hari ia merasakan kekosongan itu kini kembali, kembali dimana dia yang  begitu merindukan seseorang yang telah lama pergi kini sudah hadir di sisinya.

Seorang pengusaha muda yang menempati peringkat 1 , dia sudah terkenal anti wanita termasuk para sepupunya.

Dia menikahi Arsya karena dia memiliki nama, nama yang sama dengan seseorang yang dia cintai, dia sayang, dan selamanya akan ia cintai. Namun kini berubah rasa yang ia anggap dulu telah hilang kini kembali.

Seseorang yang selalu membuat ia merasakan hidup ini penuh dengan cinta. Felix juga hanya akan memegang tangan Arsya jika penyakitnya kambuh itu pun saat penyakitnya kambuh yang sangat parah.

Namun sejak tadi pagi ia merasa tubuhnya makin sensitif, oleh sebab itulah ia menjadikan Arsya guling hidup yang bisa ia peluk sepuasnya.

Karena rasa aman dan cintanya dia terhadap Arsya.

Sedangkan di kamar Arsya kini mulai terlelap.

Alam mimpi.

Sampai saat ia membuka mata ia merasa heran karena ini dimana. Perasaan tadi ia sedang tidur, namun kini ia ada di sebuah taman.

Di taman yang indah itu Arsya terus berjalan tanpa arah, dia melihat sekeliling namun tak mendapati apapun sampai ia melihat seseorang yang duduk di kursi dekat danau.

Arsya pun merasa heran sejak kapan ada sebuah kursi di sana padahal ia tadi melihat tak ada danau, karena ia melihat ada seseorang ia pun menghampiri nya untuk bertanya kenapa ia ada disini.

"Ehmm,,, permisi,, " Sapa Arsya lembut.

Seseorang itu menoleh dan membuat Arsya kaget dan tanpa sadar ia menangis.

"Hiks,,, Galen,, Galennya Asya" Kata Arsya dengan suara yang parau.

"Kemari" Kata Galen lembut sambil mengulurkan tangannya ke arah Arsya.

Sedangkan Arsya langsung saja ia memeluk Galen. Galennya Asya, akhirnya ia bisa bersama Galen.

"Galen,,, hiks,,, Asya kangen,,, A-Asya pengen sama Galen aja" Kata Arsya menangis di ceruk leher Galen.

Galen mengelus dan memenangkan Arsya.

"Hey,, sayang,, " Kata Galen lembut.

"Don't cry baby" Kata Galen lagi.

"Hiks,,, gak bisa berhenti,, " Kata Arsya sesegukan.

"Sayang,,, kita sudah beda alam" Kata Galen lembut.

"Ngak,, kita bisa tinggal disini saja" Kata Arsya memeluk Galen erat dan di balas oleh Galen tak kalah erat juga.

"Sayang,,, kamu harus bisa lupain aku ya, kamu harus bahagia bersama suami kamu" Kata Galen lembut.

"Gak mau,,, suami aku cuma Galen" Kata Arsya menggeleng ribut dan langsung di tangkup oleh Galen.

"Dengerin aku ya sayang, cintai dia seperti kamu mencintaiku, aku akan selalu menunggumu disini, jadi tetap bertahan dan cintai dia ya sayang, aku tunggu kamu di kehidupan selanjutnya" Kata Galen lembut.

"Janji,, kita akan hidup bersama lagi" Kata Arsya menatap Galen.

"Tentu sayang" Kata Galen lembut dan kini keduanya saling berciuman dan saat mata Arsya terbuka untuk melihat wajah tampan Galen tapi wajah itu berubah.

"Sudah puas memandang wajah tampan suamimu ini sayang" Kata Felix dengan senyum tampannya.

"Jam berapa" Tanya Arsya dengan suara serak.

"Jam 4 sore, ayo kita pulang" Kata Felix yang langsung menggendong Arsya yang terlihat sangat ringan sekali. Arsya menyandarkan kepalanya di dada bidang Felix mencari kenyamanan sampai Felix memulai bicara lagi.

"Sepertinya mulai sekarang kamu harus makan lebih banyak, lihatlah tubuh kecilmu yang sangat ringan ini" Kata Felix yang kini sudah sampai di lift.

"Bagaimana aku bisa gemuk jika kau tak memberikan ku uang" Kata Arsya memainkan kancing milik Felix.

"Baiklah, bagaimana jika besok kamu menghabiskan uangku" Kata Felix menatap Arsya yang kini ikut mendongak saat Felix mengajaknya.

"Apapun yang aku mau akan kamu belikan" Tanya Arsya tak yakin.

"Tentu saja, apapun itu akan aku berikan" Kata Felix lembut.

"Baiklah, kita lihat saja nanti" Kata Arsya.

Dan setelah itu hening dengan Arsya yang tertidur lagi.

"Kamu milikku sayang, selamanya milikku" Gumam Felix yang masih di dengar oleh Arsya yang memang belum benar-benar tertidur.

Kini Felix dan Arsya menuju ke mobilnya setelah melewati luasnya basement. Setelah menempuh jarak yang lumayan jauh kini Arsya dan Felix sampai di mansion.

Keduanya masuk dengan Arsya yang masih di gendong oleh Felix.

"Kak Felix kenapa gendong jalang itu sih" Kesal si PPB dan langsung di tatap tajam dan dingin oleh opa, oma, papa, mama, daddy dan mommy. Sedangkan yang lainnya abai.

"Jaga bicaramu Fallen" Kata Felix dingin.

"Dia kan memang jalang abang" Kata Fallen berani.

"Berhenti menghina menantu mommy Fallen" Kata sang mommy nya Felix.

"Felix bawa istrimu ke kamar" Kata sang opa.

Setelah itu Felix langsung membawa Arsya masuk ke kamar, sedangkan di ruang tamu yang masih ada banyak orang itu kini saling diam.



"Awas aja lo jalang" Batin si Fallen aka PPB.

"Kamu terlihat cantik baby, rasanya aku ingin memilikimu" Batin seorang pria tampan di antara para orang² tadi.



Yeayyy,,, akhir bulan nih...

Yok kasih Vote buat Aro dan Komen sini biar bulan depan Aro bisa update lebih sering ya 🤗🤗🤗🤗

Jangan lupa Vote dan Komen.

Terima kasih 😘💕

31 Agustus 2023

{ END } Baby Arsya (Arsya S²) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang