23. Ternyata √

3.1K 251 10
                                    

Selamat Membaca.





Felix tertidur di samping Arsya, dan tak lama kemudian Arsya tersadar dari pinsannya.

"Felix,,, kenapa,,, kenapa harus aku yang menjadi istrimu" batin Arsya.

"Selama ini aku melakukan hubungan ini sebenarnya karena terpaksa, jika bukan karena perasaan lama Arsya mungkin aku sudah lama pergi darimu" lanjut Arsya sambil menatap wajah lelah Felix.

"Apa kau tau, demi menghancurkan kamu mereka sudah menyiapkan sebuah jebakan,  sekarang aku hanya ingin melihat. Seberapa kuat kah kamu dalam menjalani rintangan yang akan datang sebentar lagi. Mungkin aku memang nyaman bersamamu tapi hati ini masih tetap milik Galen seorang. Aku di kehidupan lama memang selalu suka main dan bersetubuh dengan siapa saja yang menarik bagi aku tetapi hati ini tetap memilih dia. Dia yang telah menjadi idaman aku sebelum aku mengalami transmigrasi" batin Arsya sambil menatap kosong langit-langit kamar.

"Seolah Tuhan tak ingin aku bahagia, dia memisahkan aku dari dia si pemilik hati ini, namun aku baru tersadar jika kau adalah Galen ku, kamu adalah reinkarnasi dari Galen itu yang di katakan dia, dia bilang kamu adalah Galen namun sayangnya kamu tak bisa mengingat kehidupan  manis kita sebelum kesini.

Felix adalah Galen, calon suami aku, dan kini kita telah bersatu Galen, tapi aku tak bisa mengatakan yang sebenarnya. Galen kau hanya milikku, hanya milik Arsya seorang.

Buat dua hama yang akan datang, aku akan menghabisinya jika mereka berani menyentuhmu.

Dan untuk Gallen dan Althan, tunggu saja hukuman kalian jika sampai membuat Galen aku terluka" Batin Arsya menatap dingin langit-langit kamar.

FYI disini aku rubah alur dari konsep awal aku bikin cerita ini, sehingga sekarang aku bakal buat cerita ini gak akan ada konflik berat deh, aku kasih konflik ringan aja. Dan Happy Ending.

Felix yang merasakan pergerakan dari Arsya pun mulai terbangun.

"Sayang" kata Felix mengucek matanya namun di halangi oleh Arsya.

"Jangan di kucek, cuci muka saja sana" kata Arsya lembut.

"Hmm" jawab Felix dengan wajah bantalnya dan mulai berdiri dan berjalan ke kamar mandi.

Namun karena Felix berjalan dengan wajah mengantuknya dia sampai menabrak dinding di samping pintu kamar mandi.

"Siapa sih yang menaruh dinding disini" kesal Felix dan mulai masuk ke kamar mandi dengan tangan yang mengelus dahinya.

"Hehe,,, ada ada saja" kata Arsya terkekeh dengan tingkah Felix yang lucu di mata Arsya.

Sebelum Felix kembali Arsya mengambil HP Felix dan mulai mengotak stoknya sebentar.

Setelah selesai ia meletakkan HP Felix ke tempat semula dengan bertepatan dengan Felix keluar dari kamar mandi.

"Sayang, aku mau pulang" kata Arsya dengan wajah cemberut nya.

"Nanti ya sayang, kamu kan baru sadar jadi kita tunggu kata dokter ya" kata Felix lembut.

"Hah,,, baiklah, tapi aku mau laptop kamu" kata Arsya sambil menyodorkan tangannya.

"Untuk apa" tanya Felix dengan satu alis terangkat.

"Buat maen" kata Arsya.

"Bentar ya" kata Felix menjeda kalimatnya "Nanti aku kasih setelah kamu di periksa dokter" kata Felix lembut dan memencet tombol di samping brankar Arsya.

Setelah pemeriksaan sebentar oleh dokter yang ternyata sahabat dari Felix pun kini Arsya harus makan dulu.

Setelah makan kini Arsya mulai memainkan tab milik Felix karena Felix harus mengecek email di laptopnya karena ada berkas penting yang harus segera ia cek.

Keduanya sibuk dengan urusan masing-masing sampai, Arsya tersenyum miring.

Arsya pun mengirimkan pesan ke yani.

Arsya.

Yan,, gue ada berita yang akan membuat lo seneng.

Yani 😈

Widih,,, apa tuh kayaknya seru.

Arsya

Ada 2 hama yang mengancam pernikahan gue, lo mau bantuin gak?

Yani 😈

Serahin aja ke kita, semua nya pasti beres kok.

Arsya

Oke gue tunggu di RS Rajendra.

Yani 😈

Oke,,, otiwi kita.

Setelah semua nya selesai kini saatnya membuat pertunjukkan..






Jangan lupa Vote dan Komen

Terima kasih 😘 ❤💞

20 October 2023

{ END } Baby Arsya (Arsya S²) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang