🌟Chapter 24 : Nekat🌟

30 2 0
                                    

Happy Reading📖
Sahabat Zora
🌠
🌠
🌠

🕊🕊🕊

Sore kemarin Nadira sudah keluar dari rumah sakit dan pagi ini sudah cantik dengan seragam khas SMA Dirgantara.

"Udah siap?" Galaksi masuk ke dalam kamarnya dengan Pakaian kerja dan jas yang belum ia pakai.

"Udah, yuk." Nadira segera berjalan keluar dari kamarnya.

Pagi ini Galaksi akan mengantar Nadira menuju sekolah mengingat Alfi belum ada tanda tanda untuk menghubungi kekasihnya itu.

"Nanti lo di sekolah jangan kecapean ya! Inget lo baru keluar dari rumah sakit! Kalo nggak karena lo yang ngerengek kayak anak bayi, gak bakal gue izinin lo sekah hari ini."

"Iya, Galaksi! Udah berapa kali lo ngomong kayak gitu. Capek telinga gue dengernya!"

"Lo bandel sih selalu gak nurut yang gue sama kak Laskar ucapin. Jadi harus sering diingetin biar lo gak lupa!"

"Yayaya... Semerdeka lo aja, Gal! Bye gue turun!"

Galaksi menurunkan kaca mobilnya. "Kalo nanti gak ada yang nganterin pulang telpon gue! Gak boleh naik taksi. Awas aja kalo lo langgar."

"Iya, bawel banget sih lo!"

Galaksi pun segera melajukan mobilnya menuju kantor. Dari arah kanan, Nadira melihat mobil seseorang yang ia kenal mendekat ke arahnya.

"Kayak mobil kak Refal." gumam Nadira pelan.

Mobil itu berhenti tepat di hadapan Nadira. Dari mobil itu keluar seorang gadis yang berseragam SMA Dirgantara.

"Friska?!" Friska hanya tersenyum malu ke arah Nadira.

Refal menurunkan kaca mobilnya. "Hay, Nad. Nanti sore di tunggu di rumah sakit ya. Gue duluan. Friska saya duluan."

"Siap. Bye, Kak, hati-hati." ucap Nadira sembari tersenyum. Sedangkan Friska hanya menganggukan kepalanya.

"Fris, kok lo bisa sama kak Refal?"

"Emmm... Tadi waktu gue lagi nunggu angkot, mas Refal kebetulan lewat dan ngajakin bareng. Lumayan kan uang ongkos gue aman." Nadira terkekeh mendengar cerita Friska.

"Bisa aja lo."

"Udah yuk ah masuk."

Padahal cerita sebenarnya bukan seperti itu. Semalam setelah pulang dari rumah sakit, Friska memilih turun di persimpangan jalan. Karena tidak enak jika Ghea mengantarkan sampai rumahnya yang masih lumayan jauh karena berbeda arah.

Saat Friska tengah berjalan, dua orang preman menggampirinya dan menggodanya. Namun entah datang dari mana seorang pria datang menolongnya. Dan pria itu adalah Refal, dokter penyakit dalam yang menangani Nadira.

Pria itu lantas mengantar Friska pulang dan tadi pagi sudah stand bye di depan rumah Friska.

🕊🕊🕊

Saat jam istirahat tiba, Nadira dan Ghea berjalan menuju kantin dan bertemu Friska di koridor kelas menuju kantin.

Nadira melihat teman-teman Alfi duduk di meja pojok kantin. Namun ia tak menemukan Alfi di sana.

"Gue ke sana ya. Kalo kalian mau pesen, pesen duluan aja." Nadira berjalan menuju meja teman-teman Alfi.

"Sorry, Gue ganggu. Alfi kemana ya?"

Nadira RacheliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang