Happy Reading📖
Sahabat Zora
🌠
🌠
🌠🕊🕊🕊
Nadira, Alfi, dan Dinda tengah menikmati sarapan pagi mereka di ruang makan yang menghadap langsung ke taman belakang.
Saat sarapan pagi ini, hanya ada keheningan tanpa ada percakapan yang tercipta. Alfi bangkit dan menjauh karena harus menerima telpon dari kliennya.
"Kak, Dinda tau alesan kak Nadira pergi!" celetuk Dinda membuka percakapan. "Kakak yang bikin mama pergi kan?!"
Uhuk...uhuk...uhuk...
Nadira langsung terbatuk. Jadi Alfi sudah menceritakan semuanya kepada keluarganya? Nadira tak menjawab ia hanya menunduk. Bersiap mendengar ucapan kekecewaan dan kemarahan dari bibir Dinda.
"Kak Alfi udah cerita sama kita semua satu tahun lalu. Kita marah, kita kecewa. Menurut Dinda, itu wajar karena kita keluarga korban yang kehilangan."
Nadira memberanikan mengangkat wajahnya. "Maaf, Dinda, maaf karena kakak gak punya keberanian sebesar itu buat nolongin mama kamu saat itu. Kakak juga gak pernah bisa tidur nyenyak setelah kejadian itu."
Dinda bangkit dari duduknya dan beralih memeluk Nadira dari belakang. "Dinda emang sedih, marah dan kecewa karena kehilangan mama. Tapi Dinda lebih sedih, marah dan kecewa waktu liat kak Alfi hancur karena kehilangan kak Nadira. Tolong, Kak, lupain semua masalalu itu, tolong bahagiain kak Alfi. Cuma kak Alfi yang Dinda punya."
Melihat Dinda yang menangis, Nadira ikut bangkit dan memeluk Dinda. "Maafin kakak ya, Din."
"Dinda yakin, mama juga bakal bahagia di sana kalo liat kak Alfi bahagia. Mama pasti udah maafin kakak."
Alfi datang kembali dan heran melihat Dinda dan Nadira saling berlelukan. "Kayak teletabis peluk-pelukan gini."
"Gak papa kali ke ipar ini. Iri ya?" ucap Dinda.
"Dih."
"Udah-udah ayo lanjutin sarapannya." ucap Nadira sembari menghapus sisa air matanya.
Nadira kembali ke kamar Dinda. Mengambil ponselnya dan mengaktifkannya.
Abian Aditya:
Woy gila!
Kita balik pagi ini!
Lo ilang kemana sih?
Kok abis jalan sama mantan gak balik lagi!
Tiket lo gue kasih ke kak Riany!
Lo nyusul aja balik sendirian
Bye gue duluan!Nadira menekan icon panggilan. Terhubung.
"Bi, lo gila ninggalin gue sendirian di Bali!?" Nadira langsung mengomel begitu panggilan terhubung yang membuat Abian menjauhkan ponselnya dari telinga.
"Bisa biasa aja gak? Budek kuping gue lama-lama!" keluh Abian. "Denger ya, Nad, salah lo sendiri lo ngilang dari semalem gak bisa dihubungin! Lo tau gak kakak ipar lo khawatir setengah mati! Untung aja mantan pacar lo gak ganti nomor, jadi kak Riany bisa hubungin dia."
"Terus nasib gue gimana?"
"Ya lo nyusullah. Kamar hotel lo gue perpanjang sampai hari ini biar lo bisa beresin barang lo! Udah ah gue capek gue mau istirahat. Gue baru nyampe di Yogya!" Panggilan pun terputus begitu saja.
"Abian... Abian... Hallo... Hallo Abian... Ih dasar gila!" Nadira mendudukan dirinya di ranjang dengan perasaan yang memahan kesal.
Tok... Tok... Tok...
Nadira menoleh dan menemukan Alfi yang berdiri di ambang pintu. "Kenapa?"
"Jalan-jalan yuk! Katanya udah mandi mau jalan-jalan." ajak Alfi .
KAMU SEDANG MEMBACA
Nadira Rachelia
Ficção Adolescente💦Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.💦 💎Start : 2023 💎Finish : - 🦋Kisah tentang seorang gadis yang memiliki banyak cinta dalam...