ke 15

668 51 0
                                    

" Oppaaaaa " suara seseorang dalam telpon itu memangil Lisa dengan ria yang membuat Jennie memutar bola matanya malas
" Oppa kenapa kamu lama sekali mengangkat teleponku , apa kamu sedang sibuk ? " tanyanya lagi Tampa berbasa basi
" Oppa .. " pangilnya lagi

" Wae " jawab Jennie malas , seketika hening sebentar di arah panggilan itu , mungkin dia kaget yang mengangkat telpon nya bukan Lisa , atau dia mengecek lagi siapa yang dia panggil

" Hallo "

" ne "

" yaa kou siapa , dimana Lisa oppa ? "

" dia ada di sampingku , sedang mengemudi , ada apa kau menelponnya " tanya Jennie jengah

" wait , waitttt , aku tak asing dengan suaramu , tapi siapa kau ? " 

" waaaah daeeeebak , kau sudah lupa dengan suaraku , sungguh hebat kau yah " tegas Jennie yang kini sudah naik darah

" yayaya apa kau Jennie unnie "

" Kau masih bertanya ?
Ya dasar adik evil , berani-beraninya kau melupakan ku , kau bahkan tak mengenali suara ku "

" ya unnie bukan seperti itu-- "

" ya somiah , kau tidak meneleponku hampir seminggu ini dan kau bisa menghubungi Lisa dengan sering , apa maksudnya itu " kesal Jennie " apa kau melupakan ku "

" aniiiyaaaa kenapa kau berpikir seperti itu , aku hanya tidak menghubungi mu karna aku tau kau seorang CEO dan sudah pasti kau sangat sibuk aku hanya tidak mau menganggu waktu mu "

" ya Lisa juga manejer ku dia juga sibuk kenapa kau masih bisa menelponnya "

" aku menelponnya hanya aku perlu beberapa pengetahuan tentang pembelajaran ku di sini , kau tau pelajaran ini membuatku pusing  "

" ya berusahalah sendiri , jikapun ia kau perlu bantuan mu untuk pembelajaran mu , kenapa kau tidak memberitahuku "

" sudah ku bilang kau sibuk , aku tak mau menganggu waktu mu
Dan kalaupun kau ada waktu , kau bukannya membantuku dalam pembelajaran tapi mengomel bagai ajjuma yang kehilangan satu toppokinya "

" Kyaaaaaa " teriak Jennie kesal

" sayang ada apa ? Apa kau baik-baik saja " tanya Lisa khawatir " diam dan menyetir saja " jawab Jennie tajam dan membuat Lisa ciut seketika

" ajjuma kau bilang , sudah tidak pernah meneleponku sekarang kau memanggilku ajjuma ?"

" ya aniiii , unnie bisakah kau memberi telponnya saja pada Lisa oppa , aku tak mau berdebat dengan mu "

" Tidak , memang kau mau bicara apa dengan Lisa "

" kau inggin tau saja , sudah berikan saja telponnya pada Lisa oppa "

" tidak akan aku tidak akan memberikannya "

" yaaaa unnie kebiasaan mu tidak berubah , jangan terlalu protektif pada nya dia hanya manejermu bukan kekasihmu , jadi berikan telponnya pada Lisa oppa cepat "

" aku tidak akan memberikannya pada Lisa , lagian kau perlu tau sesuatu dariku "

" apa ? , Unnie mau memberitahuku apa , apa usaha mu Sekarang berhasil , dan mall itu sukses besar , kalau begitu selamat . Sekarang berikan telponnya pada Lisa oppa aku inggin bicara " jerutu somi

" Haiss anak ini benar-benar " bisik Jennie kesal "

" yaaa bisakah kau berhenti bicara dan menebak-nebak , sebenarnya apa yang kamu mau bicarakan dengan Lisa , apa kau inggin mengodanya ? " mendengar itu membuat Lisa melorotkan matanya

Approval  ( JENLISA ) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang