Approval ( JENLISA ) ✓

ke 45

JIHOON POV

Seperti hari-hari biasanya sebelum aku pergi ke kampus aku mengantar keponakan kesayangan ku dulu ke sekolahnya karna arah kami pergi satu arah .
Bukannya sung kyung unnie tidak pernah mengantarkan jieun ke sekolahnya , tentu saja dia melakukan itu juga hanya saja jadwal kuliahku lebih sengang dan agak siang banyak waktu yang bisa aku lakukan di pagi harinya yaa seperti mengantarkan jieun ke sekolahnya
Aku senang bisa menjadi paman yang perhatian untuk jieun , dia sangat aku sayangi , mengingat dia tidak mempunyai ayah sebisa mungkin aku dan Lisa hyunglah yang berperan sebagai itu .

Jieun adalah anak dengan seribu akal dan kepintaran dia sangat pandai berbicara , di usia yang masih 3 tahun dia sudah sangat jelas dalam mengucapkan kalimat,
tidak ada satu katapun yang biasanya di ucapkan dengan bahasa yang sulit kita pahami , sepandai itulah dia berbicara .
Seperti sekarang ini , selama di perjalanan dia terus mengoceh menceritakan hal apapun yang ada di pikirannya , terkadang aku merasa bising sekali jika harus mendengarnya terus bicara
Namun akhir-akhir ini dalam setiap pembicaraan nya jieun sering menyebutkan nama seseorang yang dia kenal sebagai paman Kim
Aku tidak mengenal nama itu dan siapa orangnya Hinga aku mencari tau dan mengoreknya lebih dalam pada jieun takut-takut ada seseorang yang inggin menculik jieun
Dan setelah aku mencari tau ada hal jangal yang aku curigai , kenapa
Karna setiap kali aku mengantarkan jieun aku tidak pernah menemukan sosok paman Kim itu , padahal aku selalu mengulur waktu untuk bisa menemuinya , padahal jieun bilang paman Kim itu selalu datang tiap hari .
Aku penasaran untuk kali ini aku harus bertemu dengan paman Kim itu , aku merasa ada sesuatu yang aneh disini
Kenapa dia datang tiap hari menemui jieun tapi tidak bertemu denganku yang juga tiap hari mengantarkan jieun ke sekolahnya , apa paman Kim itu memang sengaja menghindar dariku tapi kenapa ? Apa alasan nya ?

” sudah sampai ayo turun ” ucapku sambil mengendong jieun turun dari mobilku
” tidak ada yang tertinggal kan ”

” tidak uncle , semuanya sudah ”

” baiklah ayo masuk , ingat jangan terlalu kecapean dan makan bekal yang omma buatkan untukmu nanti ya ”

” ya uncle ”

” jika sesak nafas jieun kambuh , jieun harus segera mengambil alat pernafasannya di dalam tas dan bilang pada guru mu jika jieun sesak nafas , biar buk guru membantu jieun  ” jieun mengangguk patuh

” kalau begitu pergilah belajar yang pintar ya ”

” baik uncle bye ” ujar jieun sambil memasuki sekolahnya dan aku berjalan kembali ke mobilku setelah tau jika jieun sudah masuk ke dalam sekolahnya , namun kali ini aku melakukan hal yang beda memang aku masuk dan melajukan mobilku keluar dari gerbang sekolah jieun namun tidak meninggalkan kawasan itu , aku memindahkan mobilku agak jauh dari sekolah jieun kemudian kembali ke sekolah itu dengan berjalan kaki
”Seharusnya aku bertemu dengan orang itu jika dia benar-benar suka datang tiap hari mari kita tunggu , siapa nanti yang akan datang dan masuk ke sekolah ini ”

Aku menunggu di dekat pintu gerbang sekolah jieun melihat siapa saja yang datang dan siapa saja yang dapat aku curigai , namun beberapa saat aku tidak menemukan keanehan selain melihat para orang tua yang juga mengantar anaknya sekolah lalu pergi .
Ketika aku memperhatikan kembali aku melihat satu pria dengan pakaian yang rapih dan juga kaca mata hitam dia datang sendirian lalu masuk ke dalam sekolah
” apa dia paman Kim ”

Karna merasa curiga akupun mengikutinya dari belakang

dalam hati ketika aku mengikuti nya dari belakang  , aku seperti mengenal sosok pria itu , wajahnya aku pernah melihatnya , tapi siapa dan dimana ?
Dengan langkah dan seribu pertanyaan tentang pria itu , tiba-tiba aku melihat dia menghampiri jieun yang sedang berkumpul dengan teman-teman nya
Pria itu langsung menyapa jieun dan memeluknya , pria itu nampak sangat bahagia begitupun jieun .