Hari ini Haechan mengambil cutinya dia ingin pergi menemui ibunya di rumah sakit jiwa dan Taeyong memberikan izinnya, Haechan keluar dari istana dengan senyum yang merekah, sebelum menuju rumah sakit dia ingin membeli bunga lilly putih kesukaan ibunya dahulu.
Namun di tengah perjalanannya saat akan pergi ke rumah sakit setelah membeli bunga, dia justru melihat seorang omega yang akan diperkosa.
Haechan tidak bisa melihat hal itu dengan cepat dia membuang asal belanjaannya, lalu berlari dan menendang kuat alpha brengsek itu, beruntung dia bisa bela diri kemampuan yang dia dapatkan saat dulu ibunya mengajarinya dan hanya dari melihat para ksatria berlatih.
Dia menyembunyikan omega lemah itu di belakang tubuhnya dan memasang kuda-kuda dihadapan tiga alpha brengsek itu.
"Omega lemah sepertimu ingin melawan kami, rasanya sungguh menggelikan." ucapnya dengan remeh tapi Haechan hanya memasang wajah datarnya, dia bersikap mode menghajar saat ini.
Haechan tahu kelemahannya, tapi dia tidak bisa membiarkan seorang omega hancur ditangan alpha brengsek tidak bertanggung jawab seperti tiga alpha bodoh yang berada di hadapannya. "Kau berlarilah, mencari bantuan. Aku akan menahan mereka di sini."
"Tapi... Mereka alpha bagaimana jika kau terluka?" tanyanya khawatir.
"Tidak perlu khawatir aku bisa bertarung, cukup lari dan cari bantuan. Tapi aku mengaku jika aku juga tidak bisa menahan para apha brengsek ini terlalu lama, jadi aku mohon segera lari dan cari bantuan!" perintah Haechan, lalu dia segera menahan serangan para alpha yang menyerangnya sebisa mungkin juga dia mencoba tidak berpengaruh feromon dan juga alpha tone yang digunakan para alpha itu untuk menjatuhkannya.
Omega yang tadi diserang itu segera berlari untuk mencari bantuan, dia berlari kemanapun untuk mencari seseorang yang bisa menolong omega yang tadi menolongnya hingga dia melihat dua orang yang menunggang kuda serta beberapa orang yang berjalan di belakang mereka dan omega itu segera berdiri tepat di tengah-tengah jalan menghentikan mereka berdua.
"Pangeran Mark dan Jeno." ucapnya dengan terkejut tentu dia tahu siapa dua orang pria dengan status alpha itu, mereka bukan orang sembarangan.
"Lupakan hal itu. Tolong temanku, dia di serang oleh alpha gila. Sebenarnya, awalnya aku akan dilecehkan tapi dia datang untuk menolong dengan menendang alpha itu sampai terjatuh. Lalu alpha brengsek itu tidak terima dan menghajarnya, dia menyuruhku untuk mencari bantuan dan sepertinya dia juga omega." jelasnya panjang lebar serta cepat.
"Tunjukan di mana dia?" ucap Mark dengan dingin namun tegas, entah mengapa perasaannya jadi merasa tidak enak juga.
"Akan aku tunjukan." omega laki-laki itu sudah berlari tapi salah satu alpha itu justru turun dari kudanya dan mengajak omega itu untuk naik bersama, sampai membuat omega itu terkejut bukan main.
"Lebih baik duduk di kuda bersamaku dan kita akan sampai dengan lebih cepat bukan." ucap Jeno dengan lembut dan omega itu bersemu merah.
Lalu akhirnya mereka berdua naik kuda bersama dan omega itu menunjukkan di mana lokasi Haechan berada, saat mereka tiba, mereka melihat Haechan yang akan dilumpuhkan bahkan mereka juga melihat wajah Haechan sudah babak belur.
Mark turun dari kudanya dengan cepat dan segera menyerang para alpha brengsek itu dengan menonjok wajah mereka, dia menggunakan alpha tone dominannya sampai bola matanya berubah warna menjadi merah yang berarti dia marah dan tidak suka.
"Sialan brengsek, berani sekali kalian melakukan hal ini!" Mark sangat marah dan Jeno dengan cepat menepuk pundak kakaknya agar bisa menurunkan emosinya.
"Biar pengadilan kerajaan yang mengadili." ucap Jeno dingin dan tiga alpha brengsek itu sudah dibuat babak belur juga oleh Mark.
Para pengawal yang mengikuti para pangeran itu segera menangkap tiga alpha itu untuk segera dibawah ke pengadilan istana.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Alpha is My Prince
FanfictionSeo Heachan seorang omega biasa yang selama ini menyembunyikan aroma feromon manisnya dengan parfum menyengat yang tidak disukai oleh para alpha serta tak lupa mengonsumsi obat yang dapat menekan feromonnya dan terakhir dia selalu menutupi tanda tak...