20

32.1K 2.5K 63
                                    

Saat kembali ke kerajaan, mentari pagi menyambut mereka dan semua disambut dengan tatapan lega dan khawatir menjadi satu.

Terutama Taeyong yang melihat putra bungsunya pulang dalam keadaan baik-baik saja, dia langsung memeluk anaknya dengan erat. "Dewi bulan, terima kasih telah membawa anakku pulang dengan selamat dan baik-baik saja."

Mata Taeyong berkaca-kaca dia sangat bahagia lalu tak lama melepaskan pelukannya dan membuat semua menatapnya dengan tatapan haru. "Aku pulang Bubu."

Taeyong mengecup kepala anaknya dengan hangat, lalu perhatiannya teralihkan pada tamu kerajaan, Renjun yang terlihat baik-baik saja. "Aku sangat senang dan lega melihatmu pulang serta baik-baik saja Pangeran, maaf jika kejadian kemarin lalu membuatmu merasa takut, trauma dan tidak nyaman, Pangeran Renjun."

"Tidak apa-apa Yang Mulia, Pangeran Mark, Jeno, Lucas dan Doyoung Hyung menyelamatkan kami semuanya dan saya baik-baik saja Yang Mulia, hanya saja Pengeran Jaemin serta Haechan terkena serangan." ucap Renjun dengan lembut, lalu menatap kedua omega yang masih pingsan.

Tatapan Taeyong beralih menatap terakhir dua omega yang jatuh pingsan di dalam pelukan kedua anaknya.

"Astaga! Bagaimana keadaan mereka sekarang Doyoung?" tanya Taeyong pada tabib istana kepercayaannya itu.

"Keadaan mereka berdua sudah lebih baik Yang Mulia dan mereka sekarang hanya sedang pingsan karena kelelahan." jawab Doyoung.

"Baiklah, cepat bawa masuk mereka berdua." ucap Taeyong yang tetap khawatir.

Lalu Mark membawa Haechan ke kamar pelayannya agar tidak menimbulkan berita tidak benar, sebenarnya dia sangat iri dengan Jeno yang membawa Jaemin ke kamarnya dia ingin juga tapi karena demi mendukung Haechan untuk merahasiakan identitasnya, Mark rela menahan semuanya.

Saat masuk ke dalam kamar, Mark tentu mengganti pakaian kotor Haechan dengan yang bersih berusaha mati-matian juga menahan dirinya untuk tidak hilang akal dan menerjang omeganya yang sedang istirahat karena terluka, saat melihat tubuh polos Haechan yang dia lihat dua kali.

Dengan cepat Mark memakaikan pakainnya lalu mengusap pipi Haechan sebentar dan keluar dari kamar Haechan, dia butuh menenangkan dirinya dan kembali ke paviliunnya untuk membersihkan dirinya juga, nanti dia akan kembali lagi ke kamar Haechan.

Sedangkan di posisi Taeyong yang melihat Jeno putra keduanya membawa Jaemin, salah satu kandidat omega putra sulungnya ke kamar pribadinya membuat Taeyong terkejut serta penasaran, mengapa Jeno tidak membawanya ke dalam kamar tamu kerajaan? Lalu dengan cepat dia pergi menuju kamar anaknya untuk meminta penjelasannya, dia tidak mau anaknya terkena berita tidak benar.

"Jeno, kenapa kau membawa pangeran Jaemin ke dalam kamar pribadimu? Jelaskan pada Bubu, kau tahu tindakanmu bisa membuat berita buruk mengenai namamu." ucap Taeyong lembut dan mengajukan pertanyaannya.

"Maaf sebelumnya Bubu, aku hanya membawa omegaku pulang Bubu, apa aku salah?" jelas Jeno dengan lembut. "Dia omega yang ditakdirkan untukku, apakah dia bisa menjadi milikku dan keluar dari kompetisi calon omega untuk Hyung?"

"Apa maksudmu, dia omegamu?" Taeyong terlihat terkejut bukan main.

"Iya Bubu, dia memiliki simbol takdir yang sama denganmu serigala dan bunga mawar, dia omegaku bukan Bubu, dia milikku." Jeno sangat senang dan menyingkap lengan pakaian Jaemin untuk memperlihatkan tanda fate pair abadinya.

Taeyong membulatkan matanya dan ternyata anaknya tidak berbohong, Jaemin memang omega anaknya itu artinya Jaemin harus keluar dari kompetisi.

"Dia milikmu Jeno, kau tidak salah jaga Jaemin dengan baik setelah ini Bubu akan membicarakan pada semuanya." ucap Taeyong dengan raut bahagianya.

My Alpha is My PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang