Di pagi yang cerah, semuanya berkumpul hari ini akan diumumkan oleh panglima Taeil siapa saja yang berhasil masuk seleksi berikutnya, hari ini akan dipilih 10 kandidat dengan jawaban terbaik yang disukai oleh para Pangeran Neo Emerland, para petinggi serta sang raja.
Semua yang mengikuti terlihat cemas dan Haechan masih terlihat santai berdiri di samping ratu, tapi tak lama matanya terlihat membulat sempurna mendengar namanya di sebut lolos seleksi awal untuk menjadi calon omega sang pangeran.
Haechan terkejut bukan main serta berpikir keras kapan dia menjawab pertanyaan dan memasukkannya ke dalam kotak jawaban, rasanya Haechan ingin membenturkan kepalanya saja.
'Haechan, Jaemin, Renjun, Yeri, Mina, Yuri, Rin, Hana, Hani, Keiko'
"Selamat Haechanni kamu terpilih bubu sangat senang dan tidak menyangkah." Taeyong tersenyum bahagia.
Haechan masih syok, pikirannya berputar pada kertas yang diberikan oleh Taeyong kemarin dan betapa bodoh dirinya, tidak menyadari jika kertas itu adalah kertas untuk yang mengikuti seleksi menjadi calon omega pangeran.
Mengapa dengan bodohnya dia menjawab dan mengikuti perintah Taeyong. Tapi jika dipikir ulang jawabannya juga tidak menarik, mengapa dia bisa dipilih bahkan namanya disebut lebih dulu dari yang lainnya.
"Tapi yang Mulia aku sungguh terpilih maksudku aku benar-benar terpilih? Yang Mulia tahu aku menjawab dengan asal pertanyaan itu dan aku juga tidak tahu bagaimana kertas jawaban itu bisa terkirim di dalam kotak jawaban." Haechan sangat syok.
"Sebenarnya aku yang memasukkannya, aku ingin melihatmu mengikuti seleksi ini tapi soal kau diloloskan itu semua karena pilihan para pangeran, raja dan petinggi aku sama sekali tidak memiliki hak untuk menberikan suara Haechan, percayalah kau murni dipilih." jelas Taeyong jujur dan agar Haechan tidak ragu atau takut dicurigai curang karena dia sebagai pelayan pribadi yang mulia permaisuri yang sangat dicintai oleh anaknya.
Dia tidak ingin dicurigai mengambil start lebih dulu lewat jalur Taeyong, tapi percayalah Haechan tidak menginginkan semuanya.
"Aku bingung harus bereaksi seperti apa yang Mulia." jawab Haechan jujur.
"Jalani saja sudah masuk tahap awal, kau tidak bisa lari ataupun mundur." Taeyong tertawa kecil.
"Baiklah yang Mulia jika itu keinginanmu." Haechan sangat pasrah.
Lalu semuanya dipanggil untuk menghadap kepada sang raja, Haechan rasanya ingin menangis dia sama sekali tidak menginginkan posisi ini terlebih semua kandidat yang mengikuti dari kalangan berada dan anak raja hanya dirinya yang seorang pelayan yang berhasil lolos seleksi.
"Baiklah kalian yang terpilih selamat, kita setelah ini akan melihat ujian apa lagi yang akan kalian semua jalani. Aku berharap ujiannya berjalan dengan baik tanpa ada kecurangan." pesan Jaehyun dan semuanya mengangguk mengerti.
Setelah itu mereka bubar untuk menunggu pengumuman selanjutnya, Haechan sudah digeret paksa oleh Jaemin diikuti oleh seorang pria omega lainnya, mereka masuk ke dalam kamar Jaemin yang di mana akan sangat sulit orang luar untuk mendengarkan apa yang mereka bertiga bicarakan.
"Ya ampun ini sangat mengejutkan, aku tidak tahu kau ikut dalam acara ini juga." Jaemin sangat bersemangat dan Haechan yang sangat ingin menangis.
"Sebenarnya aku tidak ingin mengikuti seleksi ini." cicit Haechan pelan.
"Kenapa? Hai kenalkan aku Renjun pangeran dari Kerajaan Neo Rubby." ucap pria manis itu memperkenalkan dirinya.
"Salam hormat pangeran." Haechan menundukkan kepalanya memberi hormat.
"Salam kenal juga, tidak perlu memberi hormat anggap saja aku temanmu, jadi sekarang jawab pertanyaanku kenapa kau tidak ingin mengikuti seleksi ini?" tanya Renjun penasaran.
"Aku ingin melajang sampai mati." jelas Haechan dengan alasan konyolnya yang membuat Jaemin serta Renjun terkejut bukan main.
"Sungguh!?" Jaemin tidak percaya dengan alasan Haechan.
"Tidak, alasan sesungguhnya aku ingin menyembuhkan ibuku lebih dulu karena itu aku tidak ingin membutuhkan alphaku, aku ingin membahagiakan ibuku sebelum bertemu dan menjalin cinta dengan alphaku." jawab Haechan manis.
"Kau sungguh menggemaskan." Renjun mencubit pelan kedua pipi Haechan, sampai anak itu meringis sedikit sakit dan Renjun tertawa kecil. "Seandainya aku Alpha, aku sudah menerkammu saat ini juga."
Jaemin dan Haechan tertawa kecil mendengarnya.
"Jadi itu alasanmu, aku juga sebenarnya tidak ingin mengikuti seleksi ini. Aku dipaksa padahal aku lebih menyukai pangeran Jeno, boleh tidak aku kabur ke pelukannya." Jaemin juga mencurahkan isi hatinya.
"Apa!" Haechan terlihat terkejut. "Setahuku pangeran Jeno belum memiliki mate, coba lihat tanda pair fate abadinya dia sama denganmu atau tidak, lalu keluarkan feromon aslimu jika dia tahu kau matenya aku yakin dia akan langsung membawamu ke dalam pelukannya."
Mengapa Haechan bisa berbicara seperti itu karena dia dengar dari gosip para pelayan jika Jeno juga memiliki tanda fate abadinya sendiri yang letaknya sama berada di dada sebelah kiri dekat jantungnya, sayangnya tidak semuanya tahu apa tanda dan simbolnya, dia juga tahu jika Jaemin menyamarkan feromon aslinya.
"Benarkah, apa dia memiliki simbol serigala dan bunga mawar?" Jeamin menggulung lengan kemejanya dan memperlihatkan simbolnya.
"Simbol yang cantik, aku tidak tahu pengeran Jaemin." puji dan jawab Haechan.
"Iya simbolmu sangat cantik, aku juga punya." Renjun menunjukkan simbol tanda burung elang dengan bunga lilly.
"Cantik." puji Haechan senang.
"Sayang sekali kau tidak tahu Haechan." Jeamin mendesah kasar.
"Sudah jalanin saja seleksi ini dengan apa adanya tanpa harus terlalu serius. Aku juga tidak menginginkan menjadi pasangan omega pangeran Mark, aku masih ingin hidup bersama alphaku dan aku dengar kita yang memiliki fate pair ini akan sangat sulit hidup bersama dengan alpha yang bukan pasangan kita." jelas Renjun, Jeamin dan Haechan mengangguk setuju.
"Aku juga ingin bersama alphaku." Jaemin merengek kecil.
"Aku juga dengar desas desus semua peserta akan kalah dan tidak bisa menjadi omega pangeran Mark karena nilai penuh dan kesempatan besar akan dimiliki oleh seorang Mina, dia anak penasehat di kerajaan Neo Emerland yang dengar-dengar dulu pernah menjalin hubungan rahasia dengan pangeran Mark dan sangat dicintai oleh pangeran." Renjun memulai gosip dan kedua orang itu terkejut bukan main, Heachan merasa tanda fate lainnya terasa sangat panas mendengar hal itu.
"Kenapa dia tidak memilih Mina saja, jika dia mencintai gadis itu, kenapa buat seleksi seperti ini?" keluh Haechan.
"Hm... Aku dengar karena pangeran Mark memang ingin mencari omeganya." jelas Renjun dan membuat wajah Haechan pucat seketika, dia berharap Mark benar-benar tidak bisa menemukannya.
"Benarkah, tapi mengapa nama Haechan yang disebut lebih dulu bukanlah yang mendapatkan urutan pertama dia yang mendapatkan dukungan penuh?" tanya Jaemin yang bingung.
"Aku sendiri juga tidak tahu." Renjun juga bingung begitu pun dengan Haechan.
"Ini sangat aneh, tapi Haechan jika kau tidak menginginkan mengikuti acara ini mengapa kau mengisi kertas jawaban itu dan mendapatkan poin yang sangat tinggi?" tanya Jaemin penasaran.
"Sebenarnya yang mulia permasuri yang memasukan jawabanku saat kemarin dia menyuruhku untuk mengisi dan bodohnya aku, aku mengikuti perintahnya dan dia ingin aku mengikuti seleksi ini." jelas Haechan yang sedih dan frustasi.
"Wow, punya dukungan dari orang dalam yang mulia permaisuri Taeyong." goda Renjun.
"Jika seperti ini maka Mina punya saingan kuat." tambah Jaemin.
Haechan langsung menggelengkan kepalanya, "Tidak, aku tidak punya dukungan orang dalam dan yang mulia benar-benar tidak memiliki suara untuk memilihku. Dia sungguh hanya ingin aku ikut seleksi ini sampai akhir."
Haechan segera menjelaskan agar tidak ada yang salah paham.
"Iya kami tahu." Jaemin dan Renjun tertawa dan Haechan menghembuskan napas lega.
TbC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Alpha is My Prince
FanfictionSeo Heachan seorang omega biasa yang selama ini menyembunyikan aroma feromon manisnya dengan parfum menyengat yang tidak disukai oleh para alpha serta tak lupa mengonsumsi obat yang dapat menekan feromonnya dan terakhir dia selalu menutupi tanda tak...