part15

31.5K 2.5K 64
                                    

Jika di jadwal sebenarnya hari ini tidak ada ujian seleksi bahkan para peserta dibebaskan hari ini untuk keluar istana ataupun tidak, tapi tanpa mereka duga jika hari ini adalah ujian tentang cinta kasih.

Beberapa orang sudah ditugaskan khusus untuk mengawasi para calon omega pangeran itu bersikap pada sekitarnya.

Haechan, Renjun dan Jaemin tentu saja sangat senang bisa keluar dari istana, bicara soal kemarin sepertinya Mark melupakan keinginannya karena pria itu tidak menagihnya ataupun mengganggu lagi. Para omega lain juga memutuskan untuk memilih keluar dan berbaur dengan para rakyat.

Renjun, Jaemin serta Haechan berjalan-jalan untuk menuju kedai makanan tapi di tengah perjalanan tiba-tiba saja ada seorang anak kecil yang menangis dan memeluk kaki Jaemin dengan erat.

Dengan penuh kelembutan, Jaemin mengusap pundak anak kecil itu lalu berjongkok untuk menyamakan tingginya dan mulai menanyainya dengan nada lembut agar dia tidak takut, meskipun awalnya dia tentu terkejut sedikit.

"Hai sayang ada apa, kenapa menangis?" tanya Jaemin lembut.

"Aku kehilangan ibuku, Hyung. Bisa bantu aku untuk mencarinya?" ucap anak kecil itu dengan menangis sesenggukan.

"Baiklah Hyung akan bantu mencari ibumu, tapi jangan menangis lagi ya." ucap Jaemin dengan tersenyum lembut serta mengusap kepala anak itu. Anak kecil itu menganggukkan kepalanya pelan. "Oh ya siapa namamu tampan?"

"Ren, Hyung." ucap anak kecil itu dengan mengusap matanya yang berair.

"Baiklah Ren, Hyung dan teman Hyung akan membantumu mencari ibumu jadi jangan sedih lagi ya, kita pasti akan bertemu dengan ibumu." ucap Jaemin dengan tersenyum.

"Kita akan menemanimu pangeran," ucap Renjun pada Jaemin, Haechan pun juga dan Jaemin menganggukkan kepalanya dengan tersenyum. Lalu Renjun menatap Ren. "Oh ya bagaimana penampilan ibumu, Ren?"

"Dia memakai bajunya bunga berwarna merah. Dia juga membawa keranjang bunga." jawabnya.

"Baiklah hyung akan bantu mencari juga." ucap Haechan dengan senyum lembutnya dan membuat anak kecil itu tersenyum tipis. "Bagaimana jika kita berpencar, titik temunya di kedai ujung itu sebelum petang, jika kita tetap bertiga maka akan semakin lama untuk menemukan ibu Ren?"

"Aku setuju denganmu." ucap Jaemin serta Renjun.

Setelah itu mereka berpisah untuk mencari keberadaan ibu anak kecil itu, di tengah perjalanan awaaw Renjun terpaksa tidak membantu mencari keberadaan ibu anak kecil itu karena dia harus menolong seseorang yang pingsan untuk dibawa ke rumah sakit.

Sedangkan Haechan sendiri dia masih mencari keberadaan ibu Ren, karena terlalu fokus mencari seseorang yang sesuai dengan ciri-ciri ibu Ren membuatnya sampai tidak sengaja tertabrak seseorang dan membuatnya jatuh.

Seseorang yang memakai tudung berwarna hitam dengan garis emas, Haechan menduga jika dia seorang alpha, aura alphanya sangat menguar.

Orang itu mengulurkan tangannya berniat untuk membantunya bangun, Haechan meraihnya dan segera bangun.

"Lain kali perhatikan jalanmu dengan benar." suara berat yang terkesan angkuh serta dingin, sungguh membuat Haechan sedikit merinding ketakutan.

Setelah mengatakan hal itu, pria itu pergi begitu saja dari hadapan Haechan tanpa Haechan bisa melihat bagaimana rupanya kecuali suara berat dan dalam, postur tinggi tegapnya sangat berwibawa, Haechan menduga dia bukan orang sembarangan.

Haechan ingin melanjutkan pencariannya, tapi sebelum itu dia berhenti saat melihat seorang anak kecil yang berjualan bunga matahari dan masih banyak. Haechan pun akhirnya membeli beberapa dan membuat senyum anak kecil itu merekah.

My Alpha is My PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang