My Alpha is My Prince

part36

Pada pukul 12 siang semuanya sudah berkumpul dan lagi-lagi Haechan terlambat, saat sampai dia langsung mengambil tempat di samping pangeran Renjun.

"Haechan, bagaimana keadaanmu kau sudah baik-baik saja?" tanya Renjun khawatir.

"Aku baik-baik saja Pangeran, lalu bagaimana dengan pangeran Renjun?" jawab dan tanya Haechan dengan lembut.

"Aku juga baik-baik saja, aku hanya pingsan tidak terluka sama sekali dan kemarin itu suatu hari dengan peperangan terbaik yang pernah aku rasakan." bisik Renjun dengan senang. "Kapan-kapan lagi mari kita berperang bersama di medan pertempuran Haechan, melawan semuanya musuh yang menghalangi jalan kita!"

Renjun sangat semangat dan Haechan menganggukkan kepalanya serta tersenyum ceria juga.

Lalu Taeil membuka suara dan segera mengumumkan siapa pemenangnya, tiga kandidat omega terlihat wajah tegangnya sedangkan Haechan tidak peduli, dia justru memandangi wajah Mark yang menurutnya sangat tampan sampai alphanya itu gemas dan meleleh dengan tatapan matanya.

"Pemenangnya Haechan, dia yang paling pantas dan sesuai dengan apa yang dikatakan serigala penjaga hutan, dia memiliki keberanian untuk mengatasi rasa takutnya dan siap menanggung segala resiko ketika dia berniat melindungi seseorang. Dia juga pintar dalam berstrategi perang, tidak ada yang kurang dalam penilaiannya dalam ujiannya kali ini.
Dan yang terpenting poin paling tinggi juga dimiliki Haechan, tinggal ujian terakhir restu sangat dewi, jika Haechan mendapatkan restunya maka sudah dipastikan Haechan adalah omega untuk pangeran putra mahkota Mark dan keputusan ini muntlak, tidak bisa dibantah ataupun ditolak." Taeil mengumumkan semua hasilnya.

Renjun bersorak dengan heboh, Yeri ikut tersenyum senang sedangkan Mina serta Hana mengepalkan tangan mereka kuat, tidak suka dengan pengumuman tadi.

Sedangkan sang empu yang namanya dipanggil justru tidak peduli dan tetap menatap alphanya itu, dia tidak mengalihkan pandangannya.

"Astaga Haechan, aku tahu pangeran Mark itu tampan dan kau setelah ini akan menjadi omeganya tapi tidak perlu juga melihat pangeran Mark sampai segitunya, lihat wajah pangeran Mark sudah terlihat memerah karena malu." ucap Renjun dan menyadarkan Haechan, sampai omeganya itu menunduk malu.

Tapi tak lama dia mengangkat wajahnya dengan ekspresi terkejut karena mendengar ucapan pengeran muda itu yang mengatakan jika dia akan menjadi omega putra mahkota, "Tunggu pangeran Renjun, apa maksudnya aku akan menjadi omega untuk putra mahkota?"

"Pengumumannya kau akan menjadi omega putra mahkota, karena poinmu sangat tinggi untuk menjadi omeganya, selamat Haechan. Aku tidak menyangkah dirimu yang awalnya malas dan mengikuti ujian dengan setengah hati bisa memenangkan kompetisi sampai akhir, selamat Haechan." ucapnya dengan tersenyum senang.

Lalu tak lama terlihat Jaemin yang datang dan merangkul pundak Haechan yang di mana sang empuh mendadak kosong pikirannya karena dia akan menjadi omega untuk putra mahkota, Jaemin menangis senang seperti anak kecil. "Selamat Haechan, kita sebentar lagi akan menjadi saudara kau bahkan akan menjadi calon ratu."

Kepala Haechan mendadak jadi sangat pusing dan ingin pingsan saja tapi tidak sempat pingsan karena Jaemin yang merangkulnya dan segera membangunkannya agar dia tetap tersadar, melihat omeganya yang seperti akan pingsan membuat Mark dengan cepat berdiri dari tempat duduknya dan berlari menghampiri Haechan.

"Haechan, kau kenapa? Jangan seperti ini." Mark sangat khawatir, dan di sana semua bisa melihat bagaimana perhatian Mark untuk Haechan, bagaimana omega biasa tanpa ikatan takdir itu berhasil mencuri perhatian putra mahkota untuk dirinya, tentu saja hal itu membuat semuanya iri.

Haechan berusaha menenangkan dirinya, "Aku tidak apa-apa hanya terkejut Yang Mulia, aku memenangkan kompetisi ini?"

"Iya kau menempati janjimu tinggal satu langkah lagi kita akan resmi menjadi pasangan alpha dan omega, setelah itu aku akan mengatakan dengan jujur pada semua orang siapa kau sebenarnya dalam hidupku." ucap Mark dengan lembut dan sedikit memberi Haechan kode agar omeganya paham jika dia sudah tahu soal identitasnya.