42

20.7K 1.8K 94
                                    


Saat sampai di kamar, Mark segera menidurkan omeganya dia mengusap lembut pipi Haechan jujur dia juga merasa sakit akan penghinaan yang dilakukan perdana menteri Mino yang busuk itu, dia tidak terima.

"Maafkan aku, tidak ada di sana dan melakukan pembelaan untukmu maafkan aku Haechan." Mark sangat bersalah.

Tak lama mata itu mengerjap pelan hingga akhirnya terbuka, Haechan bisa melihat Mark yang menatapnya dengan tatapan bersalah.

Haechan memutuskan untuk bangun, Mark langsung membantunya dia memang pingsan setelah merasa kekuatannya dalam mode penuh, membuatnya sangat berpikir bagaimana mananya terkumpul penuh tanpa terhalangi, bagaimana dia bisa gegabah dengan menyerang perdana menteri Mino dan terparah dia hampir membunuh perdana menteri kerajaan ini.

Haechan menatap Mark dengan serius dan terlihat bersalah juga, "Yang Mulia maafkan aku karena telah bertindak begitu gegabah dengan menyerang perdana menteri Mino, aku sungguh tidak bermaksud untuk melukainya. Tapi karena dia menghina aegi, aku tidak terima dan terbakar emosi, maafkan aku. Jika Yang Mulia marah dan ingin menghukumku, aku tidak apa-apa tapi aku tidak menyesal karena telah menghajarnya."

Mark menghela napas kasar, dan tersenyum lembut ke arah omeganya, "Tidak apa Haechan tidak perlu meminta maaf, aku tahu kau tidak bermaksud melukainya tapi dirinya sendiri yang memancing emosimu, jika aku ada diposisimu tentu saja aku akan sangat marah terlebih dia menghina anakku."

"Yang Mulia percaya padaku?" tanya Haechan lagi.

"Tentu saja, karena aku mengenal baik bagaimana omegaku." ucap Mark dengan tersenyum lembut, lalu membawa Haechan ke dalam pelukannya. "Satu lagi, saat kau melihatku berpelukan dengan Mina, dia yang memulai memelukku terlebih dahulu sebagai salam perpisahan terakhir, dia bahkan juga mendoakan hubungan kita yang sebentar lagi akan menikah."

Mark menjelaskan semuanya dengan detail agar tidak terjadi kesalah pahaman antara dirinya dan juga omeganya.

"Kenapa Yang Mulia tidak menolak dirinya, dan justru menikmati pelukannya? Mungkin Yang Mulia memang nyaman dengan pelukan nona Mina,  jika Yang Mulia memang ingin kembali lagi padanya aku tidak apa, aku akan pergi ke kerajaan Neo Aquamarine." ucap Haechan dengan wajah sedihnya, mengingat hal itu tentu saja membuatnya sakit.

"Kau cemburu?" senyum Mark mengembang.

"Aku tidak cemburu, hanya merasa sakit saja karena Yang Mulia menikmati pelukan nona Mina dan disaat semua orang tidak menerima diriku menjadi pasangan Yang Mulia, aku justru melihat Yang Mulia sangat cocok dengan nona Mina dibanding denganku." ucap Haechan dengan lirih, ucapan Haechan yang penuh kesedihan tentu menghantam dirinya begitu kuat.

Mark memegang lembut pipi Haechan serta menatapnya dengan begitu dalam membuat omeganya itu menatap matanya, "Sayang dengarkan aku, maafkan aku. Sungguh aku tidak bermaksud menyakiti hatimu dan aku sama sekali tidak menikmati pelukan Mina, aku hanya menghormati keinginan terakhirnya. Rumahku pulang tetap hanya dirimu, tidak peduli berapa banyak orang tidak menyetujui keputusanku jika kau pemilik hatiku, dan tentu takdir yang tidak bisa aku tolak, karena bagiku kau juga duniaku Haechan."

"Sungguh aku adalah duniamu, kau tidak merasakan apapun dengan nona Mina?" tanya Haechan dengan semangat.

"Tentu kau duniaku, aku milikmu dan kau milikku, aku sudah tidak ada perasaan apapun dengan Mina bahkan sejak aku sudah memutuskan hubunganku dan berfokus pada mate yang ditakdirkan untukku, sekali pun aku belum menemukannya dan ditakdirkan bertemu denganmu bahkan sampai memiliki aegi." Mark tersenyum lembut dan Haechan merasa bersalah lagi kali ini karena dia masih tidak jujur soal identitasnya yang sebenarnya. "Satu lagi tolong tetaplah percaya denganku, jangan berpikir hal buruk dan jangan pedulikan semua berita yang ada di luar sana, karena pilihanku tetap dirimu."

Haechan memeluk Mark dengan erat, "Terima kasih Yang Mulia."

"Sama-sama sayang jangan memikirkan apapun yang mengganggu kesehatanmu dan juga aegi, aku akan selalu bersamamu sayang." bisik Mark dengan lembut dan memeluk erat omeganya balik.

Pagi harinya, saat akan pergi ke ruang makan bersama dengan pangeran Mark dia mendengar beberapa orang membicarakan tindakannya waktu itu, tapi Haechan berusaha abai dan terus mengepalkan tangannya kuat untuk menahan segala emosinya.

Mark mendengar semua ucapan orang-orang yang membicarakan omeganya, ada yang mengatakan Haechan kasar, keterlaluan, emosional dan anak penjahat yang sama perilakunya dengan ayahnya.

Mark menggenggam tangannya begitu kuat dan berbisik pelan, "Jangan dengarkan mereka semua, angkat kepalamu dan berjalanlah dengan angkuh. Tunjukkan siapa dirimu yang sebenarnya."

Haechan menolehkan kepalanya menatap Mark, alphanya itu terlihat memasang wajah dingin yang menakutkan membuat Haechan tersenyum tipis karena apapun yang terjadi ternyata alphanya sangat setia dan tetap bersamanya.

Selesai makan, Mark meninggalkan Haechan bersama dengan Renjun dan Jaemin karena dia akan mengurusi semua pekerjaannya.

Jaemin dan Renjun yang mengetahui soal peristiwa kemarin ditambah dengan cerita Haechan membuat kedua omega itu berang karena pria tua perdana menteri Mino itu telah menghina Haechan dan keponakannya.

Selesai mengobrol dengan dua omega itu Haechan berpamitan untuk kembali ke kamarnya, tapi saat melewati lorong dia melihat alphanya yang lagi-lagi bersama dengan Mina, kali ini mereka duduk berdua dengan Mark yang terlihat menenangkan Mina yang menangis.

Haechan kesal dan tidak suka, dia menghentakkan kakinya lucu lalu berbalik arah dan pergi dari sana dengan cepat.

Saat mendengar suara langkah kaki seseorang membuat Mark menolehkan kepalanya dan melihat punggung omeganya yang berlalu pergi Mark dengan cepat langsung berdiri dan ingin menghampiri omeganya.

"Yang Mulia akan ke mana?" tanya Mina dengan sesenggukan.

"Aku ingin menemui omegaku, percayalah ayahmu akan baik-baik saja dan aku minta maaf atas nama Haechan karena membuat ayahmu terluka, tapi kau perlu tahu juga untuk selalu menjaga ucapan dengan baik. Jika ayahmu sudah sadar jangan lupa beritahu dia." ucap Mark dengan tegas, lalu berlalu pergi mengejar omeganya.

Dia tadi memang tidak sengaja melintas dan Mina memanggilnya dengan wajah sedih serta memintanya untuk menemaninya yang sedang dalam kondisi terpukul melihat ayahnya yang masih terbaring tidak sadar.

Mark dengan sedikit malas menuruti keinginannya dan berharap bisa cepat pergi tapi Mina terus menahannya serta menangis begitu pilu, dia berharap jika Haechan tidak melihatnya bersama dengan Mina maka omeganya itu akan cemburu lucu dan dia tidak ingin terjadi kesalapahaman nantinya, meskipun sudah terlambat karena omeganya melihat semuanya.

Saat sampai di kamarnya, Haechan melihat merpati putih datang lewat jendela dan bertengger di pundaknya, ekspresi Haechan berubah menjadi sangat dingin.

Lalu dia membuka pintu kamarnya dan berlalu pergi dengan berlari, tanpa memperhatikan sekitarnya, langkahnya terus berlari tanpa dia sadari Xiaojun mengikutinya dengan langkah yang cepat untuk menjaga tuannya itu sesuai perintah putra mahkota.

Di posisi Mark yang tidak menemukan omeganya tentu dia dibuat panik bukan main, dia takut Haechan salah paham dan pergi dari hidupnya.

Lucas mendatangi Mark dan memberitahu jika Haechan terus berlari serta keluar dari istana, dan juga Xiaojun mengikutinya.

"Siapkan kudaku!" ucap Mark dengan ekspresi seriusnya dan Lucas mengangguk mengerti.

TbC
Maafkan typo dan lainnya.
Love sekebon buat semuanya 💕💕

My Alpha is My PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang