Warning ada adegan sedikit berbau 18+
Kalau gak suka ataupun ada yang dibawah umur lebih baik diskip aja ya, 😭😭🚨Happy reading,💕💕
Setelah semua pasien terobati, Mark membawa Haechan ke dalam ruangan pribadinya hingga menimbulkan keirian di hati tiga kandidat omeganya kecuali Renjun, karena omega itu tidak peduli dia justru sibuk menanggapi raja muda Guanlin yang selalu menggodanya.
Di dalam sana Mark mengganti pakaian Haechan dengan pakaian yang kering serta hangat, dia tidak ingin membuat kondisi omeganya semakin memburuk dan semua kegiatan itu Mark yang melakukan sendiri.
Tapi dia tidak bisa mengganti kain yang masih melekat di tangan Haechan yang menutupi tanda abadi mereka, karena Mark tidak memiliki kain dengan warna senada, dia tidak ingin Haechan curiga jika dia menggantinya dengan warna yang berbeda.
"Cepatlah sembuh sayang, aku mengkhawatirkanmu. Kenapa kau suka membuatku khawatir dan bagaimana bisa kau memiliki kekuatan sebesar itu?" Mark sangat sedih.
Tak lama terlihat kelopak mata Haechan yang membuka secara perlahan, Mark terlihat senang dan langsung mengecek kondisi Haechan yang lemah.
"Bagaimana keadaanmu, apa ada yang sakit?" tanya Mark dengan lembut.
"Aku tidak apa-apa, Yang Mulia." jawab Haechan seadanya meskipun tubuhnya lemah, lalu Mark memegang tangan Haechan untuk merasakan mana omeganya yang terlihat sangat menipis. "Astaga ini tidak baik untuk kondisimu, mana-mu menipis. Aku akan mentransfer manaku untukmu."
Mark langsung memberikan sebagian mananya untuk Haechan, hingga mana Haechan terlihat terisi dan berjalan baik membuat kondisi omeganya juga terlihat lebih baik dari sebelumnya.
"Terima kasih Yang Mulia, maaf merepotkanmu." Haechan menundukkan kepalanya dan terlihat bersalah.
Mark mengusap lembut pipinya, "Apa yang kau katakan, kau sama sekali tidak merepotkanku. Aku jauh lebih bahagia melihatmu sehat daripada harus terlihat sakit setiap saat di depan mataku jadi jangan pikirkan hal apapun yang mengganggumu."
Haechan bisa melihat mata alpha nya yang terlihat sangat tulus, lantas bagaimana bisa dia selalu menolak Mark, menolak takdirnya, betapa jahat dirinya. "Maaafkan aku Yang Mulia, maafkan aku alpha."
"Sekarang istirahatlah lagi, aku tidak suka melihat matamu yang dipenuhi oleh kesedihan itu. Meskipun aku sendiri tidak tahu, kau sedih karena apa dan sebelum aku bertanya akan apa yang kau lakukan tadi hingga bisa membuat hujan dengan energi penyembuhan, membersihkan air sungai dari energi buruk, kau menggabungkan dua elemen menjadi satu Haechan." ucap Mark yang entah mengapa saat melihat mata Haechan yang dipenuhi oleh kesedihan membuat hatinya juga merasa sakit, dia seolah terbawa suasana hati yang Haechan rasakan.
Kalimat terakhir Mark membuat Haechan menegang, dia terlihat terkejut karena Mark melihat semuanya. "Em, aku sendiri juga tidak tahu bagaimana aku melakukannya ketika aku sedang bersedih akan sesuatu seperti tadi aku melihat banyaknya pasien yang berjatuhan aku bisa mengeluarkan kekuatanku jika tidak, aku tidak bisa melakukannya Yang Mulia."
Haechan menjawab setengah jujur dan setengah berbohong dia berharap Mark mempercayainya dia tidak bisa menjawab pertanyaan Mark dengan jujur seratus persen dia punya rahasia yang tidak bisa dia bagi karena ketakutannya dan janjinya pada ibunya.
"Baiklah, aku mempercayaimu kau benar-benar istimewa kau bukan dari keluarga kerajaan tapi kau bisa memiliki mana itu artinya kau bisa saja menggunakan kekuatan element. Dan aku juga mengucapkan banyak terima kasih, karena dirimu kau menyelesaikan permasalahan ini dengan cepat, kau menyembuhkan banyak pasien dan membersihkan sungai yang terdampak racun serta energi hitam." Mark terlihat mempercayai Haechan meskipun dia merasa jika omeganya menutupi sesuatu darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Alpha is My Prince
FanfictionSeo Heachan seorang omega biasa yang selama ini menyembunyikan aroma feromon manisnya dengan parfum menyengat yang tidak disukai oleh para alpha serta tak lupa mengonsumsi obat yang dapat menekan feromonnya dan terakhir dia selalu menutupi tanda tak...