Beberapa menit menelusuri lorong dan memasuki area paviliun selatan dengan aroma para alpha yang menguar serta cukup membuat Haechan pusing, akhirnya dia sampai juga di taman selatan.
"Silakan anda temui Yang Mulia, dia telah menunggumu." ucap Lucas mengantar Haechan pada sosok saat ini tengah duduk bersantai dengan memangku buku di tangannya.
Haechan mengangguk mengerti lalu menghampiri pangeran Mark. "Pelayan Haechan menghadap Yang Mulia pangeran putra mahkota, salam hormat."
Mark menolehkan kepalanya, menatap Haechan dengan tatapan yang sulit diartikan bagaimana rasa rindu dan ingin memeluk harus dia tahan begitu menyakitkan, saat omeganya nyata ada di depan matanya dia justru harus merasa jauh dengan miliknya.
Mark sudah mengetahui keberadaan Haechan dari beberapa meter sekalipun feromon omeganya tersamar dengan bau parfumnya yang menyengat dan menusuk hidung, hingga tidak membuat nyaman, tapi bagi Mark dia menyukai seluruh hal yang ada pada diri Haechan.
"Yang Mulia...." panggil Haechan saat melihat Mark yang hanya terdiam begitu saja dengan menatapnya.
"Sepertinya kau sudah sehat, bagaimana keadaan lengan atasmu?" Mark akhirnya membuka suara, menutup bukunya, lalu berdiri berhadapan dengan Haechan.
"Sudah sembuh dan lebih baik Yang Mulia, apa ada yang bisa saya bantu hingga anda memanggil saya?" jawab dan tanya Haechan dengan sopan.
"Tidak ada, aku hanya ingin melihat sendiri keadaanmu." jawab Mark santai lalu mengusap lembut pipi omeganya sampai membuat Haechan menegang kaku.
"Saya baik-baik saja Yang Mulia." ucap Haechan sedikit gugup, lalu memundurkan dirinya hingga usapan Mark terlepas dari pipinya.
"Aku senang mendengarnya, persiapkan dirimu dengan baik untuk ujian seleksi berikutnya. Jika kau menang aku akan memberimu hadiah dengan mengajakmu untuk pergi ke festival cahaya." ucap Mark dengan tersenyum, dia sama sekali tidak tersinggung saat Haechan menjauhinya dia justru memberi semangat.
Haechan menatap Mark terkejut dengan ucapan Mark yang akan mengajaknya ke pesta festival cahaya, suatu festival yang diselenggarakan oleh para rakyat untuk menyambut bulan biru yang akan hadiri bulan depan.
Semua obor api, akan dinyalakan dengan api biru yang terang di setiap sudut kerajaaan, dan rakyat akan memasang banyak lampion warna warni dan akan banyak para penjual yang menjual aneka makanan serta pernak pernik.
"Em... Saya rasa itu tidak perlu anda lakukan Yang Mulia...."
"Tidak, itu hadiah dariku hanya untukmu, jalan berdua di tengah keramaian rakyat bukankah itu suatu hal yang menyenangkan? Terlebih kau melakukannya dengan seorang pangeran, kau tidak mau melakukannya denganku?" tanya Mark dengan beruntun serta penuh percaya diri, meskipun dia juga harus berpura-pura memasang wajah sedihnya.
Haechan panik sendiri saat pangerannya menanyakan apa dia tidak mau jalan dengannya, bukan tidak mau hanya saja dia tidak bisa melakukannya, tanda fate pair abadinya akan semakin memanas dan dia takut Mark akan menyadari siapa dirinya sebenanya.
"Jadi benar kau tidak mau jalan denganku, pangeranmu? Menolak keinginan seorang anggota kerajaan, sama saja dengan menggores harga diri mereka. Selama mereka mengajakmu pada jalan kebenaran dan baiklah aku akan mengubah ajakanku menjadi perintah, jika kau menolak perintahku untuk ikut menemani pergi ke festival cahaya sama saja dengan kau lebih menikmati hukuman di penjara." Mark menyeringai melihat Haechan yang terlihat bingung untuk harus menjawab apa.
Mendengar ucapan Mark yang berubah seperti paksaan membuat Haechan panik sendiri, dan kepalanya berdenyut nyeri.
"Lucas!" panggil Mark pada pengawalnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Alpha is My Prince
FanfictionSeo Heachan seorang omega biasa yang selama ini menyembunyikan aroma feromon manisnya dengan parfum menyengat yang tidak disukai oleh para alpha serta tak lupa mengonsumsi obat yang dapat menekan feromonnya dan terakhir dia selalu menutupi tanda tak...