Chp 14 (Tau)

11 3 0
                                    

"Saya Lita dari kelas 8C saya sebenarnya mau menanyakan sesuatu. Tapi saya takut jika ini terlalu melanggar privasi anak kelas bapak," Ungkap Lita. Pak Rudy jadi bingung. Apa yang sebenarnya diinginkan oleh Lita

"Gapapa coba bilang dulu sama saya. Hal apa yang ingin kamu tau?" Tanya pak Rudy "Saya mau menanyakan tentang Daraz, anak kelas 9J yang tidak bisa bicara itu pak," Ucap Lita.

"Oh Daraz. Ada apa? Apa yang kamu mau tanyakan?" Tanya pak Rudy. "Saya mau menanyakan keadaannya terakhir kali. Dia baik baik saja kan pak? Daraz dimana pak? Dia hari ini tidak masuk kan? Daraz kenapa pak? Dia gapapa kan pak?" Berbagai pertanyaan muncul dari Lita yang menunjukkan betapa khawatirnya dia.

Pak Rudy bingung harus bagaimana. Ia takut Lita akan iba dan kecewa. "Sebenarnya saya tau, tapi sebaiknya saya tak membicarakannya," Pak Rudy semakin membuat Lita penasaran.

"Bisa ucapkan beberapa saja? Saya tak masalah jika hanya clue, saya mohon," Mohon Lita. Pak Rudy juga merasa tak enak akan Lita. Ia juga ingin Lita tau, tapi Daraz meminta agar kekasihnya itu tidak tau.

Sebenarnya Daraz telah memberikan foto Lita kepada pak Rudy sehingga jika suatu saat nanti Lita menanyakan keadaannya ia bisa mengelak karena sudah tau wajahnya.

"Saya mohon pak.." Kini Lita menjatuhkan air matanya. "Saya mohon, saya benar benar gabisa ketemu dia selama beberapa hari ini, Daraz gabisa dihubungi pak," Lita terus menangis. Ia juga menutupi wajahnya karena wajahnya sangat aneh saat menangis. Ia merasa buruk.

Dadanya terasa sesak dan sakit, ia ingin meneriaki nama daraz dimana mana agar setiap orang tau kalau ia mencintai Daraz. Ia ingin melihat Daraz sekarang, namun ia tak tau dimana Daraz dan bagaimana keadaannya sekarang. Dia takut jika harus kehilangan Daraz. Entah mengapa perasaannya terasa tak myaman sama sekali.

"Saya akan ucapkan cluenya." Pak Rudy akhirnya menyerah. Ia kasihan akan Lita. Seketika Lita menunjukkan senyumnya, ia tersenyum dan berterimakasih. "Terimakasih pak, terimakasih," Lita menyalimi tangan Pak Rudy. Pak Rudy hanya menganguk, ia juga merasa tak enak akan kekasihnya ini.

"Cluenya rumah sakit." Ucapan pak Rudy seketika menghancurkan senyum Lita lagi. Lita kini terdiam ia memikirkan banyak kejadian di otaknya. Siapa yang sakit? Mamanya atau Daraz sendiri??

"Maksud bapak Daraz sakit?" Tanya Lita to the point. Pak Rudy terdiam, ia menatap Lita lama. Lita kini sudah mengerutkan kening dan matanya sudah berkaca kaca. Ia tak mengerti apa yang terjadi. Kenapa pak Rudy harus diam?

"Kenapa pak Rudy diam? Pak! Daraz kenapa?" Lita berteriak. Ruang guru saat itu sangat sepi, sehingga tak ada guru yang melihat mereka berdua. "Daraz kenapa pak?!" Lita menatap pak Rudy tak percaya.

Pak Rudy menangis. Lita jadi bingung. Kenapa dia menangis? Apa yang terjadi. "Pak jawab saya pak! Daraz kenapa?!" Lita bertanya lagi. Dan saat ini juga pak Rudy menjawab. "Daraz sakit gagal ginjal, dan dia sedang melakukan proses HD hari ini." Jelas pak Rudy.

REINCARNATION [END] - ThessaloniansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang