Chp 25 (Istirahat)

5 3 0
                                    

Lita dan mama kini memilih untuk tidur karena waktu telah menunjukkan pukul 10.48 PM. Artinya ini sudah cukup malam bagi mereka. Lagi pula Daraz masih beristirahat didalam ruangan, sehingga mereka juga memilih untuk istirahat agar mereka memiliki tenaga untuk menjaga Daraz besok.

Rencana esok hari adalah melihat kembang api yang dibeli mama. Bahkan karena tak sabar, mama juga sudah membeli berbagai kembang api dipinggir jalan. Semua ia lakukan agar Daraz bisa tersenyum lagi seperti dulu. Salah satu cara agar Daraz bisa kembali tersenyum adalah membahagiakan Lita.

Lita adalah orang pertama dan mungkin ia akan menjadi orang yang terakhir di kisah cinta Daraz. Ia tak berani jatuh cinta, karena kata orang cinta berat dan dalam. Namun karena hadirnya Lita dihidup Daraz, ia seketika melupakan apa yang orang orang katakan soal cinta.

Daraz mengangumi Lita sejak lama, namun perasaannya terbalas ketika ia berani memberikan sebuah surat tulisan kepada Lita. Surat itu sangat lucu karena Daraz membuatnya sendiri. Dan tentu saja ia menghiasnya sesuai dengan kreativitasnya sendiri.

Lita menganggumi keberanian Daraz, ia yang awalnya hanya merasa kasihan kepada Daraz, kini malah mencintainya dengan sepenuh hati. Cinta ternyata memang ada ya. Lita tak pernah berhenti tertawa ketika mengingat hal ini.

Dulu ia yang sangat tidak mau berkomitmen dengan cinta kini malah berpacaran dengan orang yang tidak bisa bicara. Sangat langka. Hahahah. Banyak hal terjadi didalam hidupnya, namun inilah yang paling berkesan. Cerita mereka akan selamanya ada didalam hati Lita.

Terlebih lagi dengan banyaknya hal dan masalah yang telah mereka lalui dengan sabar, senuanya kan tertata rapi di memori keduanya. Tak mungkin melupakan sebuah kisah dengan mudah. Apalagi kisah yang sudah dibangun dengan penuh komitmen.

Lita tidur diruangan Daraz bersama mama. Mama membawa kasur lipatnya untuk tidur bersama Lita. Keduanya tidur dengan tenang, hingga tengah malam tiba ada sesuatu yang membuat Lita terbangun. Daraz mencoba untuk bangun dari tidurnya. Ia ingin bersama mama dan Lita dibawah sana.

Entah kenapa tiba tiba tubuhnya terasa ringan dan sakitnya berkurang. "Eh Daraz? Kamu jangan bangun dulu, ini masi malem, ayo tidur lagi." Lita meminta Daraz untuk beristirahat lagi. Daraz menggeleng, ia memeluk Lita dan mengistirahatkan kepalanya dibahu Lita.

"Daraz..." Lita mengusap rambut Daraz pelan. Daraz seolah khawatir akan hari esok. Daraz mengerang dan menangis disitu. Entah apa yang terjadi. Lita yang menyadari perubahan emosional Daraz dengan segera menenangkan Daraz, ia juga mengusap usap dan menepuk nepuk punggung Daraz.

"Semuanya bakal baik baik aja okei.." Lita melihat wajah Daraz yang memerah akibat tangisnya. Hidungnya yang memerah menambah kesan lucu dan menggemaskan. Lita menjadi sangat ingin mencubiti pipi Daraz.

REINCARNATION [END] - ThessaloniansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang