Chp 23 (Kuasa Doa)

7 3 0
                                    

"Ya Allah Bapa yang berkuasa atas segala yang ada dibumi dan di Sorga. Saat ini kami memohon kepadaMu akan keselamatan anak saya dan orang yang paling Lita cintai. Keselamatan Daraz untuk sekarang. Kami mohon akan keselamatan Daraz Tuhan, kami mohon. Tak akan terjadi segala tanpa atas dasar kuasaMu. Jadi kami mohon Bapa, kiranya Engkau memberkati kami." Mama berdoa dengan kuat dan kencang karena angin yang begitu kuat saat itu.

"Bapa tolong berikan Lita dan Daraz kesempatan untuk menyaksikan kembang api berdua Bapa.. Lita mohon." Lita meneruskan doa mama. Mama yang melihat Lita sudah menganguk pun dengan segera menutup doa keduanya dengan Doa yang telah diajarkan oleh Allah sendiri. Yaitu Doa Bapa Kami.

"Bapa kami yang di sorga,Dikuduskanlah nama-Mu,datanglah Kerajaan-Mu,jadilah kehendak-Mudi bumi seperti di sorga.Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnyadan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan,tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.[Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]" Mama dan Lita mengucapkannya dengan kuat bersama sama.

Mereka percaya karena Tuhan pernah berkata. "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, -- maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu."

Hal itu membuat mama dan Lita semakin percaya akan kuasa Tuhan. Kini mereka menghirup aroma angin yang ada diatas gedung. Aromanya sangat segar, mereka melupakan banyak beban pikiran dan masalahnya sejenak.

"Kalau Tuhan berkuasa, Daraz pasti sembuh. Kalau Tuhan tidak mengizinkan, berarti ada maksud lain." Mama menggenggam tangan Lita erat erat dan menenangkannya dengan berbagai macam kata kata. Tak peduli itu masuk akal atau tidak, asal Lita tenang mama tidak masalah.

"Ayo turun, ini du malem. Ayo istirahat." Mama mengajak Lita untuk turun dari rooftop dan beristirahat. Sekhawatir apapun mereka, mereka tetap harus istirahat. Mama menggenggam tangan Lita dan mengusap usapnya sambil menuruni tangga.

Lita kini sudah tidak bergetar. Ia kini mulai yakin dengan omongan mama. Semua pasti ada maksudnya. Kalau Daraz ditakdirkan bersamanya, ia juga akan bersama Daraz selamanya. Jadi dia harus berhenti menangis soal Daraz.

"Mama mau ngambil makan di mobil dulu ya, ini uda malem, kamu pasti laperkan? Mama tadi beli makan sama jasuke buat kamu. Daraz cerita ke mama kalau kamu suka makanan manis kaya jasuke dan crepess." Mama berbicara mengenai makanan kesukaan Lita.

Lita tersenyum dan mengangguk karena memang ia menyukai makanan manis. Dia duduk dikursi tunggu dan menanti mama mengambil makanan serta cemilannya. Daraz juga masih tertidur disana. Dengan penuh pengharapan, Lita dan mama yakin kalau Daraz akan bangun esok hari.

REINCARNATION [END] - ThessaloniansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang