Chp 28 (Membohongi dir)

6 3 0
                                    

Mama akhirnya memesankan makanan untuk ketiganya. Karena sedikit ingin bubur ayam, mama juga memesan bubur ayam untuk dirinya sendiri. Mama membeli tiga bungkus bubur untuk sarapan. Sebenarnya Daraz tidak akan sanggup memakan habis bubur sarapannya untuk dirinya sendiri.

Tapi Lita memaksa dengan alasan kembang api, jadi apa boleh buat, ia tidak akan dapat melihat kembang api nanti malam kalau ia tidak nurut akan perintah Lita. "Nanti makan semuanya yaa." Lita mencubiti pipi Daraz jahil.

Karena kesal Daraz juga ikutan jahil dengan mengerutkan keningnya dan membuat alisnya menjadi huruf "V". Sangat konyol tapi itu sangat menggemaskan dimata Lita. "Ahahaha! Kocak anjirr." Lita mengusap usap pipi Daraz yang habis ia cubit itu. Jangan sampai Daraz tidak mau makan hanya karenanya. Itu bahayaaa!

Semakin kesini semakin kesana. Entah kenapa Daraz menjadi lebih bugar, padahal seharusnya ia tidak sanggup lagi untuk berdiri. "Kenapa kamu tiba tiba jadi sehat gini ya?" Tanya Lita. "A-aku bukannya minta kamu buat sakit lagi, maksudku tuh kaya.. Ini keren banget Raz." Lita terkagum-kagum akan keadaan Daraz pagi ini.

Daraz Pov

Aku tau, kamu tak akan pernah mengerti soal ini. Aku harus menahan rasa sakit ini agar kamu dan mama tak khawatir soal keadaanku. Aku takut kamu menjadi memikirkan kondisiku dan kita tidak jadi pergi untuk menonton kembang api. Aku takut..

Apapun yang akan terjadi hari ini aku akan menerimanya. Baik itu hal buruk sekalipun. Sesulit apapun hari ini akan aku jalani. Karena aku punya mama dan kamu Lita. Aku selalu berfikir akan kebohongan yaitu tentang "Semuanya akan baik baik saja." Seperti orang bodoh aku berucap dan menyakinkan diriku sendiri kalau aku akan baik baik saja.

Padahal sudah jelas kalau aku berada di ambang kematian, namun pikiran bodoh itu selalu berputar dikepalaku, menyusuri kekosongan dipikiranku. Aku sudah muak akan pemikiran sialan ini. Rasanya aku ingin hancur saja. Aku tidak mau menunjukkan sisi lemahku dihadapan Lita, namun aku sering menunjukkannya.

"Sial," tak ada kata lain selain umpatan yang berasal dari hatiku, yang ingin aku katakan kepada dunia saat aku menunjukkan sisi lemahku kepada Lita. Aku juga ingin menjadi pria kuat andalan para gadis. Tidak bukan gadis gadis lainnya, melainkan Lita, hanya Lita. Aku saja sulit sekali membuat Lita bahagia, apalagi ketika aku membuat gadis lainnya takjub padaku.

Namun semua gadis itu tak akan ada artinya kalau aku tak bersama Lita, jadi hanya Lita yang akan menjadi miliku dan akan selamanya begitu. Aku tidak mau kehilangan Lita hanya demi gadis gadis yang lain. Aku hanya ingin Lita untuk selamanya.

Daraz Pov End

REINCARNATION [END] - ThessaloniansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang