Chp 9 (Mama dan Lita)

7 3 0
                                    

Aku harus segera keluar dari sini, tempat ini mengerikan, aku akan bertemu dengan Lita. Aku harus sembuh. Meskipun rasanya tak ada kemungkinan bagiku untuk selamat dari penyakit ini.

Aku ingin bangun tapi rasanya sangat sakit. Dadaku sesak dan perutku juga lebih sakit. Aku sangat lemas dan tak sanggup untuk berdiri. Aku takut jika aku tak dapat bertemu Lita lagi.

Aku ingin keluar dari sini. Aku menangis pelan karena rasa sakit yang begitu hebat. Aku ingin membuangnya kelaut atau kemana pun yang tak dapat dirasakan oleh orang lain, tapi itu tak mungkin.

Aku ingin sembuh. Seperti orang bodoh, aku meminta kesembuhan terhadap penyakit yang sudah dipastikan kalau penderitanya akan mati ketika menghadapinya. Aku benar benar tak mau merasakan sakit ini selamanya.

Aku perlahan mengantuk dan semakin mengantuk. Dokter memberiku sebuah suntikan, entah suntikan apa itu, namun rasanya aku benar benar mengantuk. Rasanya mengantuk, aku ingin memejamkan mataku saat itu juga.

Daraz Pov End

"Apa masih lama dok??" Tanya mama Daraz. "Masih cukup lama bu, karena ini akan kita cuci kembali karena ini sudah sangat kotor," Jawab Dokter. Mama Daraz benar benar merasakan kecewa yang begitu berat.

Namun mama Daraz memilih untuk menganguk dan ia pamit kepada sang dokter yang sudah menjadi langganannya dalam HD sang anak. "Saya pamit ya, saya harus bicara sama pacar anak saya," Mama Daraz pamit dan meninggalkan sang dokter.

Ia dengan segera menaiki mobilnya dan menuju kerumah Lita. Mama Daraz ingin memberikan alasan tentang anaknya sehingga hubungan mereka akan tetap baik baik saja.

"Macet lagi!" Emosi mama Daraz kini memuncak, ia marah akan keadaan dan kemacatan hari ini. Dia mengambil nafas panjang dan membuangnya. Semuanya akan terasa buruk jika dilalui dengan emosi.

Perlahan lahan kepadatan jalan mulai menurun, mama Daraz melaju dengan kecepatan yang tinggi untuk bertemu dengan Lita. Ia ingin segera menuju kerumah Lita.

Sesampainya disana, mama Daraz mengetuk pintu rumah Lita, ia ingin memeluk Lita sekarang juga. "Sayang tolong buka pintunya, ini mamanya Daraz." Ungkap mama Daraz.

Lita yang mendengar nama Daraz dengan segera membuka pintunya dan bersalaman dengan mama Daraz, ia juga mempersilahkan mama Daraz untuk duduk di sofa tamu miliknya.

"Mama? Mama kenapa kesinii, tumben bangett." Lita menyambut mama Daraz dengan baik, seolah da kekesalan dihatinya. "Mama kangen sama Lita, Daraz juga tadi ngelakuin kesalahan ya?" Tanya mama Daraz.

Lita menganguk karena memang benar adanya kalau Daraz melakukan kesalahan padanya hari ini. "Iya ma, hari ini tadi Daraz buru buru dan dia juga ngga pamit sama Lita ma." Ungkap Lita.

Mama Daraz tersenyum kecut, ia melihat ekspresi wajah Lita yang sangat buruk sekarang, ia pasti sangat kecewa akan perubahan sikap Daraz. "Maafin Daraz ya sayang. Hari ini Daraz akan urusan makanya dia gabisa lama lama sama kamu." Jelas mama Daraz.

"Tapi kan ma dia ga pamit dan ga bilang apa apa sama Lita." Jelas Lita balik. Lita masih tak mengerti, apakah sangat sulit baginya untuk izin padanya??

REINCARNATION [END] - ThessaloniansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang